This Author published in this journals
All Journal SIGMA TEKNIKA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penataan Gedung Serbaguna sebagai Bagian Ruang Publik Melalui Konsep Arsitektur Analogi (Studi Kasus: Kampung Tua Tiangwangkang, Batam, Indonesia) I Gusti Ngurah Anom Gunawan; Leonardo Leonardo; Nur Syurianis
SIGMA TEKNIKA Vol 5, No 2 (2022): SIGMATEKNIKA, VOL. 5, N0. 2, NOVEMBER 2022
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v5i2.4717

Abstract

Ruang publik merupakan elemen kota yang wajib ada pada tiap kawasan tempat tinggal masyarakat setempat, termasuk di area perkampungan Batam. Semakin bertambahnya jumlah penduduk mengharuskan ketersediaan ruang publik juga ikut bertambah. Namun, di perkampungan Batam, terutama Kampung Tua Tiangwangkang hampir tidak menyediakan sebuah ruang publik sehingga dapat mengganggu aktivitas utama dari suatu bangunan publik lainnya, seperti tempat ibadah, pelantar, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi desain berupa gedung serbaguna sebagai bangunan penunjang aktivitas sosial masyarakat setempat dengan desain massa bangunan yang simbolik dengan merepresentasikan kehidupan suku Laut di atas permukaan laut. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang berfokus pada solusi untuk permasalahan yang ada dengan pengumpulan data berupa wawancara, observasi, arsip, serta bantuan aplikasi digital khusus arsitektur atau serupa untuk memberikan gambaran terhadap desain gedung. Hasil kajian dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa bangunan terapung, salah satunya yakni gedung serbaguna untuk Kampung Tua Tiangwangkang dapat direalisasikan dengan susunan struktur Very Large Floating Structure. Dari kajian struktur tersebut dapat diasumsikan bahwa struktur terapung ini juga dapat diterapkan ke dalam skala kecil, seperti rumah apung atau fasilitas lainnya yang mengapung. Dengan ini, inovasi dari puluhan tahun lalu dapat dijadikan solusi untuk masa depan bila wilayah daratan mulai minim lahan kosong.