Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Kinerja Operasional Kereta Api Pangrango Bogor – Sukabumi Dika Saputra; Prima Jiwa Osly; Wita Meutia
INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD) Vol. 2 No. 2 (2019): INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CES
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.241 KB) | DOI: 10.25105/cesd.v2i2.6462

Abstract

Kota Bogor dan Kota Sukabumi dua wilayah penting di Jawa Barat yang memiliki hubungan erat satu sama lain. Sehingga terdapat kebutuhan pergerakan yang besar pada kedua wilayah tersebut. Keterbuhungan antar kedua wilayah tersebut, difasilitasi oleh kereta api Pangrango Bogor – Sukabumi. Kereta api Pangrago yang diresmikan pada November 9, 2013 diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan pergerakan pada kedua wilayah tersebut. Kereta api Pangrango digunakan untuk perjalanan kerja, berdagang maupun berlibur.. Maksud dari tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi waktu henti dan waktu tempuh serta menganalisa kenyamanan kereta api Pangrango Bogor – Sukabumi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan survei kinerja dan wawancara. Analisis yang digunakan adalah analisa jumlah responden dan analisis metode Importance Performance Analysis (IPA). Hasil dari kinerja rata – rata waktu tempuh dari stasiun Bogor Paledang – Sukabumi selama suvei sebesar121 menit dan hasilnya sama sesuai GAPEKA 2017 yaitu 121 menit. Rata – rata waktu tempuh dari stasiun Sukabumi – Bogor Paledang selama survei sebesar 122.66 dan hasilnya hampir mendekati GAPEKA 2017 yaitu 123 menit. Rata – rata waktu henti dari stasiun Bogor Paledang – Sukabumi selama survei sebesar 23 menit dan hasilnya sesuai GAPEKA 2017 yaitu 23 menit. Rata – rata waktu henti dari stasiun Sukabumi – Bogor Paledang selama survei sebesar 23 menit dan hasilnya sesuai GAPEKA 2017 yaitu 23 menit. Hasil dari metode Importance Performance Analysis (IPA) diperoleh rata – rata nilai tingkat kepuasan dan kepentingan dari keseluruhan atribut pelayanan kereta api Pangrango Bogor Paledang – Sukabumi sebesar6603 dan 8275. Dengan nilai kesesuain sebesar 79.79%. Dari hasil GAP ANALYSIS (kesenjangan) didapatkan nilai rata – rata dibawah 0, berarti atribut – atribut yang sudah tertera di kuersioner belum memenuhi harapan para pengguna kereta Api Pangrango Bogor – Sukabumi.
PERSEPSI PEJALAN KAKI TERHADAP FASILITAS PENYEBRANGAN Wita Meutia; Sasya Utami Putri
Jurnal ARTESIS Vol 1 No 1 (2021): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v1i1.2703

Abstract

Lingkar Kebun Raya Bogor saat ini lebih diminati sebagai rekreasi keluarga yang dikunjungi oleh pejalan kaki. Secara geografis lingkar Kebun Raya Bogor diapit oleh 4 ruas jalan sepanjang 4,2 KM dan memiliki 13 titik fasilitas penyeberangan. Setiap tahun grafik pengunjung lingkar Kebun Raya Bogor selalu mengalami kenaikan serta diimbangi dengan pembangunan fasilitas pejalan kaki oleh Pemerintah Kota Bogor. Sayangnya, dalam penerapan kebijakan dan penataan jalur pejalan kaki, khususnya jalur penyeberangan, masih ditemukan kendala, diantaranya yaitu fasilitas penyeberangan seperti lampu bantu penyeberangan yang rusak, cat zebra cross yang memudar, hingga dimensi underpass yang tidak memenuhi kriteria pedoman yang berlaku. Selain itu, permasalahan lain seperti perilaku pengemudi kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pejalan kaki terhadap kondisi fasilitas penyebrangan di Lingkar Kebun Raya Bogor. Data dalam penelitian diambil dengan menyebarkan kuesioner Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pejalan kaki terhadap fasilitas penyebrangan di Lingkar Kebun Raya Bogor telah baik.
POLA PERJALANAN PENGGUNA MRT MENUJU STASIUN LEBAK BULUS GRAB Achmad Abitia Prakoso; Wita Meutia
Jurnal ARTESIS Vol 1 No 2 (2021): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v1i2.3219

