Listiyawati Sahir
Politeknik Negeri Jember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR PENYEBAB PENDING CLAIM RANAP JKN DENGAN FISHBONE DIAGRAM DI RSUP DR KARIADI Listiyawati Sahir; Rossalina Adi Wijayanti
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i2.480

Abstract

 Pembiayaan kesehatan di rumah sakit diperoleh dari pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan melakukan purifikasi dan verifikasi berkas klaim. Berkas klaim yang dinyatakan tidak lengkap oleh BPJS Kesehatan, menyebabkan pending claim yang berdampak keterlambatan pembayaran klaim. Berdasarkan studi pendahuluan di RSUP Dr Kariadi ditemukan permasalahan penyelenggaraan klaim JKN yakni pending claim 3,67%. Penelitian dilakukan bertujuan menganalisis faktor penyebab pending claim rawat inap JKN di RSUP Dr Kariadi dengan fishbone diagram. Jenis penelitian adalah kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, brainstorming. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab pending claim, meliputi : faktor man terkait ketidaktelitian petugas menyebabkan ketidakakuratan koding 1,26%, kesalahan input data klaim 0,01%, ketidaklengkapan informasi pendukung diagnosis dan tindakan pada resume medis 0,31%. Faktor material menyebabkan berkas tidak lengkap 0,10%. Faktor machine berasal dari gangguan sistem aplikasi Jasa Raharja 0,21%, serta faktor method karena perbedaan persepsi antara koder dan verifikator BPJS Kesehatan terhadap kaidah koding dan regulasi klaim 0,83%. Akar penyebab masalah adalah kurangnya waktu penyelesaian klaim, gangguan sistem Jasa Raharja, kurangnya filter dalam memenuhi kelengkapan syarat berkas klaim. Upaya perbaikan yaitu koordinasi antar instansi terkait penyelesaian perbedaan persepsi coder RS dan verifikator BPJS Kesehatan serta gangguan sistem Jasa Raharja,  percepatan RME pada seluruh berkas klaim yang dipersyaratkan untuk mencegah pengembalian berkas klaim tidak lengkap.