Kekurangan energi kronik (KEK) merupakan keadaan kurangnya asupan energi yang berlangsung lama, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Kekurangan energi kronik menjadi perhatian pemerintah dan tenaga kesehatan, karena seorang wanita usia subur yang mengalami KEK memiliki risiko tinggi untuk melahirkan anak yang juga akan mengalami KEK di kemudian hari dan anak akan mengalami kurang gizi serta lahir dengan berat badan rendah yang mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi, aktivitas fisik, dan asupan makanan dengan kejadian KEK pada calon pengantin di Wilayah Kerja KUA Tarub. Desain penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan Cross sectional. Instrumen survei adalah pengisian angket, wawancara dan pengukuran status gizi. Sampel penelitian adalah calon pengantin yang baru pertama kali menikah dengan usia 20-35 tahun dan sampel sebanyak 70 responden yang diambil menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pengetahuan gizi, aktivitas fisik, dan asupan makanan terhadap kejadian KEK pada calon pengantin. Hasil uji Chi-Square menunjukkan p-value pengetahuan gizi 0,022, p-value aktivitas fisik 0,035, p-value asupan energi 0,028, p-value asupan protein 0,028, p-value asupan lemak 0,035, dan p-value asupan karbohidrat 0,786. Pengetahuan gizi, aktivitas fisik, asupan energi, asupan protein, dan asupan lemak berhubungan bermakna, tetapi asupan karbohidrat tidak.