ARI HERISANDI
PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAPTA BAKTI

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KODE TOPOGRAPHY DAN MORPHOLOGY TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSA NEOPLASMA BERDASARKAN ICD-10 DENO HARMANTO; ARI HERISANDI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan kodefikasi topography dan morphology pada kasus neoplasma sangat penting dilaksanakan secara tepat, dikarenakan kode topography menunjukan letak dan morphology menunjukan sifat keganasan neoplasma. Dalam penetapan kode noeplasma sering terjadi ketidaktepatan kode yang disebabkan petugas coder kurang memahami tata cara pengkodean neoplasma. Hal ini berdampak terhadap pelayanan kepada pasien seperti kesalahan tindakan, perawatan dan pengobatan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran ketepatan kode topography dan morphology pada diagnosa neoplasma di Rumah Sakit Raflesia Bengkulu. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional melalui pengamatan secara langsung dengan populasi dan sampel 276 berkas rekam medis dengan diagnosa neoplasma. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang diolah secara univariat.
PENGARUH KARAKTER-5 DAN EXTERNAL CAUSE TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS FRAKTUR BERDASARKAN ICD-10 ARI HERISANDI; DENO HARMANTO
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya kode karakter-5 dan ekternal cause pada kasus fraktur untuk memudahkan pengumpulan informasi terkait diagnosis maupun tindakan yang diperlukan dan pelaksanaan kodefikasi untuk sistem pembayaran serta bahan pelaporan morbiditas dan mortalitas. Berdasarkan survey awal terhadap 10 DRM rawat inap kasus fraktur di RSUD M. Yunus Bengkulu, terdapat 5 (50%) DRM tidak tepat kode karakter ke 5 dan 10 (100%) DRM tidak terisi kode external cause. Berdasarkan wawancara terhadap salah satu petugas coder, ketidakterisisan kode dikarenakan petugas menganggap pengisian kode external cause tidak penting. Tujuan ini untuk mengetahui Pengaruh Karakter-5 dan External Cause terhadap Keakuratan Kode diagnosis Fraktur Berdasarkan ICD-10 di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Metode ini adalah deskriptif yaitu mendeskripsikan hasil data yang diperoleh. 83 berkas rekam medis. Metode yang digunakan adalah observasi dengan menggunakan kuesioner dan chek list. Hasil : Dari 83 DRM terapat 55 (66,3%) kodefikasi fraktur tepat dan 28 (33,7%) kodefikasi fraktur tidak tepat., serta terdapat pengaruh antara Karakter-5 dan External Cause terhadap Keakuratan Kode diagnosis Fraktur dalam uji chi-square yaitu P = 0,014 < 0,05. Diharapkan petugas coder meningkatkan pengetahuan dalam kode karakter ke-5 dan external cause kasus fraktur dengan mengikuti seminar dan pelatihan. Serta kepala rekam medis mengharuskan petugas coder melaksanakan kodefikasi sesuai dengan aturan ICD-10.