Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

History Fest Sebagai Sarana Penguatan Rasa Nasionalisme dan Kesadaran Sejarah Akhmat Safiudin Ismail; Arini Sa'adah; Eka Nurmalasari; Firman Ardiansyah; Hani Auliyah Febriyanti; Nurul Azizah; Wahyu Djoko Sulistyo
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 3 (2022): September 2022
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v5i3.660

Abstract

Era Globalisasi mendorong kita untuk lebih meningkatkan rasa nasionalisme dan kesadaran sejarah agar tidak nilai-nilai luhur bangsa ini tidak tergerus zaman modern. Pelajaran Sejarah adalah pelajaran yang memuat kisah masa lalu untuk menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Pelajaran ini sesuai untuk menanamkan rasa nasionalisme dan kesadaran sejarah untuk menghadapi globalisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguatkan rasa nasionalisme dan kesadaran sejarah agar tercipta Indonesia yang lebih maju di masa depan, di tengah globalisasi yang sedang berjalan. Metode yang digunakan adalah melalui empat tahap yakni observasi awal, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini dilakukan pada 26 Maret 2022 di SDN 5 Sonoageng dengan melibatkan seluruh warga sekolah. Akan tetapi, fokus kegiatan ini adalah di siswa-siswinya. Hasil menunjukkan bahwa History Fest berhasil memunculkan dan menguatkan rasa nasionalisme dan kesadaran sejarah para siswa-siswi yang dibuktikan dengan antusiasme mereka dalam evaluasi berupa kuis sejarah. Hasil positif ini harus dipertahankan dan dikuatkan sampai kapanpun agar nilai-nilai nasionalisme dan kesadaran sejarah di dalam diri mereka dapat terus ada demi keberlangsungan kehidupan Indonesia di masa depan. Karena, masa depan Indonesia terletak pada generasi muda bangsa ini.
Nilai Kearifan Lokal Upacara Petik Laut Muncar Sebagai Simbol Penghargaan Nelayan Terhadap Limpahan Hasil Laut Eka Nurmalasari
Jurnal Artefak Vol 10, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ja.v10i1.9749

Abstract

Upacara petik laut merupakan bentuk ungkapan penghargaan masyarakat nelayan terhadap laut yang telah menjadi sumber kehidupan. Disisi lain juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberi keselamatan dan limpahan rezeki melalui hasil laut. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji sejarah dan perkembangan budaya upacara petik laut yang dilakukan masyarakat Muncar serta makna dan nilai kearifan lokal yang terkandung dalam upacara tersebut melalui penelitian studi pustaka untuk menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis. Upacara petik laut merupakan acara wajib yang dilaksankan oleh masyarakat Muncar setiap tahun sekali tepat pada tanggal 15 bulan Suro. Upacara ini telah dilaksanakan tercatat sejak tahun 1901, namun sudah berlangsung lama jauh sebelum tahun 1901 dan masih terpelihara hingga kini. Berdasarkan unsur-unsur yang digunakan dalam ritual upacara dan prosesi pelaksanaan ritual petik laut dapat disimpulkan bahwa upacara ini merupakan akulturasi budaya prasejarah dan islam. Perkembangan era modern tidak membuat upacara petik laut menghilang namun tetap lestari dan mengalami perubahan serta perkembangan. Hal tersebut tidak terlepas dari masyarakat pendukungnya yang tetap melestarikan dan mempertahankannya sebagai tradisi karena memiliki manfaat sehingga dapat dikatakan juga sebagai kearifan lokal. Inti dari prosesi upacara petik laut adalah larung sesaji dan pada perkembangan selanjutnya dipengaruhi oleh berbagai unsur budaya islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara petik laut bukan hanya sekedar budaya atau tradisi masyarakat muncar melainkan bentuk kearifan lokal yang memiliki manfaat dan nilai yang dapat digunakan di kehidupan modern. Manfaat dari petik laut ini adalah untuk menjaga kelestarian laut serta mengandung berbagai nilai penting dalam kehidupan masyarakat, yaitu nilai gotong royong, sosial, estetika, dan religi.