Desy Natalia Kosasih
Universitas Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian psychological capital pada filosofi hidup Suku Banjar “Waja Sampai Kaputing” pada Strawberry Generation Desy Natalia Kosasih; Taufik Akbar Rizqi Yunanto
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 6 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v6i2.22637

Abstract

Waja Sampai Kaputing merupakan falsafah hidup Suku Banjar yang merupakan pesan dari Pangeran Antasari agar pantang menyerah dalam mencapai tujuan. Falsafah ini dapat dikaji menggunakan konsep psikologi Psychological Capital. Dalam penerapannya pada zaman sekarang, falsafah hidup ini masih menjadi sesuatu yang relevan untuk generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa masa depan yang menghadapi tantangan dan situasi yang tidak pasti. Labelling sebagai strawberry generation disematkan pada generasi muda untuk melambangkan sebagai generasi yang mudah menyerah, lemah, dan mudah hancur. Banyak faktor yang menyebabkan generasi muda menjadi generasi yang lemah antara lain eksposur internet, penggunaan media sosial berlebihan, toxic parenting, dan lingkungan sekolah yang tidak mendukung. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengulas falsafah Waja Sampai Kaputing yang kemudian disandingkan dengan konsep psikologi Psychological Capital pada strawberry generation di Indonesia. Melalui studi ini dapat diketahui bahwa falsafah WASAKA dapat ditinjau dari aspek psikologis PsyCap masih relevan dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan generasi muda.                  Waja Sampai Kaputing is a philosophy of life in Banjar Tribe that contains a message from Pangeran Antasari for the young generation not to give up on pursuing their goals. This philosophy can explain more through the psychological concept called Psychological Capital. Waja Sampai Kaputing has become a relevant life philosophy for today’s young generation as a nation’s future leader to face challenges and uncertainty. The young generation is labelled as the strawberry generation, a generation that gives up quickly and is fragile. Factors that cause our young generation to become fragile are internet exposure, excessive use of social media, toxic parenting, and a toxic school environment. The purpose of this study is to review “Waja Sampai Kaputing” through Psychological Capital to strawberry generation in Indonesia. This study concludes that WASAKA can be seen from a psychological aspect called Psycap and is still relevant to be applied in various parts of the life of the younger generation. 
I Am Not Alone I Am Not Alone: Peran Kepala Sekolah dan Relasi Interpersonal selama Pembelajaran Daring Desy Natalia Kosasih; Taufik Akbar Rizqi Yunanto
Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru Vol. 5 No. 3 (2022): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jippg.v5i3.48572

Abstract

Perubahan yang masif dan cepat terjadi pada berbagai aspek kehidupan akibat pandemi COVID-19 yang memberikan dampak pada hampir seluruh negara di dunia. Tidak terkecuali dunia pendidikan yang juga harus menggunakan alternatif pembelajaran daring agar kegiatan belajar mengajar tetap dapat dilakukan. Guru harus beradaptasi, berinovasi, dan melakukan improvisasi dengan banyak metode ajar dan teknologi baru dalam waktu singkat. Dengan perubahan yang terjadi, peran kepala sekolah sebagai pemimpin menjadi suatu hal yang penting untuk mendukung dan memfasilitas guru selama pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi peran kepala sekolah dan relasi interpersonal antar sesama guru dalam menghadapi pembelajaran daring. penelitia ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kualitatif kepada 1 orang kepala sekolah dan 2 orang guru yang masih bekerja aktif dan pernah mengajar kelas pembelajaran daring selama masa pandemi. Penelitian menunjukkan bahwa selama pembelajaran daring berlangsung, kepala sekolah yang memberdayakan, mendukung, dan memberikan otonomi membawa dampak positif bagi guru. Kepala sekolah yang inspiratif dan berperan sebagai role model dan hubungan dengan rekan kerja juga mempengaruhi cara guru dalam menghadapi masalah dan tantangan sehingga menimbulkan perasaan dihargai serta memberikan makna kerja yang positif. Perilaku kepemimpinan engaging leadership yang ditunjukkan kepala sekolah dan relasi interpersonal dapat diketahui memberikan dampak positif bagi guru selama masa pandemi.