Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Kesehatan Sendi dengan Edukasi, Pemeriksaan Derajat Nyeri, Pelatihan Kompres dan Senam Sehat pada Kelompok Ibu-Ibu PKK Sri Suwarni; Sevy Astriana
Media Karya Kesehatan Vol 5, No 2 (2022): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v5i2.38492

Abstract

Nyeri sendi merupakan salah satu hal yang sering dikeluhkan ibu, terutama pada usia pra-lansia dan lansia. Prevalensi nyeri sendi di Indonesia sekitar 30,5%. Nyeri sendi sering mengakibatkan gangguan aktivitas dan penggunaan obat anti nyeri jangka panjang. Hal ini perlu kita tingkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah terjadinya nyeri sendi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk menambah pengetahuan anggota PPK di Kelurahan Danusuman, Surakarta, mengenai kesehatan sendi. Salah satu metode yang digunakan adalah konseling tentang nyeri sendi. Konseling ini berisi penjelasan tentang faktor penyebab , risiko, dan pencegahan. Metode lain adalah berlatih bagaimana mengukur tingkat nyeri sendi dengan VAS, pelatihan kompres untuk nyeri sendi, dan latihan kesehatan. Semua kegiatan ini dilakukan dengan harapan dapat mengurangi jumlah kunjungan ke rumah sakit dan tingkat keterisian rumah sakit akibat nyeri sendi. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 33 peserta PKK dari wilayah Desa Danusuman. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan pengetahuan para peserta tentang nyeri sendi, keterampilan mereka dalam mengukur tingkat nyeri sendi, dan keahlian mereka tentang cara mengompres nyeri sendi dengan benar. Kata kunci: Kompres, nyeri sendi, tingkat nyeri sendi.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan COVID-19 pada Lansia dengan Komorbid Sindroma Metabolik di Sukoharjo Jawa Tengah Sri Suwarni
Madaniya Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.733

Abstract

Sindroma metabolik merupakan sekumpulan gejala yang meliputi obesitas, diabetes usia lanjut, menjadi faktor risiko terjadinya infeksi COVID-19. Berbagai studi membuktikan adanya hubungan kuat antara kejadian infeksi COVID-19, sindroma metabolic, dan perburukan kondisi klinis. Infeksi COVID-19 yang terjadi pada pasien diatas usia 65 tahun dengan sindroma metabolic cenderung untuk menunjukkan konsekuensi penyakit yang merugikan dan bahkan kematian akibat COVID-19 itu sendiri. Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah perilaku dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pribadi terkait pencegahan dan penanggualngan COVID-19. Kegiatan ini diselenggarakan pada bulan April 2021 di Bulu Sukoharjo Jawa Tengah. Kegiatan meliputi penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku mengenai perilaku hidup bersih sehat, mengontrol berat badan, dan mengendalikan kadar gula darah. Peserta juga dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah dan lemak tubuh. Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta prolanis yang terdiri dari 21 orang Perempuan dan 19 peserta laki-laki dengan rentang usia 65 -74 tahun. Peserta dalam kategori overweight sebanyak 12 orang dan obesitas sebanyak 14 orang, sisanya normoweight. Hasil pemeriksaan kadar glukosa serum menunjukkan 29 peserta (72,5%) menunjukkan peningkatan dan mengindikasikan terjadi Diabetes Melitus tidak terkontrol. Terdapat 14 responden (35%) dikategorikan obesitas berdasarkan perhitungan indeks massa tubuh. Responden dengan persentase lemak tubuh tinggi sebesar 65%. Responden dengan sindroma metabolic adalah 45%. Pemberian penyuluhan dan pemeriksaan terbukti memberikan peningkatan kesadaran dan pengetahuan peserta mengenai pencegahan terhadap infeksi COVID-19 melalui pengendalian kadar glukosa serum, pengendalian berat badan dan perilaku hidup bersih sehat, terlihat dari hasil post tes yang lebih tinggi dari nilai pretes. Kesadaran akan kondisi diri masing-masing peserta menjadi tonggak utama dalam memunculkan kesadaran untuk mencegah risiko infeksi COVID-19 dan menjaga kesehatan pribadi secara mandiri. Kemandirian inilah yang diharapkan dari kegiatan pengabdian Masyarakat ini, karena tanpa kemandirian Masyarakat dalam menjaga Kesehatan dirinya sendiri, tidak akan mungkin tercapai penekanan kasus infeksi COVID-19 di Indonesia. Jumlah penduduk dan jumlah tenaga medis serta sarana Kesehatan yang belum sebanding, menuntut peran Masyarakat dalam bentuk kemandirian dalam menjaga, mencegah dan menghilangkan faktor risiko terjadinta infeksi COVID-19. Pengabdian Masyarakat ini mampu memunculkan kemandirian Masyarakat tersebut dan diharapkan peserta kegiatan ini, akan menyebarkan pula pengetahuan yang didapatkan kepada lingkungan sekitar tempat tinggalnya.