Iwan Permana
Hukum Ekonomi Syari'ah, Universitas Islam Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Praktik Jual Beli Uang Kuno Ditinjau dari Fatwa DSN-MUI Nomor 28/III/2002 tentang Jual Beli Mata Uang Putri Diani Hardianti; Sandy Rizki Febriadi; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.875 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i2.2714

Abstract

Abstract. Ancient money that used to be considered worthless and has no benefits, now ancient money is used as a commodity become antiques that are widely traded in the community,and can generate significant profits.This study aims to determine the mechanism of buying and selling ancient money in the new market of Bandung City, and know the buying and selling of ancient moneyin accordance with the DSN-MUI fatwa Number 28/III/2002 concerning the Sale and Purchase of Currency.This study uses qualitative analysis methods.This type of research uses field researchand literature reviewwhere this study conducted direct observations in the field of buying and selling ancient moneythen relate it to theory.This research data comes from primary data obtained through direct interviewsand secondary data obtained from journals, fiqh muamalah books etc. Based on the results of the study, it was found that buying and selling ancient currency was allowed on the condition that the money was no longer valid as a means of transaction, but as goods/commodities. Interestingly, the older, rarer and more unique ancient currency, the more expensive the selling price. Buying and selling ancient money is in accordance with the terms and conditions of the sale and purchase. The motives of buying and selling ancient money are used as collections, dowries, and even investments. Abstrak. Uang kuno yang dahulunya dianggap sebagai barang tidak berharga dan tidak memiliki manfaat, sekarang ini uang kuno dijadikan sebagai komoditas menjadi barang antik yang banyak diperjualbelikan di masyarakat, dan dapat menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit jumlahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme jual beli uang kuno di pasar baru Kota Bandung, dan mengetahui bisnis uang kuno ditinjau fatwa DSN-MUI Nomor 28/III/2002 Tentang Jual Beli Mata uang. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif. Jenis penelitiannya menggunakan penelitian lapangan (field research) dan kajian pustaka (liberary research) dimana penelitian ini melakukan pengamatan langsung ke lapangan terhadap jual beli uang kuno kemudian menghubungkannya dengan teori. Data penelitian ini bersumber dari data primer diperoleh melalui wawancara langsung dan data sukunder diperoleh dari jurnal, buku fiqh muamalah dll. Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa jual beli mata uang kuno itu diperbolehkan dengan ketentuan uang tersebut sudah tidak berlaku sebagai alat transaksi, melainkan sebagai barang/komoditas. Menariknya mata uang kuno semakin tua, langka, dan unik uang tersebut maka semakin mahal harga jualnya. Jual beli uang kuno sudah sesuai dengan rukun dan syarat jual beli. Motif dari jual beli uang kuno yaitu dijadikan sebagai koleksi, mahar, bahkan investasi.
Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap ‎Tukar Tambah Handphone pada Situs ‎Belanja Online Blibli.com Dina Rahmania; Nandang Ihwanudin; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.282 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i2.2831

Abstract

Abstract. Buying and selling online at this time continues to experience the dynamics ‎of development in line with the needs of the community. One of the online buying ‎and selling practices that are in great demand by the public today is buying and ‎selling mobile phones through a trade-in system such as what Blibli.com does. ‎However, there are several elements that are not in accordance with the principles ‎of buying and selling according to sharia economic law. Based on these problems, ‎the focus of the research is formulated in the form of questions as follows: How is ‎the practice of trade-in on the online shopping site Blibli.com? The research method ‎used is descriptive qualitative analysis with a normative juridical approach. The ‎results show that the practice of buying and selling cellphones in the trade-in ‎program on the online shopping site BliBli.com is one of the consumer services ‎where buyers can simply do all activities at home without the hassle of going to the ‎store directly, and the practice of buying and selling cellphones the trade-in ‎program on the BliBli online shopping site contains a conditional contract or al-‎uqud al-mutaqabilah which is only valid according to Sharia Economic Law. ️‎ Abstrak. Jual beli online pada masa sekarang terus mengalami dinamika ‎perkembangan seiiring dengan kebutuhan masyarakat. Salah satu praktik jual beli ‎online yang banyak diminati masyarakat dewasa ini adalah jual beli handphone ‎melalui system tukar tambah seperti yang dilakukan Blibli.com. Namun demikian, ‎terdapat beberapa unsur yang belum sesuai dengan prinsip-prinsip jual beli ‎menurut hukum ekonomi syariah. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka fokus ‎penelitian dirumuskan ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : Bagaimana ‎praktik tukar tambah pada situs belanja onlie Blibli.com?‎ Dan bagaimana tinjauan ‎Hukum Ekonomi Syariah terhadap tukar tambah pada situs ‎belanja online ‎Blibli.com?‎ Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis kualitatif ‎dengan pendekatan yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Praktik ‎jual beli handphone pada program tukar tambah pada situs belanja online ‎BliBli.com merupakan salah satu pelayanan konsumen dimana pembeli cukup ‎melakukan segala aktifitas di rumah tanpa perlu ribet untuk pergi ke toko ‎langsung, dan Praktik jual beli handphone pada program tukar tambah pada situs ‎belanja online BliBli mengandung adanya akad bersyarat atau al- uqud al-‎mutaqabilah yang sah saja dilakukan menurut Hukum Ekonomi Syariah. ‎
Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap Arisan Qurban Alam Alam Muizzali; Nandang Ihwanudin; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.728 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i2.4793

