Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI SUNGAI TALAWAAN MINAHASA UTARA, SULAWESI UTARA Mentari Maith; Sendy Rondonuwu; Adelfia Papu; Marina F.O. Singkoh
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 15 Nomor 1, April 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.423 KB) | DOI: 10.35799/jis.15.1.2015.8230

Abstract

ABSTRAK Makrozoobentos merupakan hewan makroinvertebrata yang menetap di dasar perairan baik sesil, merayap maupun menggali lubang. Beberapa alasan menjadikan makrozoobentos sebagai bioindikator adalah makrozoobentos relatif diam di dasar perairan sehingga terdedah oleh air, pendedahan yang terus menerus menyebabkan makrozoobentos dipengaruhi oleh kegiatan lingkungan dan perubahan tersebut dapat mempengaruhi keanekaragamannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman makrozoobentos di Sungai Talawaan. Lokasi penelitian terletak di Sungai Talawaan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan metode Purposive Random Sampling dengan menggunakan alat jaring surber. Total individu yang didapatkan dari 3 stasiun sebanyak 191 individu dengan jumlah ordo sebanyak 6 yang terdiri dari 14 genus. Genus makrozoobentos yang paling banyak ditemukan pada ke 3 stasiun yaitu Ephemeroptera, Tricoptera dan Coleoptera. Nilai total ke 3 Stasiun termasuk pada kelompok tercemar ringan dengan Indeks keanekaragaman > 2,0 yaitu 2,01. Kata Kunci: Makrozoobentos, Sungai Talawaan, Indeks Keanekaragaman, Minahasa Utara-Sulawesi Utara.   DIVERSITY MACROZOOBENTHOS IN TALAWAAN RIVER NORTH MINAHASA, NORTH SULAWESI ABSTRACT Macrozoobenthos is macroinvertebrate animals that live in the waters of both sessile base, edging and dig a hole. Several reasons make macrozoobenthos bioindicator is macrozoobenthos relatively silent in the bottom waters that were exposed by the water, continuous exposure causes macrozoobenthos influenced by environmental activities and these change may affect biodiversity. This study aims to analyze the diversity of macrozoobenthos in the River Talawaan. Location of the study lies in Talawaan River, North Minahasa, North Sulawesi. The study used Purposive Random Sampling method by using a surber net. Total individuals who come from 3 to as many 191 individual station with the order many as 6 which consists of 14 gems. Genus macrozoobenthos most commonly found at all 3 station are Ephemeroptera, Tricoptera and Coleoptera. The total value of all 3 stations included in the group of lightly contaminated with diversity index > 2,0 is 2,01. Keywords: Macrozoobenthos, River Talawaan, Diversity index, North Minahasa-North Sulawesi.
KANDUNGAN MERKURI PADA TUMBUHAN PAKU (Diplazium accedens Blume) DI DAERAH TAMBANG EMAS TATELU-TALAWAAN, KABUPATEN MINAHASA UTARA Altini O. Kosegeran; Sendy Rondonuwu; Herny Simbala; Marhaenus Rumondor
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 15 Nomor 1, April 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.387 KB) | DOI: 10.35799/jis.15.1.2015.8303

Abstract

ABSTRAK Tumbuhan paku Diplazium accedens Blume merupakan tumbuhan yang termasuk suku polypodiales yang tumbuh di hutan, di daerah pegunungan, rawa, dan di sekitar sungai. Daun paku ini sering dikomsumsi masyarakat sebagai sayur-sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan merkuri pada tumbuhan paku di daerah tambang emas Tatelu-Talawaan. Lokasi penelitian terletak di daerah Tambang Emas Talawaan-Tatelu, Kabupataen Minahasa Utara. Metode yang digunakan adalah mencakup analisis sampel tumbuhan paku dan analisis sampel tanah dengan menggunakan Alat Direct Mercury Analyzer. Tumbuhan paku dan tanah yang di ambil di 3 lokasi sebanyak 9 sampel tumbuhan paku dan 3 sampel tanah. Dari 9 sampel tumbuhan paku tidak ada yang mengandung merkuri, sedangkan tanah dari 3 lokasi pada bagian yang C yang mengandung merkuri sebesar 0,6 ppm. Kata kunci: Tanaman paku, merkuri, analisis tanah MERCURY CONTENT IN FERNS (Diplazium accedens Blume) IN THE GOLD MINE TATELU-TALAWAAN, NORTH MINAHASA DISTRICT ABSTRACT The fern Diplazium accedens Blume is a plant species belongs to Polypodiales family that grows in the forest, mountains, swamp, and near the river. This plant consumes as vegetable. This research aimed to measure the level of mercury in the fern grows near the Tatelu-Talawaan gold mining. The location for this research is the area of gold mining of Tatelu-Talawaan, North Minahasa. The methods used were plant analysis and soil analysis using Direct Mercury Analyzer. The plant and soil taken from three locations are consist of nine samples of plants and three samples of soil. None of the nine plant samples contained mercury and the soil from 3 locations contained 0.6 ppm of mercury. Keywords:The fern, mercury, soil analysis
STRUKTUR DAN KOMPOSISI FITOPLANKTON DI BAGIAN TENGAH DAN HILIR SUNGAI SALUESEM - SULAWESI UTARA Jeane O.K Tiwow; Herni E.I Simbala; Sendy Rondonuwu; Ratna Siahaan
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 15 Nomor 2, Oktober 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.814 KB) | DOI: 10.35799/jis.15.2.2015.9227

