Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Hubungan Feeding Terhadap Kekasaran Permukaan Material Baja SPCC Pada Mesin Bubut CNC Senday Manual Feeding Hidrolik Rohman Rohman; Wawan; Achmad Yusuf
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 12 No 3 (2022): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v12i3.4251

Abstract

Proses mesin perkakas merupakan cara proses bubut yang mengerjakan benda kerja bergerak secara berputar dan dengan secara menyayatnya. Awal dari penelitian ini adalah melakukan proses permeriksaan terhadap mesin senday, Tahap selanjutnya dengan studi literatur untuk mendapatkan informasi, data, dan teori’yang berkaitan dengan obyek penelitian, pada penelitian ini diperlukan pengujian Roughness tester, Analisa visual, uji normalitas, uji identic, dan Analisa ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan rpm 800 menghasilkan nilai kekasaran terendah sebesar 1,55 dengan feeding 0,085, dan menghasilkan uji normalitas terhadap kekasaran didapatkan PValue sebesar 0,116. Nilai P-Value ini lebih besar dari nilai taraf signifikan kesalahan sebesar = 5% (0,05), maka; dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji identik dengan variable responnya yaitu data kekasaran permukaan, dengan nilai residual pada’gambar mampu tersebar secara acak tanpa membentuk pola. Hasil ini menandakan bahwa data tersebut memenuhi asumsi identik’analisa ANOVA menghasilkan kontribusi error (kesalahan) sebesar 96% dan kontribusi feeding sebesar 4%, Disini dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang dihasilkan dari variasi feeding terhadap nilai kekasaran baja SPCC kurang signifikan yang ditujukan pada nilai P-value yang lebih dari 0,05 atau 5%.
Analisis Pengaruh Parameter Pengelasan GMAW Terhadap Struktur Mikro, Makro, Dan Nilai Kekerasan Pada ASTM A537 Dan ASTM A653 DDS Rohman Rohman; Agus Suprayitno; Muhamad Tiar
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 13 No 2 (2023): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v13i2.5290

Abstract

Teknik pengelasan semakin banyak dipergunakan secara luas dalam proses penyambungan plat-plat besi, kontruksi bangunan dan konstruksi mesin. Salah satu metode pengelasan yang sering dipakai, yaitu pengelasan gas metal arc welding (GMAW). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui parameter terbaik pada Pengelasan GMAW terhadap struktur mikro, makro dan kekerasan Material ASTM A537 dan ASTM A653 DDS (galvanis). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan tiga (3) variasi arus 70 A, 85 A, dan 100 A, dengan dimensi ASTM A537 yaitu; 300 mm x 40 mm x 3 mm dan, ASTM A653 DDS (galvanis ) yaitu : 300 mm x 35 mm x 1,2 mm dan sambungan yang digunakan adalah T joint (fillet). Pada pengamatan struktur mikro pengelasan GMAW, perubahan struktur mikro sangat terlihat pada daerah HAZ dan logam lasan. Semakin besar input panas yang diberikan akan membuat butiran dari pearlite menjadi menyebar. Pada pengamatan struktur makro penetrasi pengelasan, variasi arus 85 A adalah yang paling baik, arus 100 A cukup baik dan arus 70 A kurang baik. Data hasil dye penetrant test terhadap hasil pengelasan, ketiga hasil pengelasan layak digunakan hal ini terlihat dari jumlah dan jenis kecacatan. Data hasil pengujian Vickers terdapat pada variasi pengelasan dengan arus 100 A yaitu sebesar 217,5 VHN. Pada daerah pengaruh panas (Heat Affected Zone), nilai kekerasan tertinggi terdapat pada pengelasan dengan arus 100 A yaitu sebesar 208,5 VHN (HAZ-1), dan 154,5 VHN (HAZ-1). Sedangkan pada daerah logam induk (base metal), nilai kekerasan tertinggi terdapat pada pengelasan dengan arus 100 A (BM-1) yaitu sebesar 197 VHN, dan arus 70 A 85 A (BM-2) yaitu sebesar 152 VHN. Data hasil pengujian makro, dan dye penentran yang terbaik pada pengelasan GMAW ini adalah variasi 85 A, kemudian akan dijadikan Welding Prosedur Spesification (WPS), dari data hasil pengujian makro, dan rupture yang terbaik pada variasi 85 A, kemudian akan dijadikan Welder Performance Qualification (WPQ).
Pengaruh Hubungan Feeding Terhadap Kekasaran Permukaan Material Baja SPCC Pada Mesin Bubut CNC Senday Manual Feeding Hidrolik Rohman Rohman; Wawan; Achmad Yusuf
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol. 12 No. 3 (2022): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v12i3.4251

