Agmey Wijaya
Unuversitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pertumbuhan Dan Hasil Selada (Lactuca sativa L.) Pada Metode Hidroponik Sistem Sumbu Dengan Kerapatan Naungan Dan Konsentrasi Nutrisi Yang Berbeda Agmey Wijaya; Sisca Fajriani
Jurnal Produksi Tanaman Vol. 10 No. 10 (2022): Terbitan Bulan Oktober
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.10.02

Abstract

Selada merupakan sayuran yang dimakan bagian daunnya. Selada memiliki mineral dan vitamin yang baik bagi kesehatan. Selada membutuhkan lingkungan yang sejuk dengan suhu 15-25°C dan cukup air. Cahaya yang terik dapat menurunkan kelembaban dan meningkatkan suhu udara sehingga tanaman selada melakukan transpirasi dengan cepat pada siang hari. Penanaman secara hidroponik tidak membutuhkan tanah dan nutrisi dapat diatur sesuai kebutuhan. Penelitian bertujuan untuk menentukan kerapatan naungan dan konsentrasi nutrisi yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman selada metode hidroponik sistem sumbu serta mempelajari lingkungan mikro yang terbentuk dari perlakuan kerapatan naungan yang berbeda. Penelitian dilakukan di Desa Bringin, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. Penelitian menggunakan Rancangan petak terbagi yang disusun secara faktorial. Petak utama adalah perlakuan kerapatan naungan yang terdiri atas 4 taraf yaitu kerapatan naungan, 0%, 25%, 50% dan 75%. Anak petak adalah perlakuan konsentrasi nutrisi yang terdiri atas 2 taraf yaitu konsentrasi nutrisi 750 ppm dan 1000 ppm. Kombinasi perlakuan menghasilkan 8 kombinasi diulang 3 kali. Perlakuan kerapatan naungan 0% memberikan peningkatan bobot segar pertanaman 9,3%, jumlah daun 9,2% dan panjang akar 3,7% dibandingkan kerapatan naungan 25%. Konsentrasi nutrisi 1000 ppm meningkatkan bobot segar pertanaman 9,1%, jumlah daun 6,3% dan panjang akar  9,6% dibandingkan konsentrasi nutrisi 750 ppm. Perlakuan kerapatan naungan 25% menurunkan intensitas radiasi matahari sebesar 12% dan suhu udara 0,7% sedangkan kelembaban udara meningkat sebesar 1,7% dibandingkan kerapatan naungan 0%.