Muhammad N. Abdurrazaq
Institut Agama Islam Az-Zaytun Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Komunikasi Dakwah Dalam Khutbah Jumat Menurut Teori Lasswell Terhadap Jemaah Di Masjid Jami At-Taqwa Desa Mekarjaya Kecamatan Gantar Farid Al Khumaini; Muhammad N. Abdurrazaq
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 7, No 5 (2020)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i11.28252

Abstract

This study examines the problems in the Friday sermon, because the preaching message conveyed by the preacher cannot be well received by the congregation. The problems that arise are the way the preacher is delivered that is less than optimal and the behavior of the congregation does not reflect as a good recipient of the message. This research method uses a qualitative approach, through interview techniques to 4 preachers and 12 congregations, as well as observation and documentation techniques. The results of this study indicate that the da'wah communication carried out by the preacher in the Friday sermon is not optimal, because the message of his da'wah does not reach the congregation. The obstacles in carrying out the Friday sermon according to Lasswell's theory at the Jami At-Taqwa Mosque are that the preacher is less prepared before delivering the Friday sermon so that the message conveyed is not acceptable to the congregation, the media used does not function properly, and the congregation has various reasons. All these things have an impact on the disruption of the da'wah communication process in the Friday sermon which ultimately makes the message of da'wah not well absorbed by the congregation at the Jami At-Taqwa Mosque, Mekarjaya Village, Gantar District.Keywords: Analysis; Da'wah Communication; Friday Sermon; Lasswell Theory AbstrakPenelitian ini mengkaji permasalahan dalam khutbah Jumat, karena pesan dakwah yang disampaikan khatib tidak dapat diterima dengan baik oleh jemaah. Permasalahan yang muncul yaitu cara penyampaian khatib yang kurang maksimal dan tingkah laku jemaah yang tidak mencerminkan sebagai penerima pesan yang baik. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, melalui teknik wawancara kepada 4 khatib dan 12 jemaah, juga dengan teknik observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi dakwah yang dilakukan khatib dalam khutbah Jumat belum optimal, karena pesan dakwahnya tersebut tidak sampai kepada jemaah. Adapun hambatan dalam pelaksanaan khutbah Jumat menurut teori Lasswell di Masjid Jami At-Taqwa yaitu khatibnya kurang mempersiapkan diri sebelum membawakan khutbah Jumat sehingga pesan yang disampaikan kurang bisa diterima jemaah, media yang digunakan tidak berfungsi dengan baik, dan jemaahnya yang memiliki berbagai macam alasan. Semua hal tersebut berdampak pada terganggunya proses komunikasi dakwah dalam khutbah Jumat yang akhirnya membuat pesan dakwahnya tidak terserap dengan baik oleh jemaah di Masjid Jami At-Taqwa, Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar.Kata Kunci: Analisis, Komunikasi Dakwah, Khutbah Jumat, Teori Lasswell
Acara Petualangan Televisi Sebagai Media Pembentukan Karakter Pencinta Alam Bagi Pemuda Era Migrasi Penyiaran Digital Naufal Nur A’lam; Muhammad N. Abdurrazaq
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 7, No 6 (2020)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i12.28258

