Applonia Leu Obi
Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Kupang, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perilaku Ibu Bekerja dan Tidak Berkerja Dalam Menjaga Kesehatan Gigi Anak Selama Pandemi Covid-19 Ratih Variani; Applonia Leu Obi; Olandina de Fatima
Dental Therapist Journal Vol. 4 No. 2 (2022): Dental Therapist Journal
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/dtj.v4i2.943

Abstract

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi anak untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, antara lain adalah peran orang tua. Karena perilaku orang tua, terutama ibu dinilai mampu mempengaruhi kebiasaan anak. Dampak COVID-19 terhadap kebiasaan merawat gigi telah terjadi penurunan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari dibandingkan hasil survey tahun 2018. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan perilaku ibu bekerja dan tidak bekerja dalam menjaga kesehatan gigi Anak selama pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini adalah deksriptif.  Pengambilan sampel dengan menggunakan kuota sampling, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang. Hasil Penelitian menunjukkan Perilaku ibu bekerja dan tidak bekerja dalam menjaga kesehatan gigi anak selama pandemi covid-19 dengan hasil untuk ibu bekerja pengetahuan termasuk kriteria baik yaitu sebanyak 20 orang (100,00%), sikap termasuk kriteria kurang yaitu sebanyak 20 orang (100,00%), sedangkan untuk tindakan termasuk kriteria baik yaitu sebanyak 11 orang (55,00%). Sedangkan perilaku bagi ibu yang tidak bekerja dilihat dari pengetahuan termasuk kriteria baik sebanyak 20 orang (100,00%), sikap termasuk kriteria baik sebanyak 18 orang (90,00%), dan untuk tindakan termasuk dalam kriteria baik adalah sebanyak 11 orang (55,00%). Kesimpulannya yaitu Ibu yang tidak bekerja lebih banyak waktu sehingga bertindak dengan baik terhadap anak pada saat anak masih dalam pengawasannya dibandingkan ibu yang bekerja karena ibu tidak bisa mengawasi anak pada saat anak disekolah dan bermain dilingkungan luar rumah sehingga pada saat itulah anak berperilaku sendiri. Saran kedepannya dapat mengembangkan isi dari penelitian dengan cakupan yang lebih luas dan aspek yang lebih lengkap serta variabel yang berbeda.
Kepuasan Pasien Peserta BPJS Terhadap Pelayanan Dokter Gigi Keluarga Menggunakan Customer Satisfaction Indeks Apri Adiari Manu; Applonia Leu Obi; Rosliani Saragih
Dental Therapist Journal Vol. 4 No. 2 (2022): Dental Therapist Journal
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/dtj.v4i2.975

Abstract

Dokter gigi keluarga merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada peserta BPJS yang kepesertaannya terdaftar pada dokter gigi tersebut. Dari 7 dokter gigi keluarga yang menjadi fasilitas kesehatan TK 1 BPJS di Nusa Tenggara Timur, sebanyak 5 dokter gigi keluarga tersebut berada di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tingkat kepuasan pasien harus menjadi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pengukuran mutu layanan kesehatan. Bila tidak sesuai dengan kebutuhan yang menjadi kepentingan atau harapannya,  maka  yang dirasakan  pasien  adalah ketidakpuasan. Customer satisfaction index (CSI) diperlukan untuk mengetahui kepuasan pasien secara menyeluruh dengan memperhatikan tingkat kepentingan masing-masing dimensi kualitas pelayanan, customer satisfaction index (CSI) memiliki keunggulan mudah digunakan dan sederhana serta menggunakan indeks kepuasan dengan skala yang memiliki sensitivitas dan reabilitas cukup tinggi. Metode CSI digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada pasien BPJS di praktek dokter gigi keluarga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui  kepuasan pasien BPJS di pelayanan dokter gigi keluarga di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dimensi kualitas pelayanan dengan menggunakan metode CSI pasien BPJS yang mendapat pelayanan dokter gigi keluarga di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur seperti jaminan (assurance) yaitu 88,44%, empati (empathy) yaitu 91,68%, kehandalan (reliability) yaitu 91,99%, daya tanggap (responsibility) yaitu 92,36%,  dan tampilan fisik  (tangible) yaitu 89,49% termasuk kategori Sangat Puas. Disarankan agar  Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut kepada pasien BPJS di dokter gigi keluarga dapat dipertahankan dan ditingkatkan.