p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL CURERE
Silvani Chindy Lawken Br Tarigan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PERAN ANTARA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN LITERASI DIGITAL DALAM MENUNJANG PROSES BELAJAR MENGAJAR DI LINGKUNGAN SEKOLAH Muhammad Daliani; Vera Dewi Kartini Ompusunggu; Silvani Chindy Lawken Br Tarigan
JURNAL CURERE Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Curere
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v6i2.833

Abstract

Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan. Akan tetapi manfaat dan kegunaan perpustakaan dilingkungan sekolah sudah mulai berkurang akibat kemajuan teknologi dengan adanya pemerolehan komunikasi dan informasi dari dunia digital.Didalam proses belajar mengajar kegiatan membaca merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Kegiatan membaca dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu cara tradisional dan modern. Cara tradisional merupakan proses kegiatan membaca dan mencari informasi dengan menggunakan buku bacaan yang dapat diperoleh diperpustakaan, sedangkan cara modern merupakan proses kegiatan membaca dan mencari informasi dengan media digital yang dapat diakses pada handphone maupun komputer seperti e-library dan google. Pencarian informasi dengan menggunakan media digital biasa disebut dengan literasi digital.Dengan demikian dari kedua peran diatas pengamatan antara kedudukan perpustakaan dengan kemajuan teknologi pada literasi digital memiliki dampak negatif terhadap penggunaannya dilingkungan sekolah khususnya dalam kegiatan belajar mengajar.Adapun penelitian ini akan dilaksanakan pada satuan pendidikan SMK Swasta Ar -Rahman  Medan dengan populasi seluruh siswa satuan pendidikan SMK Swasta Ar -Rahman Medan dengan populasi pengamatan siswa Kelas X SMK Swasta Ar - Rahman Medan yang terdiri dari 125 siswa pada 5 kelas akan tetapi sampel yang diamati dipilih secara Sampling Random dengan pemilihan sampel 40 siswa dan 1 orang tenaga perpustakaan. Siswa kelas XI yang tidak dapat diikutsertakan dikarenakan sedang melaksanakan PKL dan kelas XII yang telah selesai melaksanakan Proses KBM. Penelitian ini menggunakan metode pengamatan berupa teknik wawancara dan pemberian angket terhadap pengelola perpustakaan sekolah, Walikelas X, serta pemberian angket pada para siswa.  Data yang diperoleh dianalisis mengunakan Rumus T-Test Independent pada aplikasi SPSS, kemudian data tersebut dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hipotesis sementara menunjukkan bahwa perubahan teknologi mempengaruhi gaya membaca siswa dengan menggunakan literasi digital dibandingkan literasi buku yang mengharuskan siswa ke perpustakaan sekolah serta dalam proses kegiatan belajar mengajar guru lebih memberikan hal positif terhadap literasi digital yang dapat diakses didalam kelas saja dibandingkan harus ke perpustakaan sekolah.
ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN NORMATIF DAN PRODUKTIF TERHADAP SISWA KEJURUAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK HASANUDDIN MEDAN Muhammad Daliani; Vera Dewi Kartini Ompusunggu; Silvani Chindy Lawken Br Tarigan
JURNAL CURERE Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Curere
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v7i1.1000

Abstract

Pada era globalisasi saat ini, daya saing didunia kerja sangatlah besar. Oleh karena itu perlulah menyiapkan penerus bangsa yang memiliki output yang sangat baik sehingga dapat bersaing didunia kerja pada saat ini. Pendidikan merupakan dasar kemampuan yang harus dimiliki seseorang agar mampu menjadi income keberhasilan pada saat ini. Sehingga dunia pendidikan formal harus memiliki kinerja mutu bagi lulusan yang dihasilkan. Pendidikan formal yang ada di Indonesia terdiri atas pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD/MI), sekolah menengah petama (SMP/MTs) dan sekolah menengah atas (SMA/SMK/MA/MAK). Pendidikan yang paling akhir sesuai Standar Pendidikan Nasional ada pada sekolah menengah atas. Pendidikan formal pada masa sekolah menengah atas terdiri dari SMA, SMK, MA dan MAK. SMK adalah sekolah menengah kejuruan, MA adalah madrasah aliyah (yang mengarah pada Pendidikan keagamaan), dan MAK adalah madrasah aliyah kejuruan (yang mengarah pada Pendidikan keagamaan kejuruan). Berdasarkan hasil survei Pendidikan menyatakan bahwa SMK lebih banyak diminati ketimbang SMA, yang dinyatakan dengan lulusan SMP/ MTs sebesar 49,4 % memilih melanjutkan pendidikan formal ke SMK, 43% memilih melanjutkan ke SMA, 5,2% memilih sekolah lainnya dan 2,4 % memilih tidak menjawab. Sekolah menengah kejuruan menciptakan lulusan yang dapat siap terjun didunia kerja hal inilah yang menjadikan kemungkinan bahwa lulusan SMP/MTs lebih memilih melanjut kedalam pendidikan formal SMK. Menurut Darmin (mantan Gubernur Bank Indonesia), 2016, menyatakan bahwa ada 144 kompetensi keahlian SMK di Indonesia. Dari jumlah itu, ada 5 jurusan dengan siswa terbanyak salah satunya adalah jurusan teknik komputer dan jaringan (TKJ) sebanyak lebih dari 587 ribu siswa, jurusan akuntansi (AK) sebanyak 430 ribu siswa, administrasi perkantoran (AP) lebih dari 428 ribu siswa, jurusan teknik sepeda motor (TSM) sebanyak 270 ribu siswa, dan teknik kendaraan ringan (TKR) dengan lebih dari 574 ribu siswa. Sehingga jurusan yang paling besar peminat memasuki SMK ada pada jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Didalam mata pelajaran yang diampu oleh pendidikan formal SMK terdiri atas mata pelajaran normatif dan produktif tanpa terkecuali juga pada jurusan TKJ. Jurusan teknik komputer dan jaringan (TKJ) juga mengampu kelompok mata pelajaran normatif dan produktif. Kelompok mata pelajaran normatif terdiri atas mata pelajaran umum sedangkan produktif terdiri atas mata pelajaran kejuruan. Berdasarkan informasi diatas maka peneliti akan melakukan penelitian terkait motivasi yang dimiliki peserta didik antara kelompok mata pelajaran normatif dengan produktif pada jurusan yang terbesar yaitu Teknik Komputer dan Jaringan. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah SMK Hasanuddin Medan pada jurusan TKJ pada kelas X, XI dan XII. Penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya diperoleh dari wawancara dan kuiseoner (angket pertanyaan). Subjek penelitian terdiri atas 65 siswa. Prosedur penelitiannya dilakukan secara online menggunakan Google Form. Kemudian data tersebut dianalisis melalui pengolahan data (menggunakan aplikasi SPSS) dan penarikan kesimpulan. Hipotesis sementara yakni menunjukkan bahwa para siswa lebih tertarik dan termotivasi mengikuti mata pelajaran yang produktif dibandingkan mata pelajaran normatif