Abstract

Abstract. There are many ways that can be taken by Muslims to be able to carry out qurban worship, one of which is with social gathering. According to sharia economic law, social gathering uses qardh and wadiah contracts. The purpose of this study was to find out the Sacrificial Arisan System at SMPN 8 Ciamis and to know the Sharia Economic Law Review of the Sacrificial Arisan System at SMPN 8 Ciamis. The method used in this research is descriptive analytical method using a juridical empirical research approach and literature. Sources of data used are primary data sources and secondary data. The data collection techniques used are interviews, observation and documentation. This study concludes that the qurban social gathering practice is in accordance with the pillars and requirements of the principles of Islamic Economic Law. Abstrak. Banyak cara yang dapat ditempuh oleh umat Islam untuk dapat melaksanakan ibadah qurban, salah satunya adalah dengan arisan. Menurut hukum ekonomi syariah arisan menggunakan akad qardh dan wadiah. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Sistem Arisan Kurban di SMPN 8 Ciamis dan mengetahui Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Sistem Arisan Kurban di SMPN 8 Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitif dengan menggunakan pendekatan penelitian yuridis empiris dan kepustakaan. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi Penelitian ini menyimpulkan bahwa praktik arisan qurban sudah sesuai dengan rukun dan syarat prinsip-prinsip Hukum Ekonomi Syariah.
Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Penggunaan Voucher Cashback dalam Jual Beli pada Aplikasi Shopee Km Sultan Zulfikram E; Yayat Rahmat Hidayat; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.685 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i2.4836

Abstract

Abstract. Shopee merupakan marketplace paling banyak dikunjungi saat ini dan menjadi sarana yang mudah dan aman digunakan. Shopee juga mempunyai fitur Voucher Cashback dan gratis ongkir, sehingga dengan adanya voucher cashback tersebut menimbulkan beberapa masalah dan perlu adanya peninjauan Hukum Islam terhadap praktik penggunaan voucher cashback untuk memperoleh kejelasan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field reseach) atau disebut juga penelitian kualitatif, pendekatan kualitatif digunakan dengan teknik wawancara, dalam menganalisis data penulis menggunakan metode normatif/ yuridis. Berdasarkan tinjauan yang telah dilakukan pada pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Praktik penggunaan voucher cashback di situs Shopee dilakukan dan didapatkan dengan cara pengguna harus menyelesaikan transaksi hingga selesai. Berdasarkan hasil analisis tinjauan hukum Islam terkait praktik penggunaan voucher cashback pada aplikasi Shopee yang mana hukum adanya cashback ini dibolehkan dan tidak mengandung unsur riba. Abstract. Shopee is the most visited marketplace today and is an easy and safe tool to use. Shopee also has a Cashback Voucher feature and free shipping. So that the existence of the cashback voucher raises several problems and there is a need for a review of Islamic Law on the practice of using Cashback Vouchers to obtain clarity. the research method used in this study is a qualitative method, this research is a type of field research or also called qualitative research, a qualitative approach is used with interview techniques, in analyzing the data the author uses the normative/juridical method. Based on the review that has been carried out in the discussion, it can be concluded that the practice of using Cashback Vouchers on the Shopee site is carried out and obtained by means of the user having to complete the transaction to completion. permitted and does not contain elements of usury.