Musrifa Musrifa
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Pelecehan Seksual di MTs NW Mataram Nia Supiana; Musrifa Musrifa; Nurul Hidayati
JIKF Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesahatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v10i1.1083

Abstract

Kasus pelecehan Seksual yang dialami remaja semakin meningkat dengan pengetahuan para remaja yg sangat minim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja Terhadap Pelecehan Seksual di MTs NW Mataram Tahun 2018. Pelecehan Seksual adalah perilaku atau tindakan yang menjengkelkan dilakukan seseorang terhadap pihak lain, yang berkaitan dengan jenis kelamin.dan dirasakan menurunkan martabat dan harkat diri yang di ganggunya. (Suryati,2009).Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriftif. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII yang sekarang menjadi kelas VIII dan IX sebanyak 72 orang yang ada di MTs NW Mataram. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh sehingga semua populasi di jadikan sampel sebanyak 72 orang . alat bantu yang digunakan adalah kueisioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 72 orang yang ada di Mts.NW Mataram menunjukan bahwa sebagian besar remaja memiliki pengetahuan yang cukup tentang pelecehan seksual sebanyak 39 orang (54,2 %) kurang 19 orang (26,4%) dan yang baik 14 orang (19,4%). Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa dari 72 remaja yang diteliti di MTs NW Mataram sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 39 orang (54,2%) Disarankan kepada pihak sekolah yang ada di MTs NW Mataram, agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang lebih banyak tentang pelecehan seksual kepada siswa dan siswi untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan siswi tentang pelecehan seksual dengan melakukan kerja sama dengan petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan agar penyampaiannya lebih jelas serta dianjurkan untuk mengadakan program penyuluhan kesehatan reproduksi dan menyediakan kurikulum tentang kesehatan reproduksi.