Gedung XYZ merupakan gedung beton bertulang 5 lantai dengan proses perencanaan ketahanan gempa gedung menggunakan standar SNI 1726:2002, sedangkan saat ini berlaku standar perencanaan ketahanan gempa yang baru mengacu pada SNI 1726:2019. Perubahan peta gempa dan cara perancangan spektra desain menjadikan proses evaluasi ketahanan gempa menjadi menarik untuk diteliti sehingga dapat mengetahui kinerja struktur bangunan. ASCE 41-17 adalah standar yang diterbitkan oleh American Society of Civil Engineers mengatur evaluasi seismik dan evaluasi perbaikan bangunan eksisiting. Proses evaluasi berdasarkan data sekunder asbuilt drawing yang dianalisis menggunakan prosedur statik nonlinier (pushover) dengan program SAP2000. Hasil analisis struktur ditinjau secara global, Gedung XYZ mampu menahan gaya lateral sampai pada displacement target dan memenuhi target kinerja Immediate Occupancy untuk seismic hazard BSE-1E dan target kinerja Life Safety untuk seismic hazard BSE-2E. Distribusi sendi plastis terjadi pada balok terlebih dahulu, sehingga memenuhi prinsip strong column weak beam. Namun jika dilihat lebih detail, balok G2 tidak memenuhi persyaratan ketika dievaluasi menggunakan metode statik nonlinier dengan koefisien gc (DCR 1,14) dan jika tidak dikalikan koefisien gc balok tersebut masih memenuhi syarat dengan (DCR 0,91). Kapasitas kolom dalam menerima demand secara keseluruhan memenuhi syarat dengan rasio kurang dari 1. Setiap jenis kolom memenuhi syarat baik ketika demand tidak dikalikan dengan koefisien gc maupun setelah dikalikan dengan koefisien gc.