Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Aplikasi Pemburu Jentik dalam Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk Ragil saptaningtyas; Toeti Rahajoe; Ruri Wulan Hidayatul Maghfiroh; Chyntia Rahmawati
Majalah Ilmiah UPI YPTK Vol. 29 (2022) No. 2
Publisher : Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jmi.v29i2.124

Abstract

Demam berdarah (DB) / dengue fever (DF) adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama Aedes aegypty atau Aedes albopictus sebagai vektor dari virus dengue. Penyebab dari DF adalah infeksi dari salah satu virus dari 4 serotipe virus dengue (DENV-1, 2, 3, dan 4). Pengendalian vektor virus dengue dapat dilakukan dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat pada kelompok PKK RT. 6 RW.28 Bukit Mutiara Jaya III adalah untuk meningkatkan ketentraman masyarakat melalui peningkatan kesehatan dan penerapan aplikasi BUTIK untuk mempermudah PSN dan mempercepat proses pelaporan. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan survey lokasi, mengurus permohonan menjadi mitra dan ijin kegiatan kepada ketua PKK. Pelaksaan pengabdian kepada masyarakat meliputi sosialisasi penggunaan aplikasi BUTIK, anggota PKK memasang aplikasi pada smartphone milik pribadi, kemudian pelaksanaan PSN ke rumah warga dengan menggunakan aplikasi BUTIK. Hasil kegiatan berdasarkan kuisioner menjunjukkan 97% peserta setuju bahwa aplikasi BUTIK membantu dan bermanfaat dalam pelaksanaan PSN. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan adalah Aplikasi BUTIK telah disosialisasikan dan diterapkan kepada   kelompok PKK Rt. 6 Bukit Mutiara Jaya III  dan   peserta merasa aplikasi BUTIK bermanfaat untuk peningkatan kesehatan dan mempermudah pelaporan PSN di kelompok PKK Rt. 6 Bukit Mutiara Jaya III.
HUBUNGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN BSL-2 TERHADAP RISIKO K3 DI LABORATORIUM RSUD dr. SLAMET KOTA GARUT SELAMA PANDEMI Toeti Rahajoe
Jurnal Labora Medika Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jlabmed.6.2.2022.41-48

Abstract

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah pemeliharaan tingkat tertinggi kesejahteraan fisik, mental dan sosial di mana ada pencegahan, pengurangan dan perlindungan pekerja dari risiko. Coronavirus disease 2019 pertama kali dilaporkan muncul di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Penyuluhan dan pelatihan merupakan salah satu mekanisme dalam mengatasi risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Ketidakpatuhan terhadap APD dapat mengakibatkan kejadian yang tidak terduga dan tidak terduga yang dapat mengakibatkan hilangnya waktu, harta benda, atau harta benda serta hilangnya nyawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penggunaan alat pelindung diri terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan observasi analitik. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling sebanyak 19 orang ATLM di RSUD dr. Slamet Kota Garut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Fisher's Exact Test. Hasil penelitian yang dilakukan responden berjenis kelamin laki-laki yang datang 10 orang (52,6%), responden berjenis kelamin perempuan diperoleh 9 orang (47,4%), responden dengan tingkat pendidikan D-III sebanyak 13 orang (68,4) %), D IV 4 orang (21,1%) dan S-1 adalah 2 orang (10,5%). Tingkat kepatuhan penggunaan APD terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja sebanyak 8 orang (42,1%), sedangkan ATLM mengalami risiko kesehatan dan keselamatan kerja sebanyak 14 orang (73,6%). Uji statistik Fisher's Exact Test menunjukkan nilai p= 0,111 dengan taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,111 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kepatuhan penggunaan biosafety level-2 terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium RSUD dr. Slamet Kota Garut selama masa pandemi.