Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kesulitan Belajar Siswa dengan Taksonomi Solo Anis Umi Khoirotunnisa; Ahmad Kholiqul Amin; M. Taufiqurrohman
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 9, No 2 (2022): July 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v9i2.2165

Abstract

Analysis of learning difficulties needs to be done as one of the evaluations process in the classroom. With this difficulty analysis the teacher can diagnose the types of difficulties experienced by students, the results of this research are expected to be a reference for improvement of learning process. To analyze student difficulties, the SOLO taxonomy theory is used which divides the level of student error in solving problems from the first level, namely prestructural, unistructural, multistructural, relational and extended abstract. This error level classification is seen from the student's work in solving the problem of flat shapes which contains 10 questions describing the material. Students were randomly selected from all grade VII MTs SA Miftahul Hikmah located in Parengan sub-district, Tuban district, East Java. The data analysis technique uses source triangulation, where the test results are validated by interviewing students based on the level of errors made. From the results of data analysis and interviews, it was concluded that students had difficulties at the prestructural, unistructural and multistructural levels. Based on this research, students with low initial abilities are at the level of prestructural and unistructural errors, students have difficulty interpreting the questions so that they have difficulty determining the problem solving to be used, then students with initial abilities are having difficulties at the multistructural and relational levels and students with high initial ability tends to only have difficulty extended Abstract or making conclusions.Keyword: difficulties, SOLO Taxonomy, shapes.Analisis kesulitan belajar perlu untuk dilakukan sebagai salah satu proses evaluasi di kelas. Dengan adanya analisis kesulitan ini guru dapat mendiagnosis tipe kesulitan yang dialami siswa, hasil kajian ini nantinya diharapkan dapat menjadi acuan pembenahan proses pembelajaran. Untuk menganalisis kesulitan siswa digunakan digunakan teori Taksonomi SOLO yang membagi level kesalahan pengerjaan siswa dalam menyelesaikan masalah dari level pertama yakni prastruktrural, Unistruktural, Multistruktural, Relasional dan Extended Abstract. Pengklasifikasian level kesalahan ini dilihat dari pekerjaan siswa dalam menyelesaikan maslah bangun datar yang berisi 10 soal uraian pada materi tersebut. Siswa dipilih secara random dari seluruh kelas VII MTs SA Miftahul Hikmah yang berada di kecamatan Parengan Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Teknik Analisis Data menggunakan Triangulasi sumber, dimana dari hasil tes di validasi dengan wawancara kepada siswa berdasarkan level kesalahan yang dilakukan. Dari hasil analisis data dan wawancara didapatkan hasil kesimpulan bahwa siswa mengalami kesulitan pada level prastruktural, Unistruktural dan Multistruktural. Berdasarkan penelitan ini, siswa dengan kemampuan awal rendah berada pada level kesalahan  prastruktural dan unistruktural siswa mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan soal sehingga mengalami kesulitan menentukan pemecahan masalah yang akan digunakan, selanjutnya pada siswa dengan kemampuan awal sedang melakukan kesulitan pada level multistructural dan level relational dan siswa dengan kemampuan awal tinggi cenderung hanya mengalami kesulitan extended Abstract atau membuat kesimpulan.Kata kunci: Kesulitan, Taksonomi Solo, Bangun Datar. 
SISTEM KONTROL RUANG BALLAST SEBAGAI PENGATUR POSISI KEDALAMAN PADA REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV) Sulthon Rasidi; M. Taufiqurrohman; Arif Winarno
SinarFe7 Vol. 1 No. 1 (2018): Sinarfe7-1B 2018
Publisher : FORTEI Regional VII Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara yang terdiri dari daratan serta peraiaran, Terkandung berbagai macam sumber daya alam yang berguna untuk memenuhi segala kebutuhan hidup manusia. Namun dengan terbatasnya sumber daya manusia yang tersedia dan didorong dengan kebutuhan yang semakin meningkat. Kondisi ini mengharuskan kita untuk mampu menemukan solusi guna menjawab tantangan tersebut, salah satu instrument yang memegang peran penting dalam aktivitas tersebut adalah Remotely Operated Vehicle (ROV). Pada saat ROV melakukan observasi bawah laut dibutuhkan pengambilan data yang berbeda kedalamannya. Oleh karena itu perlu adanya system yang bisa mengatur kedalaman pada ROV. Salah satu metode untuk mengontrol kedalaman pada ROV adalah dengan menambahkan ruang ballast. Sistem ballast merupakan suatu sistem untuk memanipulasi berat benda di dalam air, agar benda mudah tenggelam. Dalam pengimplementasiannya diperlukan teori pendukung, yaitu Hukum Archimedis Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya. Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat fluida fluida yang dipindahkan. Dari penelitian yang telah dilaksanakan, telah dihasilkan wahana bawah air yang lebih praktis dan memudahkan operator karena dapat menentukan kedalaman sendiri berdasarkan data input, serta dapat mempertahankan kedalamannya yang digunakan saat observasi agar pemgambilan datanya lebih baik.