Abstract

Proses mesin perkakas merupakan cara proses bubut yang mengerjakan benda kerja bergerak secara berputar dan dengan secara menyayatnya. Awal dari penelitian ini adalah melakukan proses permeriksaan terhadap mesin senday, Tahap selanjutnya dengan studi literatur untuk mendapatkan informasi, data, dan teori’yang berkaitan dengan obyek penelitian, pada penelitian ini diperlukan pengujian Roughness tester, Analisa visual, uji normalitas, uji identic, dan Analisa ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan rpm 800 menghasilkan nilai kekasaran terendah sebesar 1,55 dengan feeding 0,085, dan menghasilkan uji normalitas terhadap kekasaran didapatkan PValue sebesar 0,116. Nilai P-Value ini lebih besar dari nilai taraf signifikan kesalahan sebesar = 5% (0,05), maka; dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji identik dengan variable responnya yaitu data kekasaran permukaan, dengan nilai residual pada’gambar mampu tersebar secara acak tanpa membentuk pola. Hasil ini menandakan bahwa data tersebut memenuhi asumsi identik’analisa ANOVA menghasilkan kontribusi error (kesalahan) sebesar 96% dan kontribusi feeding sebesar 4%, Disini dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang dihasilkan dari variasi feeding terhadap nilai kekasaran baja SPCC kurang signifikan yang ditujukan pada nilai P-value yang lebih dari 0,05 atau 5%.
Analisis Pengaruh Parameter Pengelasan GMAW Terhadap Struktur Mikro, Makro, Dan Nilai Kekerasan Pada ASTM A537 Dan ASTM A653 DDS Rohman Rohman; Agus Suprayitno; Muhamad Tiar
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol. 13 No. 2 (2023): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v13i2.5290

Abstract

Teknik pengelasan semakin banyak dipergunakan secara luas dalam proses penyambungan plat-plat besi, kontruksi bangunan dan konstruksi mesin. Salah satu metode pengelasan yang sering dipakai, yaitu pengelasan gas metal arc welding (GMAW). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui parameter terbaik pada Pengelasan GMAW terhadap struktur mikro, makro dan kekerasan Material ASTM A537 dan ASTM A653 DDS (galvanis). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan tiga (3) variasi arus 70 A, 85 A, dan 100 A, dengan dimensi ASTM A537 yaitu; 300 mm x 40 mm x 3 mm dan, ASTM A653 DDS (galvanis ) yaitu : 300 mm x 35 mm x 1,2 mm dan sambungan yang digunakan adalah T joint (fillet). Pada pengamatan struktur mikro pengelasan GMAW, perubahan struktur mikro sangat terlihat pada daerah HAZ dan logam lasan. Semakin besar input panas yang diberikan akan membuat butiran dari pearlite menjadi menyebar. Pada pengamatan struktur makro penetrasi pengelasan, variasi arus 85 A adalah yang paling baik, arus 100 A cukup baik dan arus 70 A kurang baik. Data hasil dye penetrant test terhadap hasil pengelasan, ketiga hasil pengelasan layak digunakan hal ini terlihat dari jumlah dan jenis kecacatan. Data hasil pengujian Vickers terdapat pada variasi pengelasan dengan arus 100 A yaitu sebesar 217,5 VHN. Pada daerah pengaruh panas (Heat Affected Zone), nilai kekerasan tertinggi terdapat pada pengelasan dengan arus 100 A yaitu sebesar 208,5 VHN (HAZ-1), dan 154,5 VHN (HAZ-1). Sedangkan pada daerah logam induk (base metal), nilai kekerasan tertinggi terdapat pada pengelasan dengan arus 100 A (BM-1) yaitu sebesar 197 VHN, dan arus 70 A 85 A (BM-2) yaitu sebesar 152 VHN. Data hasil pengujian makro, dan dye penentran yang terbaik pada pengelasan GMAW ini adalah variasi 85 A, kemudian akan dijadikan Welding Prosedur Spesification (WPS), dari data hasil pengujian makro, dan rupture yang terbaik pada variasi 85 A, kemudian akan dijadikan Welder Performance Qualification (WPQ).
Perancangan Compound Dies Pada Corner Flange Ducting Berbantuan ANSYS R19.0 Rohman Rohman; Mulya Maulana; Dede Ardi Rajab
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol. 13 No. 3 (2023): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v13i3.5836

