Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Gentle Birth

HUBUNGAN SIKAP DAN TINDAKAN BIDAN TERHADAP PENANGANAN RETENSIO PLASENTA DI KLINIK BERSALIN MARIA TAHUN 2017 Oktafiana Manurung
Jurnal Gentle Birth Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Gentle Birth
Publisher : Akademi Kebidanan Ika Bina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56695/jgb.v3i1.96

Abstract

Retensio plasenta merupakan salah satu penyebab perdarahan yang sering terjadi pada kala  tiga  persalinan.  Menurut  WHO  25%  kematian  maternal  disebabkan  oleh  perdarahan pascapersalinan,  dari  angka  tersebut  16-17%  disebabkan  oleh  retensio  plasenta.  Bidan merupakan  salah  satu  tenaga  kesehatan  yang  memiliki  posisi  penting  dan  strategis  dalam penurunan  Angka  Kematian  Ibu  (AKI).  Apabila  plasenta  belum  lahir  melebihi  waktu  tiga puluh menit setelah bayi lahir, maka bidan dapat memberikan pertolongan kegawatdaruratan kebidanan dan penanganan perdarahan sesuai dengan indikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi  sikap  dan  tindakan  bidan  terhadap  penanganan  retensio  plasenta  di  Klinik Bersalin  Maria  Tahun  2017.  Desain  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah deskriptif,  besar  sampel  sebanyak  30  orang  dengan  metode  pengambilan  sampel  total sampling.  Penelitian  dilakukan  pada  bulan  Oktober  tahun  2016  sampai  Maret  Tahun  2017. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner untuk penelitian sikap dan lembar observasi untuk penelitian tindakan, serta dilengkapi dengan data demografi responden. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden  memiliki  sikap  positif  terhadap  penanganan retensio  plasenta  yakni  sebanyak  28  orang  (93,3%)  sedangkan  untuk  tindakan,  mayoritas responden  memiliki  tindakan  cukup  terhadap  penanganan  retensio  plasenta  yakni  sebanyak 16  orang  (15,3%).  Dari  hasil  penelitian  ini  diharapkan  bidan  praktek  swasta  dapat memberikan  pelayanan  kebidanan  sesuai  dengan  standart  operational  procedure  khususnya pada manajemen aktif kala tiga agar perdarahan akibat retensio plasenta dapat dihindari.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI DALAM MENGHADAPI ISTRI YANG MUAL MUNTAH PADA TRIMESTER I DI KLINIK LIAN TAHUN 2019 Oktafiana Manurung
Jurnal Gentle Birth Vol 2, No 2 (2019): Juli
Publisher : Akademi Kebidanan Ika Bina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56695/jgb.v2i2.95

Abstract

Kehamilan merupakan suatu peristiwa  yang unik dan penuh misterius  bagi pasangan suami  istri.  Setiap  kehamilan  diharapkan  dapat  berakhir  aman  dan  sejahtera  baik  bagi  ibu maupun bagi janinnya, Oleh karena itu pelayanan kesehatan maternal yang bermutu sangatlah penting  dan  semua  perempuan  diharapkan  memperoleh  akses  terhadap  pelayanan  kesehatan tersebut.  Mual  (nausea)  dan  muntah  (emesis  gravidarum  )  adalah  gejala  gejala  yang  wajar dan sering didapatkan pada kehamilan tri mester I. Penelitian ini bersifat deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang memiliki istri mual muntah di Bersalin Klinik Lian,  sampel  penelitian  ini  adalah  dengan  menggunakan  pendekatan  cross  sectional  yang bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan dan sikap suami dalam menghadapi istri  yang  mual  muntah.  Hasil  analisis  menemukan  bahwa  dari  37  responden  mayoritas  usia 25-30 tahun sebanyak 62,1%, sedangkan minoritas usia >35 tahun  sebanyak 8,1%, mayoritas berpendidikan  SMA  sebanyak  54%,  sedangkan  minoritas  SMP  sebanyak  2,7%,  mayoritas bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 86,5%, sedangkan minoritas PNS sebanyak 13,5%, dan dari  segi  pengetahuan  mayoritas  suami  berpengetahuan  baik  sebanyak  54,1%,  minoritas berpengetahuan  cukup  sebanyak  45,9%,  sikap  suami  mayoritas  positif  sebanyak  91,8%, minoritas  suami  bersikap  negatif  sebanyak  8,1%.  Diharapkan  kepada  suami  agar  lebih  ikut berpartisipasi dalam merawat istri yang mual muntah pada trimester I.