Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Nanofosil Gampingan Formasi Ofu Berumur Neogen Di Pulau Rote Angga Jati Widiatama; Lauti Dwita Santy; Rikza Nur Faqih An Nahar; Adrianus Damanik; Winda Eka Mandiri Putri; Zulfiah Zulfiah
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 4, No 3 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.4.3.2021.126-133

Abstract

Formasi Ofu merupakan bagian paling muda dari sikuen Kolbano yang litologinya didominasi batugamping pelagik. Belum adanya penelitian tentang diversitas dan zonasi umur nanofosil gampingan menjadikan riset ini penting dilakukan. Riset ini berhasil mengidentifikasi tujuh famili dan 19 spesies nanofosil gampingan. Nanofosil gampingan didominasi genus Discoaster, Dictyococcites, dan Reticulofenestra yang dapat dibagi menjadi tiga zonasi, dan satu zona transisi Pliosen-Pleistosen. Permulaan Miosen, Burdigalian-Tortonian (zona NN 2-NN 10) ditandai pemunculan awal Helicosphaera kamptnerihingga pemunculan awal Discoaster quinqueramus. Zona NN11 yang berumur Tortonian-Messinian ditandai pemunculan awal hingga pemunculan akhir Discoaster quinqueramus. Zona NN12-NN15 (Messinian-Zanclean) ditandai pemunculan awal hingga pemunculan akhir Discoaster pansus. Transisi Pliosen-Pleistosen (NN 16-NN 21) ditandai dengan pemunculan akhir dari Discoaster pansus hingga pemunculan akhir Dictyococcites productus dan Helicosphaera princei. Tingginya diversitas nanofosil mengindikasikan kondisi upwelling. Melimpahnya genus Helicosphaera serta genus Calcidiscus merupakan indikasi daerah upwelling yang dipengaruhi oleh pertemuan arus hangat dan arus dingin.
GLOBAL OPTIMIZATION VERY FAST SIMULATED ANNEALING INVERSION FOR THE INTERPRETATION OF GROUNDWATER POTENTIAL Samsul Bahri; Sanny Virginia Aponno; Zulfiah Zulfiah
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 8, No 3 (2022)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v8i3.233

Abstract

This study examines the inversion modelling of one-dimensional Schlumberger configuration resistivity data using the Very Fast Simulated Annealing (VFSA). Detailed identification and mapping of aquifer conditions is very important for the sustainable development of groundwater resources in an area. Vertical electrical sounding (VES) and surface electrical resistivity surveys have proven very useful for studying groundwater due to their simplicity and cost effectiveness. Global optimization inversion method also provides an inversion solution that is not expected to be trapped in a local minimum solution, so that it will get results that are closer to the actual situation. The VFSA method is inspired by phenomena in metallurgy related to the formation of crystals in materials caused by thermodynamic processes. This inversion scheme was tested initially with free noise synthetic data and with noise 5%. Furthermore, the program is applied to field data that has been measured in Ambon City, Maluku, Indonesia. The results of the VFSA inversion on field data obtained four layers consisting of top soil (141.2 ± 0,61 m) with a thickness of 1.43 m, andesite breccia rock (355.90 ± 0.46 m) with a thickness of 4 m, lapilli tuff (93.40 ± 0.31 m) with 30 m thick, then the last is the coarse tuff layer (34.30 ± 0.15 m) which is estimated as an aquifer.
Biostratigrafi Nanofosil Gampingan dan Lingkungan Pengendapan Formasi Ofu selama Neogen Rikza Nur Faqih An Nahar; Angga Jati Widiatama; Lauti Dwita Santy; Winda Eka Mandiri Puteri; Adrianus Damanik; Zulfiah Zulfiah; Rubiyanto Kapid
Journal of Science and Applicative Technology Vol 5 No 2 (2021): Journal of Science and Applicative Technology December Chapter
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jsat.v5i2.383

Abstract

Formasi Ofu berumur Neogen-Kuarter tersingkap baik di bagian tengah Pulau Timor. Kumpulan nannofosil gampingan Formasi Ofu berumur Neogen terdiri tujuh famili dan 25 spesies. Nannofosil gampingan berumur Neogen didominasi genus Discoaster, Dictyococcites, dan Reticulofenestra sedangkan umur Kuarter didominasi oleh genus Gephyrocapsa. Nannofosil gampingan Neogen terdiri dari dua zonasi, dan satu zona Kuarter. Permulaan Miosen, Burdigalian-Tortonian (zona NN 4-NN 10) ditandai pemunculan awal Reticulofenestra pseudoumbilica hingga pemunculan awal Discoaster quinqueramus. Zona NN11 yang berumur Tortonian-Messinian ditandai pemunculan awal hingga pemunculan akhir Discoaster quinqueramus. Kuarter (Zona NN20) ditandai pemunculan awal Ponthospaera indooceanica.
Perubahan Iklim Pada Pliosen Akhir Berdasarkan Studi Palinologi Formasi Tapak, Daerah Bentarsari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah Istiana Istiana; Zulfiah Zulfiah
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 9, No 1sp (2022): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Edisi Spesial
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v9i1sp.9409

