Desa Walen, merupakan desa yang berada di Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Sebagian besar pendudukdesa Walen berprofesi sebagai petani, namun selain bertani, memiliki usaha pembuatan makanan rengginang. Industri ini sudah ada sejak 1981, tetapi tidak berkembang karena keterbatasan keadaan. Dimulai sejak awalproses produksi rengginang yang hanya menggunakan dandang kecil untuk memasak beras ketan, setelah masak kemudian dicetak dengan tangan yang bentu hasilnya tidak bagus dan ukuran berbeda-beda sertamemakan waktu yang lama, setelah dicetak kemudian dikeringkan dengan dijemur, yang hanya mengandalkansinar matahari sehingga pada musim hujan produksi rengginang mengalami penurunan, hanya mampumemproduksi setengahnya saja dari musim kemarau. Rengginang yang siap dijual, hanya ditempatkan pada taskresek saja dan untuk membedakan hanya diberi tanda merah untuk rasa manis dan yang rasa gurih tidak diberitanda. Sehingga tampilan produk rengginang ini tidak menarik minat pembeli kecuali yang sudah biasamembeli. Dengan kondisi tersebut di atas, sangat membutuhkan adanya teknologi tepat guna (TTG) berupamesin pengeringan rengginang, alat pencetak rengginang dan pengarahan untuk pengepakan yang menarik,serta pelatihan pemasaran dan administrasi keuangan yang baik. Dengan menerapkan TTG mampumeningkatkan produktivitas rengginang sebesar 75%, sehingga omzet penjualannya meningkat yangberpengaruh pada meningkatnya laba yang diperoleh sebesar Rp. 63.000,-/hari. Dan dilakukannya pelatihan-pelatihansangat membantu mitra dalam mengembangkan usahanya, baik dari segi pengelolaan keuangan,pemasaran dan pengemasan dan pemberian label pada produk yang akan dijual. Dengan adanya TTG dankegiatan-kegiatan tersebut membantu mitra untuk tumbuh dan berkembang lebih baik serta meningkatkanproduktifitas dan keberlanjutan usaha dan mampu meningkatkan tarap hidup masyarakat sekitarnya.