Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek

Keragaman Fenotipe Karakter Kuantitatif Dua Varietas Tomat (Solanum lycopersicum L.) yang Ditanam di Rumah Kaca Taketa Prefektur Oita Jepang Intan Komalasari; I Wayan Sudika; Ni Wayan Sri Suliartini
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 3 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pk380791

Abstract

Buah tomat memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan menjadi salah satu komoditas hortikultura yang memiliki prospek baik dalam pengembangan agribisnis pada skala nasional dan internasional, salah satunya di Jepang. Taketa menjadi sentra budidaya tomat dengan varietas yang banyak dibudidayakan yaitu varietas Misora dan varietas Reigetsu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan keragaman fenotipe karakter kuantitatif dua varietas tomat, mengetahui tingkat keragaman fenotipe pada setiap parameter dua varietas tomat dan untuk mengetahui rata-rata beberapa karakter kuantitatif pada dua varietas tomat. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode deskriptif kuantitatif yang dilakukan di rumah kaca dengan parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah buah panen per tanaman, dan bobot buah panen per tanaman. Hasil analisis menunjukkan kedua varietas memiliki keragaman relatif seragam berdasarkan uji-F, sedangkan hasil uji-T menyatakan terdapat perbedaan nyata pada beberapa karakter. Varietas Misora menunjukkan tinggi tanaman lebih tinggi (85 cm) dan jumlah cabang lebih banyak (9 cabang) dibandingkan Reigetsu (75 cm; 7 cabang). Keunggulan ini berpengaruh pada rata-rata bobot buah per tanaman yang lebih tinggi (980 g). Sebaliknya, varietas Reigetsu memiliki rata-rata jumlah buah lebih banyak (24 buah) dibandingkan Misora (20 buah), meskipun ukuran dan bobot buahnya relatif lebih kecil (910 g). Perbedaan ini menyatakan bahwa Reigetsu memiliki keragaman fenotipe lebih tinggi pada jumlah buah, sedangkan Misora lebih beragam pada tinggi tanaman. Secara keseluruhan, faktor genetik lebih dominan dibandingkan faktor lingkungan, Dari sudut pandang agronomis, varietas Misora lebih unggul sehingga lebih disarankan untuk dibudidayakan oleh petani.