Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Mola hidatidosa dan Gemelli Terhadap Hiperemesis Gravidarum di RSUD Haji Makassar Tahun 2018 St Subriani
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.627 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v2i1.53

Abstract

Hyperemesis gravidarum merupakan salah satu komplikasi yang terjadi pada masa kehamilan trimester satu. Hiperemesis gravidarum adalah gejala muntah terus menerus, makan sangat kurang hingga menyebabkan gangguan suasana kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Mola hidatidosa dan Gemelli Terhadap Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah Haii Makassar.Metode yang dilakukan penulis menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yang menekankan pada waktu pengukuran data dependen dan independen dengan cara pendekatan, dengan menggunakan alat lembar observasi dan pengumpulan data. Dengan jumlah populasi seluruh ibu hamil yang datang berkunjung tahun 2018 periode Januari sampai dengan Juni sebanyak 177 orang dan jumlah sampel sebanyak 177 diambil dari seluruh ibu hamil yang datang berkunjung dengan menggunakan teknik total sampling. Untuk mengetahui hubungan Mola hidatidosa dan Gemelli Terhadap Hiperemesis Gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar 2018. Teknik analisis yang digunakan adalah Chi Square Test pada tingkat kepercayaan 95% dan diolah dengan program program sistim komputerisasi (Software Statistik). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi square di peroleh variabel mola hidatidosa dengan nilai P (0,000) < (0,05) bahwa terdapat hubungan mola hidatdosa terhadap hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar 2018, dan variabel gemelli dengan nilai P (0,000) < (0,05) bahwa terdapat hubungan gemelli dengan kejadian hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar 2018. Kesimpulan ada hubungan mola hidatidosa dan gemelli terhadap hiperemesis gravidarum di RSUD Haji Makassar tahun 2018. Saran untuk ibu hamil muda agar menghindari makanan-makanan yang dapat memicu terjadinya hiperemesis gravidarum seperti makanaan yang berlemak, berbau tajam, dan cara untuk menangani hiperemesis gravidarum yaitu dengan makan sedikit tapi sering.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Bayi Lahir Prematur di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2019 St Subriani; Devy Harmita T; Zhalsyabilah Yunita A
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.154 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v3i2.132

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medik RSUD Syekh Yusuf Gowa, pada tahun 2018 terdapat 1946 bayi lahir hidup dan pada tahun 2019 periode Januari-Maret terdapat 189 bayi yang lahir hidup. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi lahir prematur di RSUD Syekh Yusuf Gowa 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Section Study untuk mengetahui hubungan usia, paritas, anemia ibu dan hipertensi terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur di RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan jumlah populasi 189 orang dan jumlah sampel 189 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Responden yang memiliki paritas tinggi terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 8 bayi (53,3%) dan yang memiliki paritas rendah terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 7 bayi (46,7%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai P (0,000) ≤ α (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima. Responden yang memiliki umur berisiko terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 9 bayi (60%) dan responden yang memiliki umur tidak berisiko terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 6 bayi (40%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai P (0,04) ≤ α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Responden dengan ibu anemia terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 5 (33,3%) dan responden yang tidak anemia terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 10 orang (66,7%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square di peroleh nilai P (0,000) ≤ α (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima. Responden dengan hipertensi terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 6 (40%) dan responden yang tidak hipertensi terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 9 (60%). Dari hasil uji statistik menggunakan Chi-Square (Continuity Correctionb) diperoleh nilai P (0,000) ≤ α (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima. Kesimpulan dari keempat variabel yaitu umur, paritas, anemia ibu dan hipertensi, keempat variabel berhubungan terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur di RSUD Syekh Yusuf Gowa 2019.
Faktor Risiko Terhadap Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir di RSU Bahagia Makassar Tahun 2020. St Subriani; Warda Ningsih
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37337/jkdp.v4i1.146

Abstract

Berdasarkan catatan Medical Record RSU Bahagia Makassar Periode Januari s.d Desember 2019, terdapat 991 ibu yang melahirkan dan yang terdiagnosa KPD 29 orang (2,92 %) dan jumlah bayi yang lahir Periode Januari s.d Desember 2019 sebanyak 995 orang dan yang mengalami asfiksia 38 orang (3,81 %). Periode Januari s.d Mei 2020, terdapat 510 ibu yang melahirkan dan yang terdiagnosa KPD 29 orang (5,68 %), dan jumlah bayi yang lahir Periode Januari s.d April 2020 sebanyak 512 orang dan yang mengalami asfiksia 38 orang (7,42%). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui besar faktor risiko terhadap kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSU Bahagia Makassar tahun 2020. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini terdiri dari populasi kelompok kasus dan kontrol dengan total sebanyak 511 orang. Dimana jumlah sampel kasus sebanyak 38 orang sehingga digunakan perbandingan sampel kasus dan kontrol adalah 1 : 1. Jadi besar sampel secara keseluruhan adalah sebanyak 76 sampel. Dari hasil uji statistik untuk faktor KPD dengan menggunakan rumus Odds Ratio (OR), diperoleh nilai OR yaitu 0,329 CI 95% 0,093 – 1,165. Karena OR < 1 serta nilai 1 berada diantara lower limit dan upper limit maka faktor KPD tidak berisiko terhadap kejadian asfiksia atau tidak signifikan. Dari hasil uji statistik untuk faktor Paritas dengan menggunakan rumus Odds Ratio (OR), diperoleh nilai OR yaitu 3,032 CI 95% 1,174-7,831. Karena OR > 1 serta lower limit dan upper limit > 1 maka faktor paritas merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian Asfiksia. Kesimpulan dari dua variabel yaitu faktor KPD terdapat pengaruh yang tidak signifikan dengan kejadian Asfiksia dan faktor paritas terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian Asfiksia di RSU Bahagia Makassar Tahun 2020. Kemudian diharapkan ibu hamil dapat meningkatkan kunjungan ANC dan bagi peneliti selanjutnya agar melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan variabel yang berbeda seperti preeklamsia, partus lama, lilitan tali pusat, dan premature terhadap kejadian Asfiksia.