Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Argumentasi Hukum Hakim Pengadilan Agama Dalam Memutus Perkara Perceraian Murtad Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1974 (Studi Putusan Nomor 370/Pdt.G/2002/Pa.Jp) Cahyoko, Ranto; Hendrawan, Mohammad Ilham; Baskoro, Bagus Yoyo Jendro
Verstek Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.178 KB) | DOI: 10.20961/jv.v3i1.38976

Abstract

      Hukum perkawinan merupakan hubungan hukum yang mengatur antara suami istri dalam suatu keluarga berserta akibat-akibat yang timbul dari adanya perkawinan tersebut. Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 menyebutkan tujuan dari hukum perkawinan itu sendiri membentuk keluarga yang bahagia,harmonis dan tidak bercerai berai, sehingga sebelum keduanya menikah ada perbedaan latar belakang serta pendapat yang harus disatukan, dan untuk dapat membangun sebuah perkawinan, maka Undang- Undang ini menganut prinsip untuk mempersukar terjadinya perceraian. Adakalanya dalam sesuatu perkawinan timbul masalah, yaitu apabila suatu perkawinan telah berlangsung beberapa tahun lamanya, kemudian salah satu pihak atau keduanya pindah agama, misalnya dari agama Islam keagama non Islam, maka hal ini tentu dapat mengganggu ketentraman dan kerukunan hidup rumah tangga yang terbina dan bahkan dapat menimbulkan perceraian.Apabila telah terbukti di pengadilan bahwa salah satu pihak suami istri telah murtad maka hakim dapat menjatuhkan perceraian atau mengabulkan penjatuhan talak.Namun apabila murtad dilakukan sebelum dilangsungkan perkawinan maka hal tersebut dapat dibatalkan atau jika telah terjadi perkawinan tetapi belum dilakukan hubungan badan maka selama masa iddah jika yang melakukan perbuatan murtad tidak kembali ke agama Islam maka perkawinan tersebut dapat di fasakh.Perlu adanya pertimbangan hukum yang harus dimuatkan dalam putusan ini  menjadi suatu dasar hukum terhadap kasus perceraian dan bagi kedua belah pihak berbeda agama. Dalam Pasal 44 Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa seorang wanita Islam dilarang melangsungkan perkawinan dengan seorang pria yang tidak beragama Islam.       Kata kunci : Perkawinan, Pengadilan, Perceraian, Murtad
Implementation of Traffic Accident Insurance for Violations of Traffic Regulations in the National Social Security System Cahyoko, Ranto; Hafidz, Jawade
Jurnal Daulat Hukum Vol 7, No 1 (2024): March 2024
Publisher : Magister of Law, Faculty of Law, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jdh.v7i1.37127

Abstract

Analysis of the process of implementing traffic accident insurance by PT Jasa Raharja for violations of traffic regulations. The existence of PT Jasa Raharja is really needed by the public to get road traffic accident insurance protection. This research aims to study and analyze the implementation of traffic accident insurance for violations of traffic regulations. As well as reviewing and analyzing obstacles in implementing traffic accident insurance for violators of traffic regulations. The approach method used in this research is sociological juridical. The specifications of this research are analytical descriptive. The data sources used are primary data and secondary data. Traffic violations committed by the public will cause traffic accidents, because in principle traffic accidents must begin with a traffic violation. The implementation of providing compensation to drivers who do not have a driving license or who commit traffic violations has currently been provided with ex-gratia compensation for two or more vehicles. The provision of ex gratia compensation for two or more vehicles is based on the policy of the head of the representative which aims to provide guaranteed accident protection for the public as road users. PT Jasa Raharja Board of Directors Decision Number KEP/132/2023. The essence of this policy is to limit ex-gratia payments more selectively. The Board of Directors' decision Number KEP/132/2023 is contrary to Article 14 of Government Regulation Number 18 of 1965. Article 14 of Government Regulation Number 18 of 1965 requires changes to the government regulation.