Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis dampak penerapan metode pembelajaran berbasis inquiry terhadap peningkatan belajar siswa pada mata pelajaran Kimia materi Termokimia “Perubahan Entalpi” di Kelas XI IPA-1 semester 1 SMAN 1 Palibelo tahun pelajaran 2019/2020. Subyek penelitian adalah siswa Kelas XI IPA-1 SMAN 1 Palibelo dengan jumlah siswa 32, terdiri dari 15 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Hasil pos tes siklus 1 menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa rata-rata 68.20 (+3.25), Persentase ketuntasan 68.00% (+3.00). Persentase ini masih dibawah indikator keberhasilan yakni ≥ 85%. Dari sisi prestasi belajar siklus 1 belum berhasil. Skor kompetensi guru dalam perencanaan pembelajaran pada siklus 1 90.00% (+5.00). Skor kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 80.00%. Dari sisi kinerja guru siklus 1 belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yakni skor kompetensi perencanaan ≥92.00 dan skor kompetensi pelaksanaan ≥93.00. Hasil pos tes siklus 2 prestasi belajar siswa rata-rata 80.55 (+12.35) dan persentase ketuntasan 90.75% (+22.75). Dengan demikian, pada siklus 2 ini telah berhasil mencapai indikator yang ditetapkan yakni rata-rata ≥71 dan persentase ketuntasan ≥85%. Dari sisi prestasi belajar siklus 2 telah berhasil. Skor kompetensi guru menunjukkan bahwa ketuntasan guru dalam menyusun Rencana Pembelajaran pada skor 93.00 (+3.00). Dengan skor kompetensi pelaksanaan pembelajaran berhasil memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan yakni ≥92.00%. Skor ketuntasan guru dalam melaksanakan rencana pembelajaran dengan prosestase ketuntasan 95.00 (+15.00). Dengan penelitian proses pembelajaran berhasil memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan yakni ketuntasan guru dalam melaksanakan pembelajaran ≥93.00. Peningkatkan prestasi belajar siswa, disebabkan oleh peningkatan aktivitas, interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas dengan penerapan metode pembelajaran berbasis inquiry yang dilaksanakan guru, sesuai dengan nilai kinerja guru. Dengan demikian setelah pelaksanaan penelitian pembelajaran sampai siklus 2, telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan, dan penelitian dianggap telah berhasil.