Berlianti Bulovannelisa Meykward Salamahu
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peranan Akar Manis (Glycyrrhiza sp.) sebagai Terapi Alternatif Antivirus pada COVID-19 Berlianti Bulovannelisa Meykward Salamahu; Wani Devita Gunardi; Eva Oktavia
Jurnal Kedokteran Meditek Vol 28 No 3 (2022): SEPTEMBER-DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v28i3.2511

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang diakibatkan oleh infeksi severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan masalah kesehatan global yang memengaruhi seluruh lapisan masyarakat dan berdampak buruk pada kesejahteraan manusia. Hingga saat ini, belum ditemukan terapi spesifik terhadap SARS-CoV-2 sehingga diperlukan agen terapeutik alternatif yang dapat mencegah maupun mengobati penyakit ini. Tanaman akar manis merupakan salah satu tanaman herbal yang telah menunjukkan kemampuan signifikan dalam menghambat replikasi SARS-CoV-1 sehingga memiliki potensi dalam terapi COVID-19. Dalam tinjauan pustaka ini, dilakukan analisis literatur menggunakan pangkalan data Pubmed guna mengetahui efek senyawa akar manis (Glycyrrhiza sp.) sebagai antivirus, anti-inflamasi, dan imunomodulator yang dapat digunakan sebagai terapi alternatif pada penyakit COVID-19. Dari data yang didapatkan, ditemukan bahwa glycyrrhizin merupakan senyawa dengan mekanisme kerja paling luas pada beragam target protein SARS-CoV-2 dan dapat menghambat replikasi virus ini pada konsentrasi 0,5 mg/ml secara in vitro. Secara khusus, glycyrrhizin mampu bekerja pada 3CLpro, suatu target protein yang konsisten ditemukan pada strain virus SARS-CoV-2 sehingga menghindari resistensi akibat mutasi. Hasil tinjauan pustaka ini menunjukkan adanya peranan akar manis (Glycyrrhiza sp.) sebagai terapi alternatif antivirus pada COVID-19 melalui kerjanya secara langsung pada SARS-CoV-2 serta didukung oleh efek anti-inflamasi dan imunomodulasi yang signifikan.