Rismawati Munthe
Universitas Potensi Utama Medan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JUDIMAS (Jurnal Inovasi Pengabdian Kepada Masyarakat)

Perspektif Stunting Rismawati Munthe
JUDIMAS Vol 3, No 1 (2022): JUDIMAS
Publisher : STMIK Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30700/jm.v3i1.1302

Abstract

Stunting menurut Kementerian Kesehatan (2018) adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek. Stunting dapat mengakibatkan adanya gangguan pada perkembangan kognitif dan psikomotorik anak, bahkan dapat berdampak pada kualitas generasi bangsa di masa depan. Stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang dialami anak di Indonesia. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya stunting kepada orang tua merupakan salah satu faktor pendukung stunting terjadi. Maka dari itu perlunya seminar diadakan untuk memberikan pengetahuan kepada para orang tua dan guru mengenai informasi stunting agar pencegahan stunting dapat dilakukan.. Seminar mengenai stunting ini dibuat sebagai sarana untuk membantu memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya stunting dan bahaya akibat dampak yang ditimbulkan oleh stunting pada masyarakat terutama orang tua. Seminar ini nantinya akan diadakan di TK RIZA Medan Sunggal untuk memberikan pengetahuan kepada guru-guru dan orang tua mengenai stunting pada anak-anak. Dengan adanya seminar ini menambah pengetahuan guru-guru dan orang tua mengenai masalah kesehatan, kemudian menjadikan hal ini menjadi termasuk dalam program kerja yang perlu dirancang dan dilaksanakan yang bertujuan untuk mengurangi dan sebagai upaya untuk pencegahan terjadinya stunting.
Kegiatan Bermain Origami Dalam Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini Rismawati Munthe
JUDIMAS Vol 3, No 2 (2022): JUDIMAS
Publisher : STMIK Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30700/jm.v3i2.1430

Abstract

Secara umum, istilah anak usia dini merujuk pada anak-anak yang masih berusia 0-8 tahun. Sebab kajian dalam rumpun keilmuan PAUD menyatakan bahwa PAUD dulaksanakan sejak usia 0-8 tahun atau lebihdikenal dengan istilah "usia emas". Sementara dalam ruang lingkup anak usia dini meliputi bayi (0-1tahun), balita (2-3 tahun), kelompok bermain (3-6 tahun) dan usia sekolah awal (6-8 tahun). Pada usia seperti inilah anak sangat membutuhkan stimulasi sesuai kelompok usia dan kemampuannya. Oleh karena itu, tahapan perkembangan pada anak usia dini mulai dari fisik, kognitif, bahasa ,emosi dan sosial. Apa sih yang dimaksud dari tahapan tersebut diatas?Anak mempunyai tahapan dalam perkembangannya, Perkembangan fisik anak usia dini yang berfokus pada pertambahan berat badan, tinggi, otak serta keterampilan motorik kasar dan halus.Motorik kasar yaitu kemampuan anak untuk bergerak, melompat, dan berlarian.Motorik halus yaitu,kemampuan dan keterampilan fisik yang lebih melibatkan otot kecil dan koordinasi pada mata dan tangan. Salah satu untuk meningkatkan motoric halus anak adalah dengan bermain origami, Permainan ini dilakukan di rumah origami langit biru, disini anak-anak akan diajarkan  oleh si pemateri bagaimana cara melipat, memegang gunting dan mengunting serta merekatkan gambar, semua dilakukan dengan menggunakan jari-jemari Tujuannya adalah melatih perkembanagn motoric halus anak agar kedepannya semakin bisa berfungsi sesuai thapan perkembanagn berikutnya dan tujuan lainnya adalah membuat anak happy dengan happy anak-anak akan melakukan hal lain secara smart 
Meningkatkan Kepercayaan Diri Pada Peserta Panti Rehabilitasi Narkoba Kamal Sibolangit Rismawati Munthe
JUDIMAS Vol 3, No 2 (2022): JUDIMAS
Publisher : STMIK Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30700/jm.v3i2.1431

Abstract

Penyalah gunaan narkoba  menjadi salah satu masalah yang sangat serius di Indonesia dan telah menjadi perhatian pemerintah Indonesia saat ini. Program rehabilitasi narkoba di panti rehabilitasi menjadi salah satu solusi untuk  dapat  membantu  pengguna  narkoba  mengatasi  ketergantungan  mereka  terhadap  narkoba . Permasalahan  narkoba  adalah permasalahan  yang kompleks jik a dikaitkan  dengan kehidupan pengguna narokoba  baik secara  fisik, psikis maupun sosial. Para pencandu narkoba sudah tersebar hampir diseluruh daerah yang ada di indonesia . Pemerintah indonesia sendiri telah mengupuayakan untuk mengurangi dampak buruk akibat penyelahgunaan narokoba, dengan cara memberikan pengarahan dan bentuk – bentuk sosial yang ada guna meningkatkan kepercayaan diri para pengguna narkoba sehingga rasa kepercayaan diri pun dapat meningkat produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan me ngenai pelaksanaan pengarahan untuk meningkatkan kepercayaan diri para pengguna narkoba yang ada pada pada panti rtehabilitas narkoba kamal Sibolangit  dan faktor pendukung dan penghambat  dalam  meningkatkan  kepercayaan  diri peserta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif . Tempat penelitian ini berapa panti rehabilitas narkoba kamal berastasi dengan peserta 24 orang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi literatur dari beberapa jurnal yang ada. Data yang terkumpul akan dianalisa kembali. Setelah itu diminta kembali pernyataan setelah di beri pengarahan. Hasil penelitian ini antara lain: Pertama, kegiatan memberi pengarahan peningkatan kepercayaan diri menjadikan peserta  lebih bisa percaya diri dengan orang baru dan mengajaknya  berkomunikasi. Yang dulunya mereka pasif dengan orang yang baru dikenal, sekarang mereka mulai bisa akrab dengan orang yang ba ru mereka kenal. Kedua, meningkatnya kepercayaan diri pada pengguna narkoba membuat mereka bisa diterima kembali oleh  masyarakat  dan  tidak  minder  lagi. Ketiga,  faktor pendukung  dan  penghambat  yang didapat  dari bimbingan sosial adalah antusiasme pengguna na rkoba pada saat bimbingan sosial dan adanya bimbingan dari para  ahli agama  seperti Islam, Kristen, Hindu dan Budha   dari luar yang menguasai materi sebagai faktor pendukung, sedangkan penghambatnya yaitu Pecandu Narkoba ada yang kurang dalam hal Pendidikan meski ada juga yang datang dari kalangan berpendidikan. Keempat setelah diberi pengarahan maka sore hari diminta feedback dari hasil pengarahan yang diberikan. Maka dari pihak mana pun  hendaknya lebih membiasakan pengguna  untuk gemar bertanya dan sharing dihadapan pengguna lainya . Intinya adalah agar mereka diberi kesempatan untuk membangun kembali kepercayaan diri setelah merasa terpuruk oleh Narkoba , tidak diterima lingkungan, keluarga  bahkan  saudara dan sahabat. M emberi pengarahan dan meminta feedback kembali Sehingga dapat membuat kepercayaan diri lebih meningkat dibandingkan sebelumnyaPenyalah gunaan narkoba  menjadi salah satu masalah yang sangat serius di Indonesia dan telah menjadi perhatian pemerintah Indonesia saat ini. Program rehabilitasi narkoba di panti rehabilita