Tapis adalah salah satu peninggalan budaya tradisional masyarakat Lampung, berupa tenunan kain yang sudah dipakai turun temurun. Sekarang sudah banyak tapis yang diterapkan pada media tertentu seperti peci, tas, masker, dompet, hiasan dinding. Bapak Lili merupakan pemilik toko Qinan Tapis sekaligus pengrajin tapis yang melakukan promosi secara manual, promosi dilakukan dari mulut ke mulut, menggunakan sosial media WA, dan instagram. Walaupun sudah menggunakan sosial media, promosi Qinan tapis masih belum maksimal dalam penggunaan instagram, jadi promosi di instagram kurang mencakup masyarakat luas dan belum memiki website. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini difokuskan pada Qinan tapis untuk membuat website dan marketplace berupa instagram dan juga pendampingan kepada pemilik dengan pelatihan cara promosi di instagram yang efektif dan efesien. Tujuan pengabdian kepada Qinan tapis adalah untuk membantu UMKM desa Bumiayu dan untuk lebih mencintai produk lokal. Metode yang digunakan metode pelatihan. Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan selama satu hari maka dapat ditarik kesimpulan, pemilik Qinan tapis mendapat pelatihan membuat profil instagram dan pelatihan membuat promosi melalui instagram dengan menggunakan hashtag. Kata kunci: Qinantapis, instagram, marketplace.