p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Menara Perkebunan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengujian aktifitas antifungi kitosan, nanokitosan, dan nanokitosan-Cu secara in vitro terhadap Colletotrichum gloeosporioides pada buah mangga (Mangifera indica) Sri WAHYUNI; Muhammad Abdul AZIZ; sentiawati SENTIAWATI; Deden Dewantara ERIS; Maria BINTANG; priyono PRIYONO; siswanto SISWANTO
E-Journal Menara Perkebunan Vol 90, No 2 (2022): Oktober, 2022
Publisher : INDONESIAN RESEARCH INSTITUTE FOR BIOTECHNOLOGY AND BIOINDUSTRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v90i2.510

Abstract

AbstractColletotrichum gloeosporioides, a pathogen of anthracnose disease, can significantly reduce the quality of mango (Mangifera indica) fruits. Chitosan as an antifungal agent can reduce fungal growth on post-harvest fruit of agricultural products. In its development, chitosan has been widely improved through its transformation into nanochitosan and its formulation with metals. One of the metals that has a large affinity and can be formulated with chitosan is copper (Cu). This study aimed to compare and determine the optimal concentration of chitosan, nanocithosan, and nanochitosan-Cu in suppressing the growth of C. gloeosporioides that cause decay on mango fruits. The synthesis of nanochitosan and nanochitosan-Cu was carried out by the ionic gelation method, while the characterization was performed by using particle size analyzer (PSA). The antifungal activity assay was conducted through the poisoning method by mixing a 500, 750, and 1000 ppm of chitosan, nanochitosan and nanochitosan-Cu into the growth media of C. gloeosporioides. The results of PSA analysis showed that chitosan, nanochitosan, and nanochitosan-Cu had an average size of 606.5, 386.8 and 254.1 nm, respectively. The formulation of chitosan into nanochitosan and nanochitosan-Cu was able to inhibit C. gloeosporioides with the inhibition percentages of chitosan, nanochitosan, and nanochitosan-Cu 35%, 70% and 100% in 750 ppm (0.075%, w/v), respectively.[Keywords: Ionic gelation, poisoning food, copper]AbstrakSerangan cendawan penyebab antraknosa seperti Colletotrichum gloeosporioides dapat menurunkan kualitas buah mangga (Mangifera indica) secara signifikan. Kitosan sebagai agensia antifungi mampu menekan pertumbuhan cendawan pada buah pasca panen hasil pertanian. Pada perkembangannya, kitosan telah banyak dikembangkan baik melalui transformasi menjadi nanokitosan maupun formulasinya dengan logam. Salah satu logam yang memiliki afinitas besar dan dapat diformulasikan dengan kitosan adalah tembaga (Cu). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dan menentukan konsentrasi optimal dari kitosan, nanokitosan, dan nanokitosan-Cu dalam menekan pertumbuhan C. gloeosporioides yang menyebabkan pembusukan pada buah mangga. Sintesis nanokitosan dan nanokitosan-Cu dilakukan dengan metode gelasi ionik yang dikarakterisasi menggunakan particle size analyzer (PSA). Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode peracunan agar dengan mencampurkan kitosan, nanokitosan, dan nanokitosan-Cu pada konsentrasi 500, 750, dan 1000 ppm pada media tumbuh isolat C. gloeosporioides. Hasil analisis PSA menunjukkan bahwa kitosan, nanokitosan, dan nanokitosan-Cu memiliki ukuran masing-masing sebesar 606,5, 386,8 dan 254,1 nm. Selain itu, transformasi kitosan menjadi nanokitosan dan nanokitosan-Cu dapat meningkatkan aktifitas antifungi terhadap C. gloeosporioides dibuktikan dengan peningkatan persentase penghambatan kitosan, nanokitosan dan nanokitosan-Cu sebesar 35%, 70% dan 100% secara berturut-turut pada konsentrasi 750 ppm (0,075%, b/v). [Kata kunci: Gelasi ionik, peracunan agar, tembaga] 
Pengujian aktifitas antifungi kitosan, nanokitosan, dan nanokitosan-Cu secara in vitro terhadap Colletotrichum gloeosporioides pada buah mangga (Mangifera indica) Sri WAHYUNI; Muhammad Abdul AZIZ; sentiawati SENTIAWATI; Deden Dewantara ERIS; Maria BINTANG; priyono PRIYONO; siswanto SISWANTO
Menara Perkebunan Vol. 90 No. 2 (2022): 90 (2), 2022
Publisher : INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v90i2.510

