Hadi Priya Sudarminto
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI ADSORBEN TERHADAP PENURUNAN KADAR MANGAN PADA AIR TANAH Damar Pietradagya Dewantara; Dicky Morina Hutabarat; Hadi Priya Sudarminto
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i3.468

Abstract

Air tanah merupakan sumber persediaan air yang penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia salah satunya yaitu digunakan sebagai konsumsi air minum. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Pembuangan lumpur lapindo menimbulkan dampak terhadap kualitas air tanah dimana salah satunya menimbulkan kenaikan kadar mangan. Hal ini sangat memprihatinkan karena kadar mangan (Mn) pada air tanah yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi sebagai air minum. Adapun tujuan penelitian yang dilakukan yaitu memanfaatkan lumpur lapindo sebagai adsorben untuk menurunkan Kadar Mn, sehingga dapat memenuhi standard mutu. Pada peneletian ini digunakan variabel massa lumpur lapindo sebanyak 40, 60, 80 gram dengan waktu pengadukan selama 60, 80,dan 100 menit menggunakan metode adsorpsi batch dengan kecepatan pengadukan sebesar 200 rpm. Hasil Penelitian menunjukkan banyaknya massa adsorben lumpur lapindo berpengaruh terhadap penurunan logam mangan yang ada. Semakin tinggi massa adsorben lumpur lapindo yang digunakan daya adsorpsi untuk menjerap logam Mn semakin menurun. Hasil terbaik ditunjukkan oleh sampel 3 (massa adsorben lumpur lapindo 40 gram dengan lama pengadukan 100 menit) dengan daya serap 80%.
PENENTUAN SUHU DAN WAKTU OPTIMUM HIDROLISIS KEDELAI MENGGUNAKAN BUAH PEPAYA MUDA UNTUK PEMBUATAN KECAP MANIS Astria Nur Afifah; Hadi Priya Sudarminto
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i3.478

Abstract

Kedelai (Glycine max (L) Merill) adalah salah satu bahan pangan yang sangat dikenal oleh masyarakat sebagai bahan dasar pembuatan kecap yang memiliki kandungan protein yang tinggi dan gizi yang lengkap. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengolah kedelai adalah dengan cara mengolahnya menjadi kecap manis dengan perlakuan penambahan buah pepaya muda yang mengandung enzim papain untuk menghidrolisis kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu dan lama waktu hidrolisis yang tepat untuk menghasilkan hasil hidrolisis kedelai yang baik untuk pembuatan kecap manis. Suhu hidrolisis yang akan digunakan adalah 30°, 40°, 50°, 60° dan 70° C. Sedangkan lama hidrolisis adalah 60, 90, 120, 150, 180 menit. Hidrolisat yang dihasilkan akan diuji kadar asam glutamatnya, kemudian hidrolisat tersebut digunakan sebagai bahan pembuatan kecap. Kecap yang dihasilkan akan dilakukan pengujian berupa uji kadar protein, pH, dan organoleptik. Berdasarkan hasil penelitian, suhu optimum pada proses hidrolisis adalah 60°C dengan kadar asam glutamat pada hidrolisat sebesar 1035.6 mg/L. Sedangkan waktu optimum pada proses hidrolisis adalah 180 menit dengan kadar asam glutamat pada hidrolisat sebesar 1252.6 mg/L. Hidrolisat yang dihasilkan digunakan sebagai bahan kecap. Kecap yang dihasilkan memiliki nilai pH dengan rentang 5.84-5.91. Kadar protein pada kecap mengalami kenaikan dengan rentang 1.10-1.22%. Selain itu, kecap yang dihasilkan juga dilakukan pengujian organoleptik. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa kecap memiliki warna yang baik, rasa yang baik, aroma yang kurang khas, dan daya terima yang baik.
PEMANFAATAN ADSORBEN ARANG AKTIF BONGGOL JAGUNG UNTUK PENURUNAN BOD DAN COD PADA LIMBAH CAIR PENGOLAHAN RUMPUT LAUT Adha Ilmanafia; Hadi Priya Sudarminto
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.450

Abstract

Industri pengolahan rumput laut tidak hanya menghasilkan produk, produk lain yang dihasilkan berupa limbah cair. Pengolahan limbah cair rumput laut salah satunya dapat dilakukan menggunakan metode adsorpsi secara batch dengan memanfaatkan arang aktif dari bonggol jagung sebagai adsorben yang memiliki sekitar 43% unsur karbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adsorben bonggol jagung terhadap penurunan kadar BOD dan COD dalam limbah cair industri rumput laut. Pembuatan adsorben dari bonggol jagung dilakukan dengan cara pembakaran pada suhu 400-900 ºC dengan bantuan media sekam, selanjutnya diayak dengan ukuran 225 mesh, dan aktivasi menggunakan HCl 4 N selama 24 jam. Dari hasil adsorpsi limbah cair rumput laut diperoleh hasil terbaik pada percobaan kedua yaitu variabel B1 dengan massa adsorben 100 gram dan waktu kontak 2 jam yang menghasilkan nilai BOD sebesar 74,4 mg/L atau sebesar 6,0606 % dibandingkan variabel A1 dengan massa adsorben 75 gram dan waktu kontak 1 jam diperoleh nilai BOD sebesar 77,5 mg/L atau sebesar 2,1464 % dimana nilai limbah cair rumput laut sebelum dilakukan perlakuan sebesar 79,2 mg/L dan nilai COD  pada variabel B1 sebesar 224,1 mg/L atau sebesar 21,6433 % dibandingkan variabel A1 diperoleh nilai COD sebesar 267,7 mg/L atau sebesar 6,3986 % dimana nilai limbah cair rumput laut sebelum dilakukan perlakuan sebesar 286,0 mg/L. Semakin lamanya waktu kontak adsorpsi dan massa adsorben mempengaruhi penurunan nilai BOD dan COD pada limbah cair rumput laut.