Muhammad Arief Hartono
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Permodelan kerawanan tanah longsor di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar Muhammad Arief Hartono; Rizon Pamardhi Utomo; Nur Miladan
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 17, No 2 (2022)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v17i2.40500

Abstract

Kecamatan Ngargoyoso merupakan kecamatan dengan jumlah peristiwa kejadian tanah longsor terbanyak di Kabupaten Karanganyar. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karanganyar 2011-2031, terdapat peta kerawanan tanah longsor yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan penanganan kejadian bencana tanah longsor. Namun, peta kerawanan yang terdapat dalam RTRW terlihat mengelompok dan tidak menunjukkan kenampakan fisik alam yang beragam. Ketelitian peta tersebut kurang baik sebagai dasar mitigasi pra-bencana tanah longsor di Kecamatan Ngargoyoso. Penelitian ini bertujuan untuk membangun permodelan kerawanan bencana tanah longsor di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Peneliti menggunakan permodelan  yang dibangun menggunakan teknik overlay dari enam variabel, yaitu kemiringan lereng, jenis tanah, struktur batuan, lokasi patahan, curah hujan, dan tutupan vegetasi. Hasil dari permodelan ini membagi kerawanan menjadi tiga kategori, yakni kerawanan rendah, sedang dan tinggi. Kategori kerawanan rendah hanya mencakup 54,87 hektar, kerawanan sedang mendominasi dengan luasan 4236,62 hektar, dan kerawanan tinggi mencakup 1657,54 hektar. Kerawanan tinggi tersebar di bagian timur Kecamatan Ngargoyoso, sedangkan lokasi yang memiliki tingkat kerawanan sedang dan rendah tersebar di seluruh desa di Kecamatan Ngargoyoso. Terdapat perbedaan yang signifikan antara peta kerawanan dari dokumen RTRW dengan peta hasil dari permodelan. Lokasi kerawanan pada peta kerawanan RTRW terlihat mengelompok, sedangkan peta hasil permodelan memperlihatkan bahwa lokasi tingkat kerawanan tanah longsor tersebar dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Oleh karena itu, hasil dari permodelan dapat dianggap lebih detail dan mendekati realita.