Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMILIHAN ENERGI BARU TERBARUKAN SEBAGAI SUBSTITUSI BAHAN BAKU PLTU BATUBARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) Wan Habibi Rahman Barus; Iphov Kumala Sriwana
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v10i2.16184

Abstract

Pembangkit listrik di provinsi Sumatera Utara masih di dominiasi oleh PLTU, yang dimana sumber energy listriknya berasal dari sumber energy tak terbarukan yaitu dari Batubara. Daya terpasang pada PLTU di provinsi Sumatera Utara sekitar 1.828 MW ini memiliki kontribusi yang sangat besar bagi ketersediaan listrik di provinsi Sumatera Utara. PLTU Batubara memebrikan pengaruh yang  sangat besar dari aspek lingkungan, aspek ekonomi dan aspek sosial. Dari segi dampak lingkungan dapat menimbulkan efek berupa emisi pencemar. Emisi-emisi yang dihasilkan berupa SO2, NO2, CO, CO2, VHC (Volatine Hydrocarbon) dan SPM (Suspended Particulate Matter). Efek lain juga yaitu partikel debu yang mengandung unsur radioaktif berbahaya jika terhisap masuk ke paru-paru. Terdapat pula logam berat seperti Pb, Hg, Ar, Ni, Se yang kadarnya jauh dari ambang batas khususnya yang berada disekitar pembangkit listrik tenaga uap. Tujuan dari penelitian adalah melakukan pemilihan bahan baku substitusi PLTU Batubara dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan kriteria. Metode yang digunakan adalah fuzzy AHP. Perhitungan dengan metode fuzzy AHP untuk mendapatkan bahan baku yang menjadi prioritas dengan melakukan perhitungan nilai dari setiap bobot alternative yang digunakan. Alternatif yang dijadikan pertimbangkan substitusi PLTU Batubara yaitu limbah padat kelapa sawit, pelet kayu dan arang briket. Didapatkan hasil dengan menggunakan metode fuzzy AHP bahan baku yang menjadi prioritas yaitu pelet kayu dengan bobot 0,3914 diikuti oleh limbah pada kelapa sawit 0,3564 dan arang briket dengan bobot 0,2522.  Hasil analisi menunjukkan bahwa pemerintah dalam hal ini PLN, Dinas ESDM dan lembaga terkait lainnya perlu mengambil sikap dengan melakukan prioritas terhadap pengembangan dan pemanfaatan pelet kayu sebagai bahan baku substitusi PLTU Batubara di provinsi Sumatera Utara.