Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi aplikasi manajemen data warga RW 004 RT 005 kelurahan cengkareng timur berbasis web Ronaldi Mbanimara; Sugeng; Yudin Aryanto M; Destiar Lorinda; Roy Morys
Publikasi Pengabdian Masyarakat Komputer dan Teknologi (PUNDIMASKOT) Vol. 1 No. 1 (2022): PUNDIMASKOT: June 2022
Publisher : Yayasan Bina Internusa Mabarindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.173 KB)

Abstract

 Pada abad informasi ini, teknologi informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Semua aspek kehidupan telah memanfaatkan revolusi teknologi. Hampir di setiap sektor dalam bidang apapun semuanya telah terkoneksi dengan internet dengan berbagai jenis aplikasi yang mendukungnya baik yang berbasis web maupun mobile yang bisa diakses di mana pun dan kapan saja. Begitu pula dengan layanan pemerintah tingkat bawah pun dapat memanfaatkan kemajuan di era informasi ini untuk dapat memberikan layanan terbaik kepada masyarakat pada level pemerintahan paling bawah dalam hal ini tingkat RT maupun RW. Dalam mengembang system informasi manajemen data warga ini kami menggunakan metode pengembangan system Model Waterfall. Metode pengembangan system model waterfall ini sering juga disebut model Sequential Linier yaitu metode pengembangan sistem yang paling tua dan paling sederhana sehingga cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah. Dengan mengembangkan sebuah informasi warga berbasis RT maka semua kebutuhan yang berhubungan dengan warga dapat diakomodir secara online, terutama dalam hal paling mendasar yaitu pengelolaan data warga.. Kata kunci: Aplikasi, Pengelolaan data warga, Waterfall, Berbasis web   ABSTRACT. In this information age, information technology is an inseparable part of our lives. All aspects of life have made use of the technological revolution. Almost in every sector in any field everything has been connected to the internet with various types of applications that support it both web-based and mobile that can be accessed anywhere and anytime. Likewise, lower-level government services can take advantage of progress in this information age to be able to provide the best service to the people at the lowest level of government, in this case the RT or RW levels. In developing this citizen data management information system, we use the Waterfall Model system development method. The waterfall model system development method is often also called the Sequential Linear model, which is the oldest and simplest system development method so that it is suitable for software development with unchanging specifications.By developing an RT based citizen information, all needs related to citizens can be accommodated online, especially in the most basic terms, namely management of citizen data.
Klasifikasi Pemetaan Penduduk Penerima Bantuan Renovasi Rumah Menggunakan Algoritma K- Means Ronaldi Mbanimara; Wahyu Saputro
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.6662

Abstract

Rumah atau tempat tinggal adalah satu dari tiga kebutuhan dasar manusia. Di Indonesia banyak sekali rumah yang masuk dalam kategori Rumah Tidak Layak Huni. Pemerintah Indonesia memberikan bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RLTH) berupa uang untuk pembelian bahan bangunan guna pemugaran rumah. Di desa Pesangkalan, program bantuan renovasi rumah tergolong baru dan pemerintah desa belum dapat menentukan calon penerima bantuan yang tepat. Dibutuhkan teknik pemanfaatan data menjadi sebuah informasi baru atau disebut juga data mining. Metode yang cocok untuk memetakan calon penerima bantuan adalah clustering k-means karena metode ini dapat mengolah data tanpa diketahui label kelasnya. Penelitian ini akan menghasilkan tiga kelompok penduduk sesuai dengan pendapatan rata-rata dan status kepemilikan bangunan. Hasil tiga kelompok tersebut yaitu penduduk yang layak, kurang layak dan tidak layak menerima bantuan.