Limbah pertanian merupakan suatu sisa kegiatan pertanian yang kurang termanfaatkan. Limbah pertanian dapat menjadi suatu masalah pencemaran apabila tidak diolah secara tepat. Pada penelitian ini dilakukan kajian terhadap limbah kotoran sapi dan cangkang telur diolah kembali menjadi pupuk organik yang jauh lebih ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan masing-masing faktor diulang sebanyak 3 kali. Faktor bahan organik (K) terdiri dari K1 (1 ton/ha kotoran sapi : 0 ton/ha cangkang telur); K2 (1 ton/ha kotoran sapi : 0,5 ton/ha cangkang telur); K3 (1 ton/ha kotoran sapi : 1 ton/ha cangkang telur). Faktor lama fermentasi (T) terdiri dari T1 (fermentasi selama 14 hari) dan T2 (fermentasi selama 21 hari). Pembuatan pupuk organik dilakukan dengan mencampurkan bahan sesuai perlakuan, lalu difermentasi selama 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan 1 ton/ha kotoran sapi : 1 ton/ha cangkang telur (K3) memberikan hasil terbaik terhadap variabel C-organik sebesar 10,10 %; C/N rasio sebesar 11,47 %; dan pH sebesar 7,56. Serta pada perlakuan lama fermentasi 14 hari (T1) memberikan hasil terbaik pada variabel C-organik sebesar 8,79 %. Berdasarkan penelitian perlakuan dosis 1 ton/ha kotoran sapi dan 1 ton/ha cangkang telur K3 dinyatakan sebagai perlakuan terbaik untuk parameter C-organik, C/N rasio, dan pH, serta mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman jagung pada parameter tinggi tanaman dan jumlah daun. Akan tetapi karakteristik pupuk organik belum memenuhi persyaratan teknis sebagai pupuk organik karena kadar C/N rasio dibawah 15-25.