Abstract

Pembangunan Infrastruktur merupakan salah satu bagian penting dalam perkembangan suatu wilayah dan negara yang merupakan salah satu tugas dan kewajiban dari pemerintah baik pusat maupun daerah. MRT (mass rapid transportation) merupakan transportasi massa untuk perkotaan. Stasiun Lebak Bulus Grab yang berlokasi di Jakarta Selatan menjadi titik awal rute transportasi MRT hal ini dipicu oleh tingginya tingkat kemacetan di Jakarta selatan. Dalam Tata Kota lokasi yang paling ideal untuk membangun sarana transportasi adalah di pinggiran kota. Daerah Lebak Bulus Grab berbatasan langsung dengan Provinsi Banten sehingga masyakarat yang berada disekitar lingkar luar Jakarta dapat menjangkau transportasi MRT. Ada bebarapa cara untuk mencapai Stasiun Lebak Bulus seperti angkutan umum, kendaraan pribadi, bersepeda, berjalan kaki dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola perpindahan antar moda dalam mencapai Stasiun MRT Lebak Bulus Grab. Metode penelitian menggunakan kuesioner dengan responden adalah pengguna MRT yang menuju Stasiun Lebak Bulus Grab. Berdasarkan analisis diperoleh preferensi orang untuk berjalan kaki sekitar 20%, angkutan umum online dan konvensional sekitar 75%, kendaraan pribadi sekitar 5%. Untuk fasilitas yang digunakan pengguna MRT dalam mencapai stasiun tersebut diperoleh ojek online 53%, ojek biasa 5%, angkot 4% busway 13%, metromini/kopaja 2%, sepeda 1%, jalan kaki 20%, kendaraan pribadi 2%.
PENGGUNAAN FILLER ABU SERBUK KAYU KELAPA PADA ASPAL BETON AC-WC Laurensius M. Da Gomez; Wita Meutia
Jurnal ARTESIS Vol 1 No 2 (2021): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v1i2.3222

Abstract

Jalan adalah salah satu prasarana transportasi yang sangat penting pada kemajuan dan pembangunan untuk kehidupan masyrakat. Struktur perkerasan jalan mempunyai peran penting dalam memberi pelayanan yang optimal agar masyrakat dapat menikmati jalan dengan nyaman dan cepat agar sampai dengan tempat tujuan agar dapat tercipta pemerataan pembangunan. Pada spefikasi ini adalah adalah lapisan aspal beton (laston) atau asphalt concrete (AC). Lapisan Asphalt Concrete –Wearing Course (AC-WC) adalah lapisan paling atas yang terdiri dari strukutur pekerasan jalan raya yang berhubungan langsung dengan kendaraan dan mempunyai strutur paling halus. Bahan utama penyusun pekerasan jalan adalah agregat kasar, agregat halus, aspal dan bahan pengisi atau filler. Pemakaian bahan filler dengan berat jenis yang lebih kecil dibandingkan dengan berat jenis agregat kasar dan agregat halus dapat menyebabkan campuran menjadi kurang aspal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Kadar Aspal Optimal penggunaan abu serbuk kayu sebagai bahan pengganti filler di dalam campuran aspal AC-WC. Dalam penelitian ini direncanakan campuran serbuk abu kelapa sebagai penambah bahan filler dengan masing masing campuran sebesar 50% dan 80% abu serbuk kelapa. Dari hasil penelitian diperoleh nilai kinerja campuran aspal pada kadar aspal optimum (KAO) ditinjau dari keenam nilai karakteristik marshall, yaitu nilai VIM, VMA, VFB, Stabilitas, Flow dan Marshall Quotient, Filler 50% abu serbuk kayu kelapa memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan campuran filler 80% abu serbuk kayu kelapa.
KINERJA PELAYANAN “BIS KITA” TRANS PAKUAN BOGOR BERDASARKAN PERSEPSI KEPUASAN MASYARAKAT Prima Jiwa Osly; Wita Meutia; Erwin Kurniawan
Jurnal ARTESIS Vol 2 No 2 (2022): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v2i2.4302

