Noor Hasanah
Antasari State Islamic University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Religius Radikal: Dualisme Gen-Z dalam Mengekspresikan Kesadaran Beragama dan Kesalehan Noor Hasanah; Huriyah Huriyah
Jurnal Penelitian Vol 16, No 1 (2022): JURNAL PENELITIAN
Publisher : LP2M IAIN kUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jp.v16i1.13759

Abstract

Ada keragaman dalam menafsirkan Islam. Ada yang rigid, kaku, dan tekstual. Ada pula yang lebih lembut, fleksibel, dan kontekstual. Kalangan pertama terkesan intoleran, ekstrem, dan radikal. Faktor yang mempengaruhi kedua pandangan dan sikap tersebut adalah pemerolehan informasi. Gen-Z merupakan generasi kelahiran 1995–2012, yang merupakan generasi digital, era dengan informasi melimpah, termasuk informasi yang berkenaan dengan Islam. Kesadaran beragama menjadikan Gen-Z termotivasi untuk menjadi pribadi Muslim yang baik dengan mempelajari Islam melalui berbagai cara, namun di sisi lain aktualisasi kesalehan yang kaku dan tidak menghargai lokalitas, mengindikasikan mereka sebagai religius radikal. Penelitian ini dilakukan di Kalimantan Selatan dengan sampel Gen-Z berusia 18–24 tahun (mahasiswa) dan bertujuan untuk membuktikan penghayatan dan aktualisasi Islam wasathiyah oleh Gen-Z di Kalimantan Selatan atau sebaliknya religius tetapi radikal. Kalimantan Selatan memiliki penganut Islam terbanyak di pulau Kalimantan, yang merupakan pulau terbesar di Indonesia. Penelitian ini bersifat eksploratif. Data digali melalui kuesioner berkenaan dengan tingkat kesadaran beragama, cara menghayati nilai dan ajaran Islam, cara mengekspresikan Islam dan sumber belajar Islam yang digunakan. Hasil data dikemukakan dengan pengukuran tendensi sentral yang dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada umumnya Gen-Z tidak menyadari bahwa mereka berpandangan dan bersikap radikal, terlebih pada masyarakat dengan homogenitas yang tinggi.
Religius Radikal: Dualisme Gen-Z dalam Mengekspresikan Kesadaran Beragama dan Kesalehan Noor Hasanah; Huriyah Huriyah
Jurnal Penelitian Vol 16, No 1 (2022): JURNAL PENELITIAN
Publisher : LP2M IAIN kUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jp.v16i1.13759

Abstract

Ada keragaman dalam menafsirkan Islam. Ada yang rigid, kaku, dan tekstual. Ada pula yang lebih lembut, fleksibel, dan kontekstual. Kalangan pertama terkesan intoleran, ekstrem, dan radikal. Faktor yang mempengaruhi kedua pandangan dan sikap tersebut adalah pemerolehan informasi. Gen-Z merupakan generasi kelahiran 1995–2012, yang merupakan generasi digital, era dengan informasi melimpah, termasuk informasi yang berkenaan dengan Islam. Kesadaran beragama menjadikan Gen-Z termotivasi untuk menjadi pribadi Muslim yang baik dengan mempelajari Islam melalui berbagai cara, namun di sisi lain aktualisasi kesalehan yang kaku dan tidak menghargai lokalitas, mengindikasikan mereka sebagai religius radikal. Penelitian ini dilakukan di Kalimantan Selatan dengan sampel Gen-Z berusia 18–24 tahun (mahasiswa) dan bertujuan untuk membuktikan penghayatan dan aktualisasi Islam wasathiyah oleh Gen-Z di Kalimantan Selatan atau sebaliknya religius tetapi radikal. Kalimantan Selatan memiliki penganut Islam terbanyak di pulau Kalimantan, yang merupakan pulau terbesar di Indonesia. Penelitian ini bersifat eksploratif. Data digali melalui kuesioner berkenaan dengan tingkat kesadaran beragama, cara menghayati nilai dan ajaran Islam, cara mengekspresikan Islam dan sumber belajar Islam yang digunakan. Hasil data dikemukakan dengan pengukuran tendensi sentral yang dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada umumnya Gen-Z tidak menyadari bahwa mereka berpandangan dan bersikap radikal, terlebih pada masyarakat dengan homogenitas yang tinggi.