Abstract

Abstrak – Analisis polen dan spora telah dilakukan pada 20 sampel yang diambil dari singkapan vertikal di permukaan pada Formasi Tapak daerah Bentarsari. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi perubahan iklim berdasarkan data palinologi yang berlangsung selama Pliosen Akhir pada Formasi Tapak saat diendapkan di Cekungan Bentarsari. Berdasarkan analisis sampel yang telah dilakukan diperoleh 30 tipe kelompok Arboreal Pollen/AP, 11 tipe kelompok Non Arboreal Pollen/NAP, 28 tipe kelompok Pteridophyta/Spora dan ditemukan 7 tipe kelompok palynomorf lainnya seperti zoomorf dan fitoplankton. Kehadiran Podocarpus imbricatus pada sampel bagian bawah dan kemunculan akhir Stenochlaenidites papuanus pada sampel bagian atas menunjukkan bahwa Formasi Tapak pada daerah penelitian berumur Pliosen Akhir. Setidaknya terdapat lima interval kejadian penting yang berhubungan dengan perubahan iklim. Dari keseluruhan interval kejadian perubahan iklim tersebut iklim pada daerah penelitian didominasi oleh iklim yang lebih hangat dan lembab. Hal tersebut didukung oleh tingginya jumlah tipe kelompok Arboreal Pollen/AP dan tipe kelompok Pteridophyta/Spora pada daerah penelitian. Kata Kunci: Palinologi, Perubahan Iklim, Cekungan Bentarsari, Palinomorf, Formasi Tapak Abstract – Abstract – Pollen and spore analysis has carried out on 20 samples taken from vertical outcrops on the surface of the Tapak Formation in the Bentarsari area. This study aims to reconstruct climate change based on palynology data during the Late Pliocene in the Tapak Formation when deposited in the Bentarsari Basin. Based on the sample analysis that has been carried out, 30 types of Arboreal Pollen/AP groups were obtained, 11 kinds of Non-Arboreal Pollen/NAP groups, 28 types of Pteridophyta/Spora groups, and found seven types of other palynomorph groups such as zoomorphs and phytoplankton. The presence of Podocarpus imbricatus in the lower part of the sample and the late appearance of Stenochlaenidites papuanus in the upper part indicate that the Tapak Formation in the study area is Late Pliocene. There are at least five crucial event intervals related to climate change. Of all the climate change event intervals, the climate in the study area is dominated by a warmer and more humid environment. This is supported by the high number of Arboreal Pollen/AP group types and Pteridophyta/Spora group types study area. Keywords: Palynology, Climate Change, Bentarsari Basin, Palinomorph, Tapak Formation
Investigation of Groundwater Quality using Vertical Electrical Sounding and Dar Zarrouk Parameter in Leihitu, Maluku, Indonesia Samsul Bahri; Aditya Ramadhan; Zulfiah
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 8 No. 3 (2023): JGEET Vol 08 No 03 : September (2023)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jgeet.2023.8.3.12976

Abstract

The goal of this research is to obtain information related to aquifer quality, including aquifer protection capacity, transmissivity, and aquifer thickness based on vertical electrical sounding (VES) data and Dar-Zarrouk parameter analysis. The research area is located in Leihitu District, Ambon with 8 measurement points. The Leihitu region is included in the geological map of the Ambon sheet, Maluku, which consists of Late Pliocene - Holocene lithology, specifically Ambon volcanic rocks, reef limestones, and alluvial deposits. The rock resistivity measurements and layer thickness information were obtained using the VES method and analyzed with IP2WIN software. Based on VES data, aquifer properties were identified using Dar-Zarrouk parameters. That parameter consisted of longitudinal conductance, transfer resistance, longitudinal resistivity, and transfer resistivity. Longitudinal unit conductance is applied to evaluate the protective capacity class of the aquifer, the transfer resistance is beneficial for analyzing rock type and aquifer transmissivity. Based on the Dark-Zarrouk parameters, the longitudinal conductance (S) ranged from 0.0278 to 5.1213 mho and was classified as moderate to good protective capacity. The high S value results from a thick layer of clay at the observation point. This area also has a high enough transverse resistance (T) and then if related to aquifer transmissivity, this area is classified as a good transmissivity aquifer, especially at VES 2, VES 5, VES 6, VES 7, and VES 8. If correlated to rock formations, areas with limestone and volcanic rocks have better transmissivity than areas with alluvial deposits.
Analisis Kestabilan Lereng Sekitar Pura Siwa Stana Giri Ambon Dengan Metode Rock Mass Rating Zulfiah Zulfiah; Samsul Bahri; Gede Wiratma Jaya; Aditya Ramadhan; Micky Kololu
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 1 (2024): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i1.6878

Abstract

Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi pada lereng perbukitan maupun pengunungan. Kota Ambon didominasi wilayah perbukitan sekitar 73%, sehingga termasuk wilayah yang rawan bencana longsor. Wilayah perbukitan yang menjadi perhatian pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah bukit yang berada di sekitaran Pura Siwa Stana Giri Ambon. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi massa batuan di sekitar Pura. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi tanah longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu sebagai akibat tingginya intensitas curah hujan. Kestabilan lereng merupakan suatu kondisi dimana lereng tersebut dalam keadaan yang mantap atau stabil terhadap suatu bentuk dan dimensi lereng. Kegiatan ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pengamatan dan pengukuran bidang-bidang diskontinuitas di lereng bukit sekita Pura dan pengolahan data di laboratorium. Pengambilan data lapangan menggunakan metode scanline. Metode pengolahan data yang digunakan dalam Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini menggunakan pendekatan geologi dengan metode rock mass rating (RMR). Kegiatan ini memberikan informasi mengenai kondisi lereng perbukitan sekitar Pura. Berdasarkan hasil analisis, lereng tersebut termasuk dalam kelas III yang tergolong dalam klasifikasi massa batuan dengan tingkat sedang. Adapun nilai RMR adlah 52.