Abstract

Bis Kita Trans Pakuan Bogor merupakan salah satu layanan angkutan umum di Kota Bogor yang pelayanannya mirip dengan Transjakarta namun tidak menggunakan lajur khusus. Pelayanan Bis Kita yang seperti transjakarta diharapkan mampu untuk menarik minat masyarakat beralih menggunakan angkutan umum. Selain itu, dengan adanya armada baru diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pengguna transportasi umum. tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kepuasan pengguna Bis Kita terhadap Pelayanan yang telah diberikan. Data dalam penelitian diperoleh dengan menyebarkan kuesioner secara online kepada pengguna Bis Kita Trans Pakuan Bogor Koridor 2 Rute Terminal Bubulak - Ciawi. Selanjutnya hasil kuesioner dianalisis dengan Index Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui kepuasan pengguna terhadap pelayanan yang ada di Bis Kita Trans Pakuan Bogor. Dari hasil analisis diperoleh variabel kecepatan, “Kecepatan pengemudi sesuai dengan standar pelayanan angkutan umum”, “biskita memiliki jadwal pemberangkatan yang tepat waktu”, “Waktu tunggu biskita di halte <5 menit)”, “Adanya protokol kesehatan yang diterapkan di dalam biskita” perlu ditingkatkan. Variabel-variabel yang telah baik dan perlu dipertahankan antara lain “Terhindar dari tindakan pelecehan seksual”, “terhindar dari tindakan penculikan, pencopetan, dan kriminalitas”, “pengemudi memberikan rasa aman dan nyaman saat perjalanan”, “pengemudi tidak ugal-ugalan dalam mengemudikan biskita”, “kebersihan biskita selalu terjaga”.
COMMUNITY PERCEPTIONS OF URBAN TRANSPORT PERFORMANCE Prima Jiwa Osly; Wita Meutia; Erlangga Darmawan
Jurnal Infrastruktur Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v9i2.5656

Abstract

Angkutan Kota or commonly called “Angkot” is one of the public transportation that is often found in Bogor. One of the Angkot routes in Bogor is Angkot 03 in the Bubulak-Baranangsiang route. This public transportation has a bad category for the service performance dimension with a poor category. This can be seen from public transportation services such as passenger volume, distance traveled, and stopping at any place to look for passengers. With services in the deficient category, it can reduce people's interest in using public transport in this direction, both for existing users and potential potential users. Therefore, it is necessary to pay attention to the satisfaction of users and the satisfaction of the community around the public transportation route towards public transportation in this direction. The aim of this research is to determine the performance of public transportation services based on the perceptions of public transportation users and the surrounding community. Data from this research were obtained from distributing questionnaires to passangers of Angkot 03 in the Bubulak - Baranangsiang route and people living around the public transportation route. The results of the questionnaire were analyzed using the IPA method to determine the gap between expectations and performance of public transportation services. Based on the results of the analysis, it can be seen that there are the same variables that need to be improved between the perceptions of city transport passengers and the surrounding community, namely variable 12 (Drivers are courteous, kind, and doesn’t smoke).
KEPUASAN PEJALAN KAKI DALAM MENGGUNAKAN JEMBATAN PENYEBRANGAN ORANG Wita Meutia; Prima Jiwa Osly; Isfan Dino Wichaksana
Jurnal ARTESIS Vol 3 No 2 (2023): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v3i2.5924

Abstract

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Stasiun Bogor merpukan jembatan yang menghubungkan antara Stasiun Bogor ke arah Jl. Kapten Muslihat. Pada JPO di Stasiun Bogor terdapat banyak sekali fasilitas dan hambatan pada landasan JPO yang membuat para pengguna JPO teganggu ketika melintasi JPO Stasiun Bogor. Adanya hambatan ini dapat mengurangi keinginan pejalan kaki dalam menggunakan JPO tersebut. Oleh karena itu perlu dianalisis persepsi pengguna JPO agar nantinya adanya beberapa perbaikan di JPO tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis persepsi pejalan kaki terhadap fasilitas penyebrangan tepatnya di JPO Stasiun Bogor serta menilai efektivitas dari penggunaan JPO. Metode penelitian yang digunakan dengan survei lalu lintas pejalan kaki yang menggunakan JPO dan penyebaran kuesioner. Responden dari penelitian ini adalah pejalan kaki yang menggunakan JPO di Stasiun Bogor. Data volume yang diperoleh dianalisis untuk menilai efektivitas penggunaan JPO. Kemudian data persepsi responden diolah dengan menggunakan Index Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui variabel yang perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki. Hasil kajian memperlihatkan bahwa untuk persentase efektivitas dengan rata rata di atas 80% persen yang berarti JPO ini sangat efektif. Kemudian hasil analisis IPA dari persepsi pengguna memperlihatkan terdapat 5 variabel yang harus di perbaiki yaitu variabel 1 (JPO aman dari aksi kejahatan), 2 (JPO aman dilalui anak-anak), 3 (Landasan JPO tidak licin dan berlubang), 4 (Pegangan anak tangga JPO dalam kondisi baik), dan 16 (Tersedianya fasilitas penyandang disabilitas).
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN KOTA MIKROTRANS JAK LINGKO Younga Saleh; Wita Meutia; Keumala Anggraini
Jurnal ARTESIS Vol 4 No 1 (2024): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v4i1.6771

