Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TOKSISITAS DAUN BIDURI (Calotropis gigantea) DAN DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara L) TERHADAP KUTU KEBUL (Bemisia tabaci) Pradiar Ikhsanu; Sigit Prastowo
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.965 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i1.28830

Abstract

Hama merupakan organisme yang mampu membuat tanaman mengalami kerusakan. Salah satu hama yang menyerang tanaman adalah kutu kebul (Bemisia tabaci). Kutu kebul tergolong hama polifaq karena mampu menyerang banyak jenis tanaman dari berbagai famili.Tanaman yang terserang kutu kebul akan terdapat tanda bintik-bintik, menguning, lalu rontok. Upaya pengendalian yang bisa dilakukan dengan menggunkan pestisida nabati. Tembelekan mengandung bahan aktif senyawa alkoloid (Lantanine), flovonoid dan triterpenoid. Biduri mengandung bahan aktif saponin, flovonoid, polifenol, glukosida kalotropin, sedikit damar, alban dan fluavil. Cara kerja ekstrak daun biduri dan tembelekan adalah racun kontak. Data mortalitas hama kutu kebul dihitung dengan menggunakan analisis varian (ANOVA), untuk membedakan rerata antar perlakuan diuji dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf 5 %. Efektifitas ekstrak daun biduri dan daun tembelekan dihitung nilai LC50 dengan menggunakan analisis probit. Nilai mortalitas terbaik nya yaitu pada perlakuan P5 konsentrasi 15 % dengan lama pengamatan 48 jam menunjukkan mortalitas sebesar 80 % berbeda nyata dengan perlakuan lain. Mortalitas terbaik pada perlakuan P10 konsentrasi 15 % pada pengamatan 48 sebesar 90 % berbeda nyata dengan perlakuan lain. Nilai LC50 pada biduri dan tembelekan mortalitas terbaiknya pada konsentrasi 11,61 ml dan 6,51 ml membutuhkan waktu 12 jam untuk membunuh 50 % serangga uji.