Abstract

This study examines the level of relevance of television programs as a medium for supporting nature-loving character formation for youth in the era of digital broadcasting migration in the midst of an assessment that TV is actually considered damaging to character with the aim of knowing whether TV is still a relevant factor as a media supporting character formation. nature lovers for youth, as well as how to practice and apply the attitude of nature lovers after watching TV adventure programs in their daily lives. This research method uses qualitative-descriptive research methods with a phenomenological approach. The sample of this study amounted to 9 informants who met the criteria (purposive sampling). The results of the study, based on the Trend Dimensions of Factor X, show that there is still a strong level of relevance of TV with a percentage of 67% as a media to support the formation of nature lover characters for youth in the era of digital broadcasting migration through adventure programs, but in terms of duration, currently youth aged 17-33 watching TV adventure programs has decreased with a percentage of rarely watching 67%, in this digital era youths have turned to social media and digital platforms as supporting media for character building with a higher duration compared to watching TV, applying nature-loving attitudes and characters in life. Daily activities show that Actions for Caring & Conserving Nature with a percentage of 46% are the most common attitudes, followed by 25% Attitudes of Responsibility, Actions for Animal Cultivation 14%, Being an Activist in Nature 11%, and Caring for Humanity 4%.Keywords: TV Adventure Program, Nature Lover, Digital Broadcasting AbstrakPenelitian ini mengkaji tentang tingkat relevansi program acara televisi sebagai media pendukung pembentukan karakter pencinta alam bagi pemuda di era migrasi penyiaran digital di tengah-tengah penilaian bahwa TV justru dianggap merusak karakter dengan tujuan untuk mengetahui apakah TV masih menjadi faktor yang relevan sebagai media pendukung pembentukan karakter pencinta alam bagi pemuda, serta bagaimana praktek dan penerapan sikap karakter pencinta alam usai menonton program acara petualangan TV dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif dengan pendekatan fenomenologis. Hasil dari penelitian, berdasarkan Dimensi Tren Faktor X menunjukkan bahwa masih adanya relevansi TV tingkat kuat dengan persentase 67% sebagai media pendukung pembentukan karakter pencinta alam bagi pemuda di era migrasi penyiaran digital lewat program petualangannya, namun secara durasi, saat ini pemuda usia 17-33 sudah berkurang menonton program petualangan TV dengan persentase jarang menonton sebesar 67%, di era digital ini pemuda sudah beralih ke sosial media dan platform digital sebagai media pendukung pembentukan karakter dengan durasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan menonton TV, penerapan sikap dan karakter pencinta alam dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa Aksi Peduli & Melestarikan Alam dengan persentase 46% menjadi sikap terbanyak, selanjutnya 25% Sikap Tanggung Jawab, Aksi Budidaya Hewan 14%, Menjadi Seorang Penggiat Alam Bebas 11%, dan Peduli Sosial Kemanusiaan 4% persentase-nya.Kata Kunci: Program Petualangan TV; Karakter Pencinta Alam; Migrasi Penyiaran Digital.
Pesan Dakwah Akun Instagram @tehjasmineunpad Dalam Meningkatkan Daya Tarik Bagi Followers Wulan Nuryati; Muhammad N. Abdurrazaq
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 7, No 6 (2020)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i12.28254

Abstract

Instagram is one of the media used for da’wah. In da'wah there are several elements, including the material or message in the form of aqidah, shari'ah and akhlaq. One of the da'wah accounts that uses instagram is @tehjasmineunpad. This research examines the message of da'wah on the account in increasing the attractiveness of followers. The focus of the research is the da’wah messages contained and the most dominant da’wah messages seen from the interest of followers. This study aims to find out what messages are contained and what messages are the most dominant seen from the interest of followers. This research method uses a qualitative method with observation sheet technique for three juries and in-depth interviews with followers. The sample of this research was 87 posts which were calculated based on the Slovin formula with purposive sampling technique. The results showed that the messages contained in the post were aqidah, shari'ah and akhlaq, with the dominance of the most da'wah messages being akhlaq. The message of da'wah that is in accordance with the interest of followers of @tehjasmineunpad in the results of the interview is also akhlaq. So, the results of this study explain the compatibility between the dominant da'wah messages posted with followers' interest in  messages.Keywords: Da'wah  message, attractiveness, followers, content. AbstrakInstagram merupakan salah satu media yang dimanfaatkan untuk berdakwah. Di dalam dakwah terdapat beberapa unsur, diantaranya materi (pesan) dakwah yang berupa aqidah, syari’ah dan akhlak. Salah satu akun dakwah yang memanfaatkan instagram tersebut adalah @tehjasmineunpad. Jurnal ini mengkaji pesan dakwah pada akun @tehjasmineunpad dalam meningkatkan daya tarik bagi followers. Fokus penelitian ini yaitu pesan dakwah yang terkandung pada akun tersebut dan pesan dakwah yang paling dominan dilihat dari ketertarikan followers. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan apa saja yang terkandung pada akun instagram @tehjasmineunpad dan pesan apa yang paling dominan dilihat dari ketertarikan followers akun tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik lembar observasi untuk juri dan wawancara secara mendalam kepada followers akun @tehjasmineunpad. Sampel penelitian ini berjumlah 87 postingan yang dihitung berdasarkan rumus slovin dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa pesan yang terkandung pada postingan akun instagram @tehjasmineunpad adalah aqidah, syari’ah dan akhlak, dengan dominasi pesan dakwah terbanyak adalah akhlak. Adapun pesan dakwah yang sesuai dengan ketertarikan followers akun instagram @tehjasmineunpad pada hasil wawancara adalah akhlak juga. Jadi, hasil penelitian ini menerangkan adanya kesesuaian antara pesan dakwah dominan yang diposting akun instagram @tehjasmineunpad dengan ketertarikan followers terhadap pesan akhlak.Kata Kunci: Pesan dakwah; daya tarik;  followers; konten
Acara Petualangan Televisi Sebagai Media Pembentukan Karakter Pencinta Alam Bagi Pemuda Era Migrasi Penyiaran Digital Naufal Nur A’lam; Muhammad N. Abdurrazaq
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 7, No 6 (2020)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i12.28258

