Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efek Hyperglikemia Terhadap Innate Immunity dan Kerentanan Terhadap Infeksi Nuryani Nuryani
Tirtayasa Medical Journal Vol 1, No 2 (2022): May
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/tmj.v1i2.15320

Abstract

Tujuan penulisan literature review ini adalah mengkaji efek status hiperglikemia terhadap system imunitas. Metode studi literature dari bulan April – Mei 2022 yang mengkaji artikel terkait hiperglikemia dan respon imunitas. Hasil studi menunjukkan pada pasien yang mengalami obesitas dan diabetes mellitus tipe 2 (T2DM), terjadi perubahan proliferasi sel T dan makrofag, serta kegagalan fungsi sel NK dan sel B yang menggambarkan abnormalitas innate dan adaptive imunity. Respon inflamasi akibat respon imunitas terhadap tingginya glukosa darah serta adanya mediator inflamasi yang dihasilkan oleh adiposity dan makrofag pada jaringan lemak. Kronik inflamasi merusak sel beta pakreas dan menyebabkan insufisiensi produksi insulin dan hiperglikemia. Hiperglikemia pada pasien diabetes menyebabkan disfungsi respon system imun, yang gagal mengontrol penyebaran invasi pathogen pada pasien diabetes. Sehingga, Pasien diabetes rentan mengalami infeksi. Secara umum pengaruh hiperglikemia menunjukkan pengaruh pada system imunitas diantaranya pada sel monosit dengan meningkatkan produksi sitokin, regulasi adesi, migrasi dan transmigrasi sel monosit, pada sel makrofag memicu peningkatan proliferasi, meningkatkan produksi sitokin dan pagositosis pada respon in vitro LPS, menghambat sekresi sitokin proinflamasi seperti TNFα dan IL-6 secara ex vivo, pada sel netrofil hiperglikemia menghambat fungsi netrofil seperti degranulasi dan menekan regulasi produksi myeloperoxidase (MPO), pada sel T hiperglikemia menekan proliferasi sel T kulit, menghambat netrofil pada infiltrasi jaringan. peningkatan risiko infeksi saluran pernafasan bawah seperti tuberculosis dan pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi jaringan ikat dan kulit pada pasien diabetes akibat gangguan pada system imunitas
Efek Hyperglikemia Terhadap Innate Immunity dan Kerentanan Terhadap Infeksi Nuryani Nuryani
Tirtayasa Medical Journal Vol 1, No 2 (2022): May
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/tmj.v1i2.15320

Abstract

Tujuan penulisan literature review ini adalah mengkaji efek status hiperglikemia terhadap system imunitas. Metode studi literature dari bulan April – Mei 2022 yang mengkaji artikel terkait hiperglikemia dan respon imunitas. Hasil studi menunjukkan pada pasien yang mengalami obesitas dan diabetes mellitus tipe 2 (T2DM), terjadi perubahan proliferasi sel T dan makrofag, serta kegagalan fungsi sel NK dan sel B yang menggambarkan abnormalitas innate dan adaptive imunity. Respon inflamasi akibat respon imunitas terhadap tingginya glukosa darah serta adanya mediator inflamasi yang dihasilkan oleh adiposity dan makrofag pada jaringan lemak. Kronik inflamasi merusak sel beta pakreas dan menyebabkan insufisiensi produksi insulin dan hiperglikemia. Hiperglikemia pada pasien diabetes menyebabkan disfungsi respon system imun, yang gagal mengontrol penyebaran invasi pathogen pada pasien diabetes. Sehingga, Pasien diabetes rentan mengalami infeksi. Secara umum pengaruh hiperglikemia menunjukkan pengaruh pada system imunitas diantaranya pada sel monosit dengan meningkatkan produksi sitokin, regulasi adesi, migrasi dan transmigrasi sel monosit, pada sel makrofag memicu peningkatan proliferasi, meningkatkan produksi sitokin dan pagositosis pada respon in vitro LPS, menghambat sekresi sitokin proinflamasi seperti TNFα dan IL-6 secara ex vivo, pada sel netrofil hiperglikemia menghambat fungsi netrofil seperti degranulasi dan menekan regulasi produksi myeloperoxidase (MPO), pada sel T hiperglikemia menekan proliferasi sel T kulit, menghambat netrofil pada infiltrasi jaringan. peningkatan risiko infeksi saluran pernafasan bawah seperti tuberculosis dan pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi jaringan ikat dan kulit pada pasien diabetes akibat gangguan pada system imunitas