M.Firdaus Yusuf
Peneliti dari Pusat Pendidikan Hidro-Oseanografi TNI AL

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Variasi Lapisan Termoklin di Perairan Selatan Jawa dan Barat Sumatera dan Aplikasinya untuk Operasi Kapal Selam: Thermocline Layer Variations in the Waters south of Java and West of Sumatra and its Application for Submarine Operations Arizzona Bintara; Sutikno Pratikno; Wahyu Widodo Pandoe; M.Firdaus Yusuf
Jurnal Chart Datum Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v1i2.105

Abstract

Keberadaan sistem angin Muson, IOD, ITF dan ENSO berpengaruh terhadap perubahan lapisan termoklin di Samudera Hindia. Pada tiap tempat di Samudera Hindia mempunyai variasi kedalaman lapisan termoklin yang berbeda-beda. Keberadaan lapisan termoklin di Samudera Hindia dapat diketahui dengan menentukan besar gradien temperatur pada kolom air laut. Nilai absolut gradien penurunan temperatur vertikal pada lapisan termoklin standar untuk daerah Samudera Hindia adalah lebih dari atau sama dengan 0,05°C/m (Bureau of technical supervision of the P.R of China,1992). Hasil menunjukkan bahwa pada daerah barat Sumatera, dari barat daya ke tenggara kedalaman lapisan termoklin semakin dalam dengan rata rata kedalaman 44,38 meter di barat daya dan 50 meter di tenggara. Demikian juga dengan ketebalan lapisan termoklin menunjukkan dari barat daya (ketebalan rata-rata 103,125 meter) ke tenggara (ketebalan rata-rata 107,5 meter) ke semakin tebal. Pada selatan Jawa, dari utara ke selatan posisi kedalaman dari permukaan lapisan termoklin semakin dalam dengan rata rata kedalaman dari 44,38 meter di selatan dan 63,75 meter di utara. Demikian juga dengan ketebalan lapisan termoklin menunjukkan dari utara (ketebalan rata-rata 114,38 meter) ke selatan (ketebalan rata-rata 133,125 meter) semakin tebal. Keberadaan lapisan termoklin akan berpengaruh terhadap pola penjalaran gelombang akuistik di laut. Posisi sonar yang paling baik untuk mendeteksi kapal selam adalah pada permukaan lapisan termoklin, karena pada posisi ini sonar dapat mendeteksi kapal selam pada mixed layer dan lapisan termoklin
Analisa Gelombang Menggunakan Pemodelan STwave (Steady State Wave) Studi Kasus Perairan Manokwari: Wave Analysis Using STwave Modeling (Steady State Wave) Case Study of Manokwari Waters Yoyok Triono; Hendrawan Setiadi; Wahyu Widodo Pandoe; M.Firdaus Yusuf
Jurnal Chart Datum Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v1i1.12

Abstract

Dalam mendukung operasi militer sangat dibutuhkan fasilitas labuh yang dilengkapi dengan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan. Maka dibutuhkan tempat yang strategis untuk membangun atau mengembangkan yang sudah ada diseluruh Indonesia, khususnya fasharkan (fasilitas pemeliharaan dan perbaikan) Manokwari. Dalam perencanaan pembangunan dermaga diperlukan data-data Hidro-Oseanografi, antara lain data gelombang, kecepatan angin dan data batimetri. Data-data tersebut diperlukan untuk mengetahui tinggi gelombang di area dermaga.Informasi tentang tinggi gelombang diperoleh dengan melakukan simulasi model gelombang menggunakan pemodelan STWave (Steady State Wave). Penelitian ini membuat simulasi model gelombang dengan menggunakan perangkat lunak STWave. Pemodelan dilaksanakan untuk mendapatkan hasil gelombang signifikan dengan memasukan input berupa tiga nilai rentan kecepatan angin (3, 6, 9 m/s), parameter- parameter tersebut yang akan di masukan kedalam perangkat lunak STWave. Pemodelan gelombang dengan penggunaan metode STWave akan diperoleh hasil simulasi tinggi gelombang signifikan di perairan Manokwari. Dengan data kecepatan angin 9 (m/s) didapat tinggi gelombang kurang atau sama dengan 1,5 m.Data tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam perencanaan pembangunan dermaga.