Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Effect of Social Support on Clean and Healthy Life Behavior in Fishing Communities in Karampuang Village, Mamuju Regency Sri Ayuningsih; Yusriani; Fairus Prihatin Idris
Science Midwifery Vol 10 No 4 (2022): October: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i4.752

Abstract

Conditions of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) in Indonesia still have many problems that require efforts to change unhealthy behaviors into healthy ones, one of which is through the Clean and Healthy Behavior program. With the demographic transition and disease epidemiology, limited information, knowledge, and socio-cultural and lifestyle changes related to behavior tend to be increasingly complex. IKS coverage in West Sulawesi Province is still low at only 14.5% as well as in Mamuju Regency at 13%. In Karampuang Village 86 (Healthy Families), 467 (Pre-Healthy Families), and 200 (Unhealthy Families). The research was conducted with the aim of determining the effect of social support on PHBS in fishing communities in Karampuang Village, Mamuju District, and Mamuju Regency. This research is quantitative research, analytical descriptive with a cross-sectional approach. The sample is women/housewives of productive age between 19-45 years and has children under five, with the main livelihood of family members being fishermen, with a total sample of 176 respondents. Methods of data collection are done by using a questionnaire. Furthermore, editing, coding, entry, cleaning, and tabulating data are carried out. Then the data is processed using a computer in the IBM SPSS Statistics 21 program. The results showed that Social Support affected clean and healthy living behavior with a p-value of 0.004. In conclusion, the process of achieving a clean and healthy life is strongly influenced by the support provided by the husband. Family support has an important role because the family can encourage both physically and mentally for mothers to carry out clean and healthy living behaviors. It is better if the social support factor is further improved, especially the support from the family in this case the husband as well as from the village government and the surrounding community
POLA KOMUNIKASI PENGAJAR DALAM MEMOTIVASI PASIEN PENDERITA KANKER DI YAYASAN KASIH ANAK INDONESIA MAKASSAR SRI AYUNINGSIH; Zelfia Zelfia
RESPON JURNAL ILMIAH MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/respon.v1i1.18

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui pola komunikasi pengajar dalam memberikan motivasi yayasan kasih anak kanker di Makassar. (2) untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengajar dalam memotivasi anak penderita kanker di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di kota Makassar dan berlangsung selama satu bulan yaitu September 2021. Informan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan purposive sampling dan metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dalam penelitian ini terbagi dua yaitu data primer dan skunder. Data primer diperoleh melalui observasi terus terang dan wawancara semiterstruktur sedangkan data skunder diperoleh dari studi kepustakaan. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peola komunikasi pengajar dalam memotivasi anak penderita kanker di YKAKI Makassar lebih banyak menggunakan komunikasi verbal dibandingkan nonverbal. Dalam memotivasi anak penderita kanker pengajar lebih mudah menyampaikan pikirannya ke pada anak penderita kanker melalui lisan yang merupakan salah satu bentuk pesan verbal. Pengajar dalam memotivasi anak penderita kanker di YKAKI Makassar tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambat. Adapun faktor pendukung pengajar dalam memotivasi yaitu sarana dan prasaran yang lengkap, kondisi lingkungan kerja, pembelajaran hidup, orang tua yang perpartisipasi dalam proses motivasi, rasa suka terhadap kegiatan sosial, rasa peduli terhadap anak penderita kanker. Sedangkan faktor penghambat pengajar yaitu sulitnya memahami kondisi anak penderita kanker, kondisi psikologis anak penderita kanker yang tidak baik, dan orang tua anak yang tidak menyadari peran penting mereka.