Abstract

Ducting adalah suatu Material atau material yang digunakan untuk mendistribusikan udara atau lainnya ke arah tertentu dengan mempertimbangkan tiap–tiap tujuan akhir tersebut menjadi bagian beban terhadap dimensi atau diameter media penyalur pada sepajang perjalanan hingga titik akhir beban tersebut keluar dari media penyalur. Pembuatannya menggunakan mesin press dengan Punch dan Dies. Dalam pembuatan Corner Flange Ducting proses yang digunakan adalah blanking dan piercing. Pemilihan dies akan didasarkan pada kepraktisan proses pembuatan produknya, serta relatif lebih murahnya biaya pembuatan dies. Dalam proses pembuatan produk ini akan menggunakan satu dies compound. Proses blanking dan piercing hanya dengan satu proses, sehingga dapat banyak menghemat waktu dan biaya. Untuk perencanaan dies ini proses pengerjaannya meliputi besar gaya pemotongan, besar kapasitas mesin yang dibutuhkan, clearance, dimensi punch, dimensi dies dan alat penunjang yang digunakan. Material yang digunakan untuk membuat Corner Flange Ducting adalah SPCC-SD dengan tebal 1,2 mm. Kapasitas mesin yang digunakan adalah 35 ton. Gaya operasionl potong untuk proses blanking adalah 130,56 N, dan untuk proses piercing oblong adalah 20,08 N. Jadi dengan menggunakan desain kontur punch yang di buat secara terpisah itu bisa mempermudah pada saat proses maintenance dan proses produksi bisa dilakukan secara masal.
Analisis Penetrasi Sambungan Las Gas Metal Arc Welding Material Spcc Untuk Aplikasi Bracket Hanger Muffler Rohman Rohman; Amri Abdulah; Muhammad Faizal Sofyan
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol. 14 No. 1 (2024): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v14i1.6538

Abstract

Pengelasan (Welding) adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa logam tambahan dan menghasilkan sambungan yang kontinu. Bracket Hanger Muffler digunakan untuk menahan knalpot pada mobil agar tidak jatuh. Dalam Penelitian ini dibuat spesimen Bracket Hanger Muffler menggunakan pengelasan GMAW (Gas Metal Arc Welding) pada material baja karbon rendah yaitu SPCC dengan thickness 1.0 mm disambung dengan rod yang memiliki diameter 10 mm dan di las menggunakan kawat las tipe ER 70S – 6 dengan diameter 1.2 mm variasi arus 90 A,110 A Serta 130 A lalu dilakukan pengujian penetrasi atau makro etsa sesuai standar ISO 17639:2003. Hasil Penelitian yang didapat dari pengujian kedalaman penetrasi (macro test) memiliki nilai yang optimum pada arus 110 A dengan hasil kedalaman penetrasi 0.78 mm atau 48,75% dan 1.05 mm atau 65.63% dari thickness part, sedangkan untuk nilai kedalaman penetrasi terendah yaitu pada 90 A dengan nilai 0 mm atau 0 % dan 0.18 mm atau 11.25% dari thickness part dan untuk keadalaman penetrasi yang tertinggi yaitu pada 130 A dengan kedalaman penetrasi 3.06 mm atau 191.25% dan 2.07 mm atatu 129.37% dari thickness part
A framework for surface profile optimization in sinker-edm via response surface methodology Rohman Rohman; Sukarman Sukarman; Muhamad Taufik Ulhakim; Danang Supriyanto
Jurnal Polimesin Vol 23, No 1 (2025): February
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v23i1.5741

Abstract

Sinker Electrical Discharge Machining (SEDM) is a powerful technique used for shaping hard materials and creating complex designs. SEDM effectively machines hardened steel, titanium, and tungsten carbide, materials challenging for conventional methods. This study aims to identify the optimal surface profile (Ra) as a response variable in the SEDM process. This study utilized hardened SKD11 as the workpiece and graphite as the electrode, employing Response Surface Methodology (RSM) for optimization. The investigation focused on the pulse current, spark-on time, and gap voltage as the input parameters. The findings revealed that Sample 7 achieved the smoothest surface (at Ra = 10 µm), while Sample 13 had the roughest (at Ra = 20 µm). The analysis of these results determined the ideal conditions for the pulse current at level 1, spark-on time at level 3, and gap voltage at level 3, resulting in a surface profile of 10.2 microns. The successful application of RSM optimization in SEDM significantly contributes to the precision machining of alloy steels, which plays a crucial role in material-processing operations.