Nanang Hadi P
Peneliti dari Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisa Pembuatan Additional Military Layers (AML) Menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus Perairan Selat Madura): Analysis of Making Additional Military Layers (AML) Using Geographic Information Systems (Case Study of Madura Strait Waters) Albert Mahendro Y; Kukuh Suryo Widodo; Eddy Prahasta; Nanang Hadi P
Jurnal Chart Datum Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v1i1.4

Abstract

Perkembangan teknologi militer sekarang ini menuntut tersedianya informasi dan analisa intelijen yang cepat, tepat waktu (up to date) dan menyeluruh yang akan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam suatu konflik atau pencegahannya, informasi dan analisa ini sangatlah penting bagi keberhasilan suatu operasi. Keunggulan informasi jika diatur dan dieksploitasi dengan baik, menjadikan kekuatan yang lebih kecil mampu memberikan efek yang lebih besar. (Ultimate force enabler). Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan peta khusus yang ditujukan untuk kepentingan militer. Peta tersebut adalah Peta Laut yang diberi tambahan layermiliter atau disebut dengan AML (Additional Military Layers). Konsep AML diciptakan secara khusus untuk mendukung interoperability dalam suatu era dijital. AML mendukung operasi - operasi maritim baik di laut, di bawah atau di atas laut. AML dirancang untuk memenuhi kebutuhan pertahanan di luar kepentingan navigasi. Dalam perkembangannya TNI AL telah memasang perangkat WECDIS di KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) yang dapat menampilkan dan memanfaatkan AML untuk keperluan operasi pertahanan maritim. Namun TNI AL dalam hal ini Dishidros belum memiliki produk AML yang dapat dipakai dalam WECDIS. Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis spasial dan tabulasi atribut standar AML, diperoleh sel dasar (base exchangeset)pada 5 layer AML yang dapat ditampilkan pada perangkat lunak ORCA Navy yang merupakan suatu perangkat WECDIS yang disederhanakan.
Analisis Spasial Sebaran Sedimen Permukaan Dasar Laut Dari Data Citra Sidescan Sonar (Studi Kasus Perairan Pulau Setokok Selatan Batam): Spatial Analysis of Seabed Surface Sediment Distribution From Sidescan Sonar Imagery Data (Case Study of the Waters of Setokok Island South Batam) Undang Rohana; Tasdik Mustika Alam; Irsan S. Brodjonegoro; Nanang Hadi P
Jurnal Chart Datum Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v1i1.8

Abstract

Indonesia merupakan negara yang mempunyai luas lautan terluas di dunia. sehigga hampir semua jenis topografi bawah laut dijumpai di perairan Indonesia, seperti paparan benua dangkal, cekungan laut dalam, parit, palung, lereng benua, pulau vulkanis dan lainya. Oleh karena itu Indonesia memerlukan berbagai macam data terutama data rupa dasar laut. Untuk mempersiapkan data dari rupa morfologi dasar laut di Indonesia memerlukan peralatan survei dengan teknologi tinggi. Side Scan Sonar (SSS) adalah sebuah sistem peralatan survei kelautan yang menggunakan teknologi akustik. Peralatan ini digunakan untuk memetakan dasar laut yang dapat menggambarkan rupa morfologi dasar laut. Sistem peralatan ini merupakan penginderaan untuk merekam kondisi dasar laut dengan memanfaatkan sifat media dasar laut yang mampu memancarkan, memantulkan dan atau menyerap gelombang suara.Dengan mengelompokan sifat dasar laut tersebut diperoleh klasifikasi dasar laut yang merupakan jenis dasar laut. Diperairan pulau Setokok selatan Batam telah dilakukan kajian dari data citra Sidescan Sonar dalam bentuk Mosaik yang diolah dengan perangkat lunak SonarWiz dengan mengelompokan nilai pixel dari gambar mosaik sehingga batasan antar jenis dasar laut dapat diketahui secara spasial.