Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2021 dengan jelas mewajibkan penggunaan BIM dalam jasa konstruksi di Indonesia. Salah satu Dimensi BIM adalah BIM 4D untuk urutan dan simulasi pekerjaan. Penerapan BIM dalam jasa konstruksi telah diinisiasi oleh BUMN-BUMN Jasa Konstruksi. Namun dalam penerapan nya masih ada kendala-kendala yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan BIM 4D di BUMN Konstruksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan tersebut. Faktor-Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah Peraturan dan Regulasi Pemerintah, Sumber Daya Manusia, Biaya dan Investasi, Organisasi dan manajemen serta Perangkat Lunak, Sumber data penelitian ini adalah kuesioner yang telah diisi para praktisi BIM 4D di BUMN Konstruksi. Kemudian diolah menggunakan Regresi Linear Berganda dengan Program SPSS 26. Penerapan BIM 4D di ukur berdasarkan tingkat Fungsi BIM, LOD BIM dan Maturity BIM. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penerapan BIM 4D di BUMN Konstruksi masih belum optimal dan factor yang paling mempengaruhi adalah factor Sumber Daya Manusia dimana setiap peningkatan sebesar 1 maka akan meningkatkan Penerapan BIM 4D di BUMN Konstruksi Sebesar 0.415, kemudian faktor yang paling berpengaruh selanjutnya adalah Perangkat Lunak/Software BIM dimana setiap peningkatan sebesar 1 maka akan meningkatkan Penerapan BIM 4D di BUMN KonstruksiĀ sebesar 0.239.