In order to know about Jesus Christ completely, the investigation of His existence in the Old Testament is something that cannot be ignored . If Christ's existence had only existed in New Testament times since His birth in Bethlehem, then He certainly can only be seen as a human nature and not worthy of being called Divine Nature (God). Meanwhile, the New Testament claims and proclaims that Jesus Christ is the divine God who became human. Therefore, in order to prove the New Testament essay about Him, the investigation of His existence in the Old Testament is very crucial. Thus, through some researches, an actual evidence is generated and confirmed that Christ has both pre-existence and eternity in the Old Testament before He incarnated as a human. A closer examination confirms that Christ is the true God who existed in all ages including the Old Testament. Abstrak Bahasa Indonesia Untuk mengenal siapa Yesus Kristus secara utuh, Penyelidikan keberadaanNya dalam Perjanjian Lama merupakan hal yang tidak bisa diabaikan. Bila keberadaan Kristus hanya ada di zaman Perjanjian Baru sejak kelahiranNya di Betlehem, tentunya Dia hanya bisa dipandang sebagai manusia sejati dan tidak layak disebut sebagai Allah. Sementara dalam Perjanjian Baru mengklaim dan mengumandangkan bahwa Yesus Kristus adalah Allah sejati yang telah menjadi manusia. Oleh sebab itu, untuk membuktikan esai Perjanjian Baru tentang Dia, penyelidikan keberadaanNya dalam Perjanjian Lama adalah hal yang sangat penting. Maka dengan demikian, setelah melakukan penelitian, menghasilkan bukti aktual yang menyungguhkan bahwa Kristus telah memiliki Pra-eksistensi dalam Perjanjian Lama maupun kekekalan masa lampau sebelum Dia berinkarnasi menjadi manusia. Penyelidikan yang lebih teliti, menyungguhkan bahwa Kristus adalah Allah sejati yang ada di segala zaman termasuk dalam Perjanjian Lama.