Retensio plasenta merupakan salah satu penyebab perdarahan yang sering terjadi pada kala tiga persalinan. Menurut WHO 25% kematian maternal disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, dari angka tersebut 16-17% disebabkan oleh retensio plasenta. Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI). Apabila plasenta belum lahir melebihi waktu tiga puluh menit setelah bayi lahir, maka bidan dapat memberikan pertolongan kegawatdaruratan kebidanan dan penanganan perdarahan sesuai dengan indikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap dan tindakan bidan terhadap penanganan retensio plasenta di Klinik Bersalin Maria Tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, besar sampel sebanyak 30 orang dengan metode pengambilan sampel total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober tahun 2016 sampai Maret Tahun 2017. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner untuk penelitian sikap dan lembar observasi untuk penelitian tindakan, serta dilengkapi dengan data demografi responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sikap positif terhadap penanganan retensio plasenta yakni sebanyak 28 orang (93,3%) sedangkan untuk tindakan, mayoritas responden memiliki tindakan cukup terhadap penanganan retensio plasenta yakni sebanyak 16 orang (15,3%). Dari hasil penelitian ini diharapkan bidan praktek swasta dapat memberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan standart operational procedure khususnya pada manajemen aktif kala tiga agar perdarahan akibat retensio plasenta dapat dihindari.
Copyrights © 2020