Abstract

STRUKTUR DAN KOMPOSISI FITOPLANKTON DI BAGIAN TENGAH DAN HILIR SUNGAI SALUESEM - SULAWESI UTARA ABSTRAK Sungai Saluesem berasal dari Gunung Mahawu melintasi Kota Manado sebelum bermuara di Teluk Manado, Sulwesi Utara. Penelitian dilakukan di bagian tengah dan hilir Sungai Salueseum, Sulawesi Utara dari April hingga November 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis ke struktur dan komposisi fitoplankton di bagian tengah dan hilir Sungai Saluesem, Sulawesi Utara. Penelitian menggunakan metode purposive random sampling untuk menentukan lokasi penelitian. Dua stasiun penelitian disebarkan di tiap bagian sungai. Sebanyak tiga ulangan dilakukan di tiap stasiun. Total banyaknya sampel yaitu dua belas (2x2x3) sampel yang diperoleh dengan plankton net ukuran 30 mesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitoplankton yang didapatkan di bagian tengah Sungai Saluesem sebanyak 399 individu, 28 spesies dan 3 kelas.  Fitoplankton yang didapatkan di bagian hilir Sungai Saluesem sebanyak 913 individu, 26 spesies dan 4 kelas. Kelas fitoplankton yaitu Bacillariophyceae, Chlorophyceae dan Cyanophyceae dan Euglenophyceae. Kelas Bacillariophyceae merupakan kelas yang memiliki kepadatan tertinggi di bagian tengah dan hilir berturut-turut yaitu 4067 individu/m3 (81%) dan 14950 individu/m3 (95%). Indeks keanekaragaman di bagian tengah dan hilir termasuk keanekaragaman sedang dengan nilai H’ bagian tengah  (H’: 2,88) dan hilir (H’: 2,64). Distribusi species fitolankton di bagian tengah dan hilir merata dengan Indeks Kemerataan (E)  berturut-turut yaitu 0,87  dan 0,81.  Tidak ada species fitoplankton di bagian tengah yang mendominansi dengan nilai Indeks Dominansi (D) mendekati nol (0,222). Beberapa species fitoplankton di bagian hilir mendominansi dengan nilai Indeks D mendekati satu (0,544). Kualitas air Sungai Saluseum di bagian tengah dan hilir dikategorikan tercemar ringan. Kata kunci : Sungai Saluesem, struktur fitoplankton, komposisi fitoplankton, kualitas air, Sulawesi Utara. STRUCTURE AND COMPOSITION OF PHYTOPLANKTON OF MIDDLE AND DOWNSTREAM SALUESEUM RIVER, NORTH SULAWESI ABSTRACT Saluesem River originated from Mahawu Mount crosses the Manado City before down to Manado Bay, North Sulwesi. The study was conducted in the middle and lower part of Salueseum River, North Sulawesi from April to November 2014. This study aims to analyze the structure and composition of the phytoplankton at the middle and lower part of the River Saluesem, North Sulawesi. Research used purposive random sampling to choose researc locations. Two research stations were distributed in each part of the river. A total of three replications performed at each station. The total number of samples that were twelve (2x2x3) samples by plankton net 30 mesh. The results showed that phytoplankton at the middle as 399 individuals, 28 species and 3 classes. Phytoplankton were at down as 913 individuals, 26 species and 4 classes i.e.  Bacillariophyceae, Chlorophyceae and Cyanophyceae and Euglenophyceae. Bacillariophyceae has the highest density at the middle and downstream respectively were 4067 individuals/m3 (81%) and 14950 individuals/m3 (95%). Diversity index (H’) at middle and downstream were classified into middle diversity with index respectively 2.88 and 2.64. Evenness index (E) at middle and down respectively were 0.87 and 0.81 showed that phytoplankton distributed equally. Some species at middle were dominant (D:0.222) but not at downstream (D: 0,544). Water quality of middle and downstream Saluseum River were classified into light pollution. Keyword: Saluesem River, structure phytoplankton, composition phytoplankton, water quality, North Sulawesi.