Abstract

Angkutan umum memiliki peran penting dalam kegiatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Mikrotrans Jaklingko 03 dengan rute Andara–Lebak Bulus dengan panjang rute 19,1 km merupakan bagian dari Sistem Angkutan Umum di Kota Jakarta. Kepadatan lalu lintas di rute Mikrotrans Jaklingko Jak 03 mempengaruhi kinerja operasionalnya, termasuk waktu perjalanan, waktu antara, dan kecepatan perjalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja operasional Mikrotrans JakLingko 03 terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan regulasi Dirjen Perhubungan Darat No.687 Tahun 2002. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, survei dilaksanakan pada hari kerja dan pada hari libur di Jl. Andara Raya – Jl. Lebak Bulus Raya. Berdasarkan hasil, maka dapat disimpulkan hasil rata-rata analisis faktor muat pada hari kerja sebesar 37,2% dan hari libur sebesar 23,8%. Jumlah penumpang pada hari kerja sebanyak 240 penumpang kend/hari dan hari libur sebanyak 190 penumpang kend/hari. Waktu perjalanan pada hari kerja sebesar 2,44 menit/km dan pada hari libur sebesar 2,35 menit/km. Waktu pelayanan pada hari kerja sebesar 17 jam dan pada hari libur sebesar 17 jam. Kecepatan perjalanan pada hari kerja sebesar 31,93 km/jam dan hari libur sebesar 33,13 km/jam. Frekuensi kendaraan pada hari kerja sebesar 15 kend/jam dan pada hari libur sebesar 15 kend/jam. Waktu antara pada hari kerja sebesar 4,12 menit dan pada hari libur 4,08 menit. Ketersediaan angkutan pada hari kerja sebesar 100% dan pada hari libur sebesar 100%. Berdasarkan hasil evaluasi analisis kinerja operasional angkutan kota Mikrotrans Jak Lingko jika dibandingkan dengan Standar Pelayanan Minimal, kondisi eksistingnya adalah Baik.
ANALISIS KINERJA OPERASIONAL BUS RAPID TRANSIT TRANSJAKARTA KORIDOR 9C (PINANG RANTI – BUNDARAN SENAYAN) Andri Tio Sitorus; Wita Meutia; Keumala Anggraini
Jurnal ARTESIS Vol 4 No 2 (2024): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v4i2.7863

Abstract

Transjakarta Koridor 9C memiliki rute yang melewati berbagai pusat perbelanjaan, perkantoran, hiburan, LRT, MRT, KRL dimana itu semua membuat minat dan antusias masyarakat untuk menaiki koridor 9C sangat tinggi. Seperti Halte Makasar terdapat Mall Tamini Square, kemudian Halte Cawang Sentral yang dekat dengan tempat Pendidikan dan Rumah Sakit UKI, dan Halte BNN LRT dimana tempat transit yang langsung terhubung dengan Stasiun LRT. Tujuan dari penelitian ini ini yaitu menganalisis kinerja operasional Bus Rapid Transit Transjakarta koridor 9C. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa survei statis dan dinamis. Berdasarkan Hasil analisis data survei dinamis dan statis, diperoleh rata-rata load factor saat weekday yaitu nilainya sebesar 43% dan saat weekend 39%, Untuk nilai headway diperoleh nilai rata-rata saat weekday yaitu 9 menit dan rata-rata weekend yaitu 8 menit, frekuensi kendaraan koridor 9C saat weekday yaitu 7 kend/jam dan saat weekend 7 kend/jam, waktu perjalanan pada waktu weekday yaitu 3,40 menit/km dan weekend 2,77 menit/km, kecepatan perjalan pada waktu weekday yaitu 18,33 km/jam dan weekend 21,35 km/jam, dan ketersedian armada pada saat weekday dan weekend yaitu sebesar 100%. Berdasarkan hasil analisis, kinerja operasional pada Bus Rapid Transit Transjakarta Koridor 9C sudah memenuhi standar pelayanan minimum yang baik.