Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan virtual laboratory dan motivasi belajar fisika terhadap hasil belajar peserta didik secara simultan di SMP Negeri 3 Pontianak. Rancangan posttest only control group design digunakan dalam penelitian untuk mengategorikan dua kelompok (eksperimen dan kontrol) yang diberikan tes setelah adanya pembelajaran. Instrumen penelitian berupa angket motivasi dan tes hasil belajar diberikan kepada dua kelompok tersebut pada materi pembentukan bayangan cermin dan lensa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen lebih rendah daripada kelompok kontrol dengan rata-rata 51,81 56,52. Jika ditinjau dari peserta didik yang memiliki motivasi tinggi, maka kelompok eksperimen memiliki hasil belajar lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol dengan rata-rata 51,11 75,00. Sedangkan jika ditinjau dari peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah, maka kelompok eksperimen memiliki hasil belajar lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol dengan rata-rata 52,50 37,50. Rendahnya hasil belajar pada kelompok eksperimen dapat disebabkan oleh perbedaan pembobotan skor esai pada soal hitungan dan soal gambar. Adanya perbedaan bobot skor tersebut karena didasari oleh tingkat kesukaran tiap soal yang diujikan. Selain itu, sebagian besar peserta didik kelompok kontrol memiliki jawaban yang sama karena pengawasan dalam pengerjaan tes sulit dikontrol secara langsung. Tinggi atau rendahnya hasil belajar tidak dipengaruhi oleh motivasi peserta didik. Hal ini karena peserta didik yang memiliki motivasi tinggi tidak selalu mendapatkan hasil belajar yang tinggi, melainkan juga bisa mendapatkan hasil belajar yang rendah. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa penggunaan virtual laboratory tidak berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik ditinjau dari motivasi belajar fisika.