Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROGRAM PENINGKATAN KESEHATAN REPRODUKSI ANAK DAN REMAJA LAKI-LAKI DI KECAMATAN SAMBIKEREP SURABAYA Erik Jaya Gunawan; Salmon Charles P.T. Siahaan; Etha Rambung; Stefani Nurhadi; David Ferdinandus; Fransisca Suyanto Pangemanan; Aura Dhiya Ulhaq; Stephanie Laurensia Budi; Wilhelmus Alvin Kaka; Samantha Debora Ang; Vincent Aurelius
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki demografi penduduk usia 10-19 tahun mencapai 16,47% dari total populasi. Berdasarakan data nasional, angka kekerasan seksual terhadap anak usia sekolah dan remaja masih tinggi. Selain itu, pandemi COVID-19 menyebabkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan juga terganggu. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan akses layanan kesehatan terkait kesehatan reproduksi pada anak dan remaja laki-laki di kecamatan Sambikerep Surabaya. Metode yang kami gunakan untuk meningkatkan pengetahuan adalah memberikan penyuluhan materi, pemberian brosur, dan tanya jawab terkait masalah kesehatan reproduksi anak laki-laki. Sedangkan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan reproduksi, kami mengadakan khitan gratis (oleh tim dokter yang kompeten) dan evaluasi luka operasi. Kegiatan diikuti oleh 75 orang (25 anak dan kedua orang tuanya) dan dilaksanakan di Universitas Ciputra Surabaya. Antusiasme peserta dan orang tua saat pemaparan materi dan sesi tanya jawab sangat baik. Orang tua semakin memahami pentingnya Pendidikan kesehatan reproduksi untuk anak. Kegiatan khitan gratis berjalan dengan lancer. Tidak didapatkan komplikasi selama Tindakan khitan ataupun saat evaluasi luka operasi (4 hari setelahnya). Kegiatan ini selain bermanfaat dalam memudahkan akses pelayanan kesehatan serta meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi anak dan remaja. Peningkatan pengetahuan akan kesehatan reproduksi juga menjadi bekal dalam menghindari kekerasan seksual dan membangun sumber daya manusia yang sehat secara fisik dan mental yang merupakan modal utama bagi pembangunan bangsa dan negara di masa yang akan datang. Kata Kunci: kesehatan reproduksi, anak, remaja, laki-laki, khitan
Peningkatan Pengetahuan tentang Penanganan dan Pencegahan Diare pada Anak melalui Penyuluhan dan Story Telling Hanna Tabita Hasianna Silitonga; Marina Wardaya; Shienny Megawati Sutanto; Evan Raditya Pratomo; Hebert Adrianto; Wira Widjaja Lindarto; Berlian Beatrix Rarome; Fransisca Suyanto Pangemanan; Aura Dhiya Ulhaq
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.7771

Abstract

Sejak pandemi COVID-19, banyak warga jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sepanjang Sidoarjo, khususnya anak-anak, rentan terhadap berbagai penyakit seperti diare, flu dan infeksi saluran napas. Permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar orang tua di GKI adalah kurangnya pengetahuan dan media untuk mengajarkan tentang pencegahan diare atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada anak-anaknya. Solusi yang ditawarkan melalui pengabdian masyarakat di GKI Sepanjang adalah edukasi terkait diare dan PHBS sebagai upaya pencegahannya. Sasaran dari pengabdian masyarakat ini adalah orang tua, remaja dan anak-anak dengan total 40 orang. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 15 dan 16 Oktober 2022. Pada hari pertama, edukasi pada orang tua dan remaja sejumlah 19 orang, dilakukan melalui penyuluhan dan diskusi. Pada hari kedua, edukasi untuk anak-anak, sejumlah 21 orang, dilakukan melalui story telling. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan pada remaja dan orang tua setelah dilakukan penyuluhan dan diskusi, yaitu sebesar 14%. Hasil story telling yang dilakukan pada anak dinilai mampu menarik perhatian anak serta meningkatkan kesadaran untuk mencegah diare. Meskipun terdapat peningkatan pengetahuan pada orangtua dan remaja, dibutuhkan metode lain dalam meningkatkan pengetahuan terkait diare dan pencegahannya.Diarrhoea is a common disease in children and is dangerous if not followed up properly. Prevention of diarrhoea can be done by maintaining personal and environmental hygiene. Educating children and parents about the importance of preventing diarrhoea and overcoming it from home is necessary. Since the COVID-19 pandemic, many residents of the Gereka Kristen Indonesia (GKI) Sepanjang, Sidoarjo, especially children, are vulnerable to diseases such as diarrhoea, flu and respiratory and respiratory infections. This is related to clean and healthy living behaviours that all residents of the congregation should carry out. The problem faced by most parents in GKI is the lack of knowledge and media to teach about diarrhoea prevention or Clean and Healthy Living Behavior to their children. The solution offered through community service at GKI Sepanjang is education related to diarrhoea and clean and healthy behaviour to prevent it. The targets of this community service are parents, teenagers and children. Education for parents and adolescents is conducted through counselling and discussion, while education for children is done through storytelling. The pre-test and post-test results showed an increase in knowledge among adolescents and parents after counselling and discussion, which was 14%. The results of storytelling on children are considered to attract children's attention and increase awareness to prevent diarrhoea. Although there is an increase in knowledge among parents and adolescents, other methods are needed to increase knowledge related to diarrhoea and its prevention.