Abdul Rosyid
STAI BINAMADANI Tangerang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DALAM PERSEPEKTIF BUDAYA RELIGIUS Abdul Rosyid; Fatkhul Mubin
Alim | Journal of Islamic Education Vol 4 No 2 (2022): Alim | Journal of Islamic Education
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51275/alim.v4n2.277-287

Abstract

This study aims to analyze 1) the implementation of religious culture in MTs Negeri 12 Jakarta, 2) teacher professionalism in MTs Negeri 12 Jakarta, 3) efforts to improve teacher professionalism through management based on religious culture in MTs Negeri 12 Jakarta. The results found in this study are that 1) the implementation of religious culture-based management in schools can be stated, that every teacher is disciplined in carrying out his duties both, in the learning process and outside of learning. In this case the principal performs several stages or steps, namely; starting from planning, organizing, implementing, and supervising, 2) teacher professionalism in making learning tools, learning processes, and assessments classified as good and professional, 3) efforts to increase teacher professionalism through religious culture-based management that is well displayed and applied in improving teacher professionalism, namely: discipline, example, togetherness, congregational prayers accompanied by students, and tilawah.
LATAR BELAKANG DAN VISI OTONOMI PENDIDIKAN DI INDONESIA Abdul Rosyid; Nur Ali
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 4, No 03 (2022): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/andragogi.v4i03.342

Abstract

Pemberian wewenang otonomi ini dimaksudkan untuk lebih memandirikan daerah dan memberdayakan potensi daerah masing-masing, serta masyarakat, sehingga lebih leluasa mengatur dan melaksanakan pembangunan atas prakarsa sendiri. Otonomi pada tingkat wilayah yang paling dekat dengan rakyat, yaitu kabupaten dan kota. Desentralisasi pendidikan yang efektif tidak hanya melibatkan proses pemberian kewenangan dan pendanaan yang lebih besar dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, tetapi desentralisasi juga harus menyentuh pemberian kewenangan yang lebih besar ke sekolah-sekolah dalam menentukan kebijakan-kebijakan: organisasi dan proses belajar mengajar, manajemen guru, struktur dan perencanaan di tingkat sekolah, dan sumber-sumber pendanaan sekolah.Pemberian wewenang otonomi ini dimaksudkan untuk lebih memandirikan daerah dan memberdayakan potensi daerah masing-masing, serta masyarakat, sehingga lebih leluasa mengatur dan melaksanakan pembangunan atas prakarsa sendiri. Otonomi pada tingkat wilayah yang paling dekat dengan rakyat, yaitu kabupaten dan kota. Desentralisasi pendidikan yang efektif tidak hanya melibatkan proses pemberian kewenangan dan pendanaan yang lebih besar dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, tetapi desentralisasi juga harus menyentuh pemberian kewenangan yang lebih besar ke sekolah-sekolah dalam menentukan kebijakan-kebijakan: organisasi dan proses belajar mengajar, manajemen guru, struktur dan perencanaan di tingkat sekolah, dan sumber-sumber pendanaan sekolah.