Abstract

AbstractColletotrichum gloeosporioides, a pathogen of anthracnose disease, can significantly reduce the quality of mango (Mangifera indica) fruits. Chitosan as an antifungal agent can reduce fungal growth on post-harvest fruit of agricultural products. In its development, chitosan has been widely improved through its transformation into nanochitosan and its formulation with metals. One of the metals that has a large affinity and can be formulated with chitosan is copper (Cu). This study aimed to compare and determine the optimal concentration of chitosan, nanocithosan, and nanochitosan-Cu in suppressing the growth of C. gloeosporioides that cause decay on mango fruits. The synthesis of nanochitosan and nanochitosan-Cu was carried out by the ionic gelation method, while the characterization was performed by using particle size analyzer (PSA). The antifungal activity assay was conducted through the poisoning method by mixing a 500, 750, and 1000 ppm of chitosan, nanochitosan and nanochitosan-Cu into the growth media of C. gloeosporioides. The results of PSA analysis showed that chitosan, nanochitosan, and nanochitosan-Cu had an average size of 606.5, 386.8 and 254.1 nm, respectively. The formulation of chitosan into nanochitosan and nanochitosan-Cu was able to inhibit C. gloeosporioides with the inhibition percentages of chitosan, nanochitosan, and nanochitosan-Cu 35%, 70% and 100% in 750 ppm (0.075%, w/v), respectively.[Keywords: Ionic gelation, poisoning food, copper]AbstrakSerangan cendawan penyebab antraknosa seperti Colletotrichum gloeosporioides dapat menurunkan kualitas buah mangga (Mangifera indica) secara signifikan. Kitosan sebagai agensia antifungi mampu menekan pertumbuhan cendawan pada buah pasca panen hasil pertanian. Pada perkembangannya, kitosan telah banyak dikembangkan baik melalui transformasi menjadi nanokitosan maupun formulasinya dengan logam. Salah satu logam yang memiliki afinitas besar dan dapat diformulasikan dengan kitosan adalah tembaga (Cu). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dan menentukan konsentrasi optimal dari kitosan, nanokitosan, dan nanokitosan-Cu dalam menekan pertumbuhan C. gloeosporioides yang menyebabkan pembusukan pada buah mangga. Sintesis nanokitosan dan nanokitosan-Cu dilakukan dengan metode gelasi ionik yang dikarakterisasi menggunakan particle size analyzer (PSA). Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode peracunan agar dengan mencampurkan kitosan, nanokitosan, dan nanokitosan-Cu pada konsentrasi 500, 750, dan 1000 ppm pada media tumbuh isolat C. gloeosporioides. Hasil analisis PSA menunjukkan bahwa kitosan, nanokitosan, dan nanokitosan-Cu memiliki ukuran masing-masing sebesar 606,5, 386,8 dan 254,1 nm. Selain itu, transformasi kitosan menjadi nanokitosan dan nanokitosan-Cu dapat meningkatkan aktifitas antifungi terhadap C. gloeosporioides dibuktikan dengan peningkatan persentase penghambatan kitosan, nanokitosan dan nanokitosan-Cu sebesar 35%, 70% dan 100% secara berturut-turut pada konsentrasi 750 ppm (0,075%, b/v). [Kata kunci: Gelasi ionik, peracunan agar, tembaga]