Abstract

This study examines the level of relevance of television programs as a medium for supporting nature-loving character formation for youth in the era of digital broadcasting migration in the midst of an assessment that TV is actually considered damaging to character with the aim of knowing whether TV is still a relevant factor as a media supporting character formation. nature lovers for youth, as well as how to practice and apply the attitude of nature lovers after watching TV adventure programs in their daily lives. This research method uses qualitative-descriptive research methods with a phenomenological approach. The sample of this study amounted to 9 informants who met the criteria (purposive sampling). The results of the study, based on the Trend Dimensions of Factor X, show that there is still a strong level of relevance of TV with a percentage of 67% as a media to support the formation of nature lover characters for youth in the era of digital broadcasting migration through adventure programs, but in terms of duration, currently youth aged 17-33 watching TV adventure programs has decreased with a percentage of rarely watching 67%, in this digital era youths have turned to social media and digital platforms as supporting media for character building with a higher duration compared to watching TV, applying nature-loving attitudes and characters in life. Daily activities show that Actions for Caring & Conserving Nature with a percentage of 46% are the most common attitudes, followed by 25% Attitudes of Responsibility, Actions for Animal Cultivation 14%, Being an Activist in Nature 11%, and Caring for Humanity 4%.Keywords: TV Adventure Program, Nature Lover, Digital Broadcasting AbstrakPenelitian ini mengkaji tentang tingkat relevansi program acara televisi sebagai media pendukung pembentukan karakter pencinta alam bagi pemuda di era migrasi penyiaran digital di tengah-tengah penilaian bahwa TV justru dianggap merusak karakter dengan tujuan untuk mengetahui apakah TV masih menjadi faktor yang relevan sebagai media pendukung pembentukan karakter pencinta alam bagi pemuda, serta bagaimana praktek dan penerapan sikap karakter pencinta alam usai menonton program acara petualangan TV dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif dengan pendekatan fenomenologis. Hasil dari penelitian, berdasarkan Dimensi Tren Faktor X menunjukkan bahwa masih adanya relevansi TV tingkat kuat dengan persentase 67% sebagai media pendukung pembentukan karakter pencinta alam bagi pemuda di era migrasi penyiaran digital lewat program petualangannya, namun secara durasi, saat ini pemuda usia 17-33 sudah berkurang menonton program petualangan TV dengan persentase jarang menonton sebesar 67%, di era digital ini pemuda sudah beralih ke sosial media dan platform digital sebagai media pendukung pembentukan karakter dengan durasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan menonton TV, penerapan sikap dan karakter pencinta alam dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa Aksi Peduli & Melestarikan Alam dengan persentase 46% menjadi sikap terbanyak, selanjutnya 25% Sikap Tanggung Jawab, Aksi Budidaya Hewan 14%, Menjadi Seorang Penggiat Alam Bebas 11%, dan Peduli Sosial Kemanusiaan 4% persentase-nya.Kata Kunci: Program Petualangan TV; Karakter Pencinta Alam; Migrasi Penyiaran Digital.