This Author published in this journals
All Journal Jurnal Budaya Etnika
Cahya Cahya
ISBI Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Simbol dan Makna Tradisi Ngaruwat Jagat Situraja Rizky Mochamad Ramdan; Cahya Cahya
Jurnal Budaya Etnika Vol 6, No 2 (2022): Peradaban dan Pengetahuan Lokal: Pada Masa Hindu hingga Masa Kini
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v6i2.2338

Abstract

ABSTRAK. Sumedang merupakan ikon budaya Sunda di wilayah Priangan, salah satunya yaitu adanya Tradisi Ngaruwat Jagat Situraja yang hampir di setiap teritorial masyarakat Sunda yang tergolong wilayah Pedesaan sampai dengan akhir tahun 1960-an hampir dapat dipastikan menyelenggarakan tradisi tahunan. Untuk menguji aspek utama dari tradisi ngaruwat jagat Situraja ini penulis menggunakan teori interpretivisme simbolik Clifford Geertz. Sebagian besar bahan teoritis dari penelitian ini dengan cara mengamati, “berpatisipasi” serta mewawancarai baik ditingkat formal maupun informal. Fokus utama masalah penelitian ini adalah mengenai Simbol dan Makna Pada Tradisisi Ngaruwat Jagat Situraja di Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis kedalaman masalah penelitian digunakan disiplin ilmu antropologi.Kata Kunci: Tradisi Ngaruwat jagat, Situraja, simbol dan maknaABSTRACT. Sumedang is a Sundanese cultural icon in the Priangan region, one of which is the existence of the Ngaruwat Jagat Situraja Tradition which in almost every territory of the Sundanese people belonging to the Pilemburan area until the end of the 1960s almost certainly held an annual tradition. To examine the main aspects of the Situraja's tradition of ngaruwat universe, the writer uses Clifford Geertz's theory of symbolic interpretivism. Most of the theoretical material from this research is by observing, "Participating" and interviewing both at the formal and informal levels. The main focus of this research problem is the Symbol and meaning in the Ngaruwat Jagat Situraja Tradition in Sumedang Regency. The method used in this research is descriptive analysis method, with a qualitative approach to analyze the depth of the research problem used antropology discipline.Keywords: Ngaruwat Jagat Universe Tradition, Situraja, Symbol and Meaning