Endah Ratnasari Mulatasih
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI FLAVONOID DAUN MANTANGAN (Merremia peltata (L.) Merr) DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Endah Ratnasari Mulatasih; widia bela via; dias ardini
Jurnal Analis Farmasi Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v7i1.7358

Abstract

Merremia peltata (L.) Merr mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, steroid dan flavonoid. Berdasarkan sifatnya, flavonoid dapat digolongkan menjadi antosianin, proantosianidin, flavonol, flavon, glikoflavon, biflavonil, khalkon dan auron, flavanon, dan isoflavon. Flavon, flavonol, dan glikoflavon merupakan jenis flavonoid yang tersebar luas pada daun.Tujuan penelitian ini adalah mendeteksi golongan flavonoid yang terdapat pada daun Merremia peltata (L.) Merr jika dilakukan penapisan fitokimia dari ekstrak Merremia peltata (L.) Merr dengan menggunakan metode Kromatografi lapis tipis. Pada penelitian ini, dilakukan skrining fitokimia senyawa flavonoid pada serbuk simplisia daun mantangan. Selain itu, metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan Kromatografi Lapis tipis dengan menggunakan pelarut forestal (asam asetat-HCL pekat-air; 30:3:1). Ekstraksi pada daun mantangan diawali dengan pemanasan selama 30-40 menit menggunakan HCl 2M. Kemudian, dilakukan pengocokan menggunakan corong pisah dengan menggunakan pelarut etil asetat 3 x 10 mL, kemudian ekstrak dipanaskan hingga kering di atas waterbath dan ekstrak tersebut dielusi. Hasil penelitian skrining fitokimia senyawa flavonoid menunjukkan adanya warna jingga pada lapisan amil alkohol. Hasil penelitian kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa daun mantangan tidak mengandung biflavonil, flavon, dan glikoflavon. Warna pada kromatogram sebelum dilihat di bawah lampu UV yaitu berwarna coklat pudar hingga coklat tua. Sedangkan, setelah dilihat di bawah lampu UV warna pada kromatogram menunjukkan warna kuning kehijauan, coklat muda, dan coklat tua. Nilai Rf dari kromatogram beragam, yaitu 0,40 hingga 0,73. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu daun mantangan tidak mengandung senyawa flavon, flavol, biflavonil, dan glikoflavon.
IDENTIFIKASI FLAVONOID DAUN MANTANGAN (Merremia peltata (L.) Merr) DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Endah Ratnasari Mulatasih; widia bela via; dias ardini
Jurnal Analis Farmasi Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v7i1.7358

Abstract

Merremia peltata (L.) Merr mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, steroid dan flavonoid. Berdasarkan sifatnya, flavonoid dapat digolongkan menjadi antosianin, proantosianidin, flavonol, flavon, glikoflavon, biflavonil, khalkon dan auron, flavanon, dan isoflavon. Flavon, flavonol, dan glikoflavon merupakan jenis flavonoid yang tersebar luas pada daun.Tujuan penelitian ini adalah mendeteksi golongan flavonoid yang terdapat pada daun Merremia peltata (L.) Merr jika dilakukan penapisan fitokimia dari ekstrak Merremia peltata (L.) Merr dengan menggunakan metode Kromatografi lapis tipis. Pada penelitian ini, dilakukan skrining fitokimia senyawa flavonoid pada serbuk simplisia daun mantangan. Selain itu, metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan Kromatografi Lapis tipis dengan menggunakan pelarut forestal (asam asetat-HCL pekat-air; 30:3:1). Ekstraksi pada daun mantangan diawali dengan pemanasan selama 30-40 menit menggunakan HCl 2M. Kemudian, dilakukan pengocokan menggunakan corong pisah dengan menggunakan pelarut etil asetat 3 x 10 mL, kemudian ekstrak dipanaskan hingga kering di atas waterbath dan ekstrak tersebut dielusi. Hasil penelitian skrining fitokimia senyawa flavonoid menunjukkan adanya warna jingga pada lapisan amil alkohol. Hasil penelitian kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa daun mantangan tidak mengandung biflavonil, flavon, dan glikoflavon. Warna pada kromatogram sebelum dilihat di bawah lampu UV yaitu berwarna coklat pudar hingga coklat tua. Sedangkan, setelah dilihat di bawah lampu UV warna pada kromatogram menunjukkan warna kuning kehijauan, coklat muda, dan coklat tua. Nilai Rf dari kromatogram beragam, yaitu 0,40 hingga 0,73. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu daun mantangan tidak mengandung senyawa flavon, flavol, biflavonil, dan glikoflavon.
TRAINING FOR THE MAKING OF NATURAL HERBAL SOAP AND CLAY MASK AS SOUVENIR PRODUCTS IN SUSUNAN BARU VILLAGE, BANDAR LAMPUNG Yulyuswarni Yulyuswarni; Dias Ardini; Endah Ratnasari Mulatasih
Pharmacy Action Journal Vol 2, No 2 (2023): 2023
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/paj.v2i2.6768

Abstract

Natural products such as natural soaps and clay masks are in high demand these days. These two products are possible as early entrepreneurial products in the field of souvenirs and home made cosmetics. The method of production and relatively affordable capital. Clay masks among the younger generation are the most sought-after masks, both because of their properties, how easy they are to use and affordable prices. Community service activities include an entrepreneurial open mind, counseling on the manufacture of natural herbal soap and claymask, as well as packaging of souvenir products. The results of pretest and posttest testing showed an increase in participants knowledge of 33%.