Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH DI KB TANAH MERAH KECAMATAN GALANG MELALUI PENDEKATAN ANTROPOLINGUISTIK Tasnim Lubis; Amalia Amalia; Fahmi Fahmi; Nurul Adilla Alatas Abus; Raisya Aulia Lubis; Muhammad Dafitra; Abiyulail Alatas Abus
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.7197

Abstract

Komite sekolah merupakan sebuah lembaga yang bertujuan untuk membangun mutu sekolah agar sesuai dengan visi dan misi sekolah serta memiliki kekhasan yang dapat menjadi kekuatan dan daya tarik sekolah tersebut. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk membentuk komite sekolah di Kelompok Bermain (KB) Tanah Merah Kecamatan Galang. Pembentukan komite sekolah ini dilakukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh para pengajar di Kelompok Bermain tersebut. Permasalahan utamanya adalah permasalahan sosial, yaitu permasalahan komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid pihak sekolah kesulitan dalam menyampaikan kepada para wali murid bahwa visi misi dan tujuan Kelompok Bermain menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan daya pikir, daya cipta kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa, dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui anak usia dini. Pendekatan antropolinguistik diaplikasikan dalam membentuk dan memilih anggota komite agar dapat bekerjasama dengan pihak sekolah dan medukung visi dan misi Kelompok Bermain. Dalam prosedur pembentukan komite dan pemilihan anggota dilakukan secara pendekatan komunikasi dengan pihak sekolah dalam mendapatkan informasi mendalam mengenai performansi anggota yang mewakili wali murid dan tokoh masyarakat. Selanjutnya dilakukan persamaan persepsi agar para anggota komite dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Bah Bolon River 1980-2023: The History of Pollution and River Used Abiyulail Alatas Abus; Meilisna Purba; Tasnim Lubis
Tradition and Modernity of Humanity Vol. 4 No. 1 (2024): January
Publisher : TALENTA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/tmh.v4i1.15778

Abstract

The existence of the Bah Bolon River is related to the surrounding community. This study was diachronic research on the history and dynamics of the Bah Bolon River from 1980-2023. Bah Bolon River is related to environmental, social and economic changes in terms of river pollution. This study aimed to invent information on the condition of the Bah Bolon River in Pematang Siantar City, North Sumatra in 1980-2023 with a focus on pollution of the Bah Bolon River and its use for the surrounding community. The method used was a historical method which consists of four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. Data collection was carried out through a literature review and in-depth interviews. Literature data was taken from official documents and articles regarding the Bah Bolon River from 1980-2023. In-depth interviews were conducted with informants who met the criteria of (1) full enculturation; (2) direct involvement; (3) unfamiliar cultural atmosphere; (4) sufficient time; and (5) non-analytic. The chronological analysis carried out includes the transformation of river flows, the use of water resources, and their impact on the lives of local communities. The results showed that there were changes in land use, social structure, and community economy over time. These findings contribute to a deep understanding of the dynamics of the Bah Bolon River in the 1980s, creating a foundation for evaluating the impact of environmental change on human life. The results of this research contribute to the understanding of environmental history, social change, and community adaptation to ecological change. The implications of this research can be used as a basis for future environmental conservation and water resource management policies while exploring the historical and heritage value